-
Assalamualaikum Oman
Kisah Perjalananku ke Oman -
TUKAR TAMBAH MOBIL
ALL NEW KIA RIO 2012 -
PERJALANAN KE AMERIKA SERIKA
Menghitung Hari ke Los Angeles -
BUMI ASIA TENGAH
Kisah Perjalananku ke Asia Tengah
10.05.2024
Muscat, 17 April 2024 : Assalamualaikum Oman!
10.04.2024
Jakarta, 3 April 2015 : Jalan ke Kota Tua Sama Mbak Piksan
10.02.2024
Jogja, 25 Agustus 2010 : Sakit seminggu
Jogja, 22 Agustus 2010
Hari ini penutupan ospek fakultas.... Huahhh... Benar-benar beberapa hari yang sangat-sangat melelahkan. Bagaimana tidak? Briefing ospek fakultas pertama kali dilakukan pada 14 Agustus 2010, dimana ospek-nya sendiri baru dimulai tanggal 19 Agustus 2010. Namun dengan selisih waktu 5 hari itu setiap tim benar-benar dikasih tugas banyak banget huaa... Mungkin pemanasan sebelum kuliah di Fakultas Teknik kali ya, dimana nanti kalau udah aktif kuliah ya bakal gini kehidupan kita. Penuh tugas!
Emang apa aja tugas ospek fakultas ane? Ini dia yang berhasil ane rangkum
Esai tentang Fakultas Teknik, Life Mapping, Diari dan Hot News setiap hari selama ospek, name tag, blognot, tas, Esai UGM sebagai Fakultas Kerakyatan, dan lain-lain.
Ane 1 tim dengan 24 orang lainnya dari seluruh Fakultas Teknik, dimana kita tergabung dalam Grup Pattimura. Nah sejak briefing tanggal 14 Agustus 2010 itu kita kumpul bareng di rumah salah seorang anggota yang orang Jogja, dan disitulah kita mulai berdiskusi untuk mempersiapkan seluruh keperluan ospek sampai 5 hari kedepan. Dan lucunya di tanggal 16 Agustus 2010 ada tragedi yang ane sadur dari status FB ane:
Good bgt!! Name tag untuk ospek yang dibuat slma 2 hari dgn format potongan kardus bertumpuk yg dipasangi asturo dgn wrna beda,warnanya kebalik!! Ulang dr awal lagi,hua TT hua TT capek God..TT
Bisa-bisanyaaa hahahaha....Kok bisa dari 25 orang ga ada yang sadar sejak awal kalau warnanya kebalik wkwkwk...
Dan ya begitulah dengan kerja keras tim Pattimura, kita bisa menyelesaikan semua persyaratan ospek kelompo tepat waktu, dan selama 19 Agustus 2010 - 22 Agustus 2010 kita benar-benar digeber kegiatan ospek dari pagi sampai sore..Seinget ane kita pulang dari kampus setiap harinya sekitar habis magrib.
Kembali ke 22 Agustus 2010, Upacara penutupan ospek berlangsung dengan khidmat, dan sekitar jam 6 sore akhirnya semua acara selesai dan ane bisa balik ke kos. Ane masih teringat, langit Kota Jogja telah menggelap. Rintik-rintik hujan menyertai perjalanan pulang ane dari Fakultas Teknik ke kosan yang berjarak 3 km.
Punggung tangan ane mulai merinding kedinginan. 'Ah sial... Aku lupa bawa jaket. Semoga ga sakit.. duh besok kan udah mulai perkuliahan....'
Ane sudah super hafal dengan badan ane, dimana kalau kecapekan + kehujanan + banyak minum es pasti ujung-ujungnya radang. Ahh penyakit yang paling ane benci karena meriang di seluruh badan dan pusingnya itu ga tertahankan.
Bagaimanapun ane tetap melaju dengan kemeja tipis bergaris pink putih yang sengaja dijahitin ibu ane untuk ane kuliah..
'Mampir mbakso dulu ah...'
Kebetulan memang ada warung bakso malang yang cukup enak didekat kosku.
Jogja, 25 Agustus 2010
Sadar Setiap Hari (SSH) 7 : Ketidak-kekalan (Annica)
Konsep sifat impermanen (anicca) adalah salah satu ajaran fundamental dalam Buddhisme yang menekankan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara dan selalu berubah. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai anicca:
1. Definisi Anicca
- Anicca secara harfiah berarti "ketidakkekalan" atau "ketidakstabilan." Ini mengajarkan bahwa semua fenomena, baik fisik maupun mental, tidak ada yang permanen dan selalu mengalami perubahan.
2. Tiga Karakteristik Kehidupan
- Anicca adalah bagian dari tiga karakteristik utama yang juga mencakup dukkha (penderitaan) dan anatta (ketidak-akuan). Ketiga konsep ini membantu kita memahami sifat dasar dari kehidupan dan eksistensi.
3. Contoh Ketidakstabilan
- Perubahan Fisik: Segala sesuatu yang kita lihat dan alami di dunia ini, seperti benda mati, tubuh kita, atau lingkungan, mengalami perubahan. Misalnya, bunga yang mekar akan layu seiring waktu.
- Emosi dan Pikiran: Pikiran dan perasaan juga bersifat sementara. Saat kita mengalami kesedihan atau kebahagiaan, perasaan tersebut tidak akan bertahan selamanya.
4. Penerimaan Impermanen
- Memahami bahwa segala sesuatu bersifat impermanen dapat membantu kita menerima kenyataan bahwa tidak ada yang dapat diandalkan sepenuhnya. Ini dapat mengurangi rasa sakit saat kehilangan sesuatu yang kita cintai, karena kita menyadari bahwa ketidakstabilan adalah bagian dari kehidupan.
5. Akibat Pemahaman Anicca
- Mengurangi Keterikatan: Ketika kita menyadari bahwa semua hal bersifat sementara, kita cenderung tidak terjebak dalam keterikatan pada benda, orang, atau pengalaman. Keterikatan ini sering kali menjadi sumber penderitaan.
- Menemukan Ketenangan: Dengan menerima bahwa segala sesuatu akan berlalu, kita dapat menemukan ketenangan dalam menghadapi perubahan, baik itu positif maupun negatif.
6. Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari
- Meditasi: Dalam meditasi, kita dapat berlatih untuk menyaksikan perubahan dalam pikiran dan perasaan tanpa terjebak oleh mereka. Ini membantu dalam membangun kesadaran akan sifat impermanen.
- Mindfulness: Berlatih mindfulness dapat membantu kita lebih menyadari momen saat ini, mengamati bagaimana pengalaman kita muncul dan hilang.
7. Aplikasi dalam Kehidupan
- Menghadapi Kesulitan: Saat mengalami masa sulit, ingat bahwa situasi tersebut tidak akan bertahan selamanya. Ini dapat memberi harapan dan dorongan untuk terus maju.
- Menghargai Momen: Menyadari sifat impermanen dapat membantu kita lebih menghargai momen-momen indah dalam hidup, karena kita tahu bahwa mereka bersifat sementara.
###
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi konsep sifat impermanen (anicca) dalam kehidupan sehari-hari:
1. Menghadapi Perubahan
- Contoh: Ketika menghadapi perubahan dalam pekerjaan atau hubungan, ingatlah bahwa situasi ini bersifat sementara. Jika pekerjaanmu berubah atau hubungan berakhir, pahami bahwa ini adalah bagian dari kehidupan dan ada peluang baru di depan.
2. Mengatasi Rasa Kehilangan
- Contoh: Saat kehilangan seseorang yang kita cintai, ingat bahwa rasa sakit dan kesedihan akan berkurang seiring waktu. Ini membantu kita menerima kenyataan dan menjalani proses berduka dengan lebih baik.
3. Menghargai Momen
- Contoh: Ketika menikmati waktu bersama teman atau keluarga, sadari bahwa momen ini bersifat sementara. Ini bisa mendorong kita untuk lebih hadir dan menghargai kebersamaan saat itu.
4. Berurusan dengan Emosi
- Contoh: Jika kamu merasa marah atau cemas, ingat bahwa emosi tersebut tidak akan bertahan selamanya. Dengan memahami bahwa perasaan ini bersifat sementara, kamu bisa lebih mudah mengelolanya tanpa terjebak dalamnya.
5. Keterikatan pada Benda
- Contoh: Jika memiliki barang yang sangat berharga atau memiliki kenangan, ingatlah bahwa pada akhirnya, semua benda akan mengalami kerusakan atau hilang. Ini bisa membantu mengurangi keterikatan dan memberi ruang untuk melepaskan.
6. Menghadapi Tantangan
- Contoh: Ketika menghadapi masa sulit, seperti masalah keuangan atau kesehatan, ingat bahwa kesulitan ini tidak akan bertahan selamanya. Fokus pada langkah-langkah positif yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi.
7. Praktik Mindfulness
- Contoh: Dalam rutinitas harian, luangkan waktu untuk berlatih mindfulness dengan mengamati pikiran dan perasaan yang muncul. Ketika pikiran yang tidak nyaman muncul, sadari bahwa itu juga bersifat sementara dan akan berlalu.
8. Menjalani Hidup dengan Fleksibilitas
- Contoh: Saat merencanakan sesuatu, ingat bahwa rencana bisa berubah. Dengan sikap yang fleksibel dan terbuka, kamu akan lebih mampu menyesuaikan diri ketika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan.
Dengan mengintegrasikan pemahaman tentang anicca ke dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat hidup dengan lebih tenang, menerima perubahan, dan menghargai momen-momen yang ada.
Sadar Setiap Hari (SSH) 6 : Menenangkan Batin
Dalam ajaran Buddha, menenangkan batin melibatkan beberapa praktik dan prinsip yang dapat membantu mencapai ketenangan dan kedamaian. Berikut adalah beberapa cara yang umum diajarkan:
1. Meditasi
- Meditasi Vipassana: Fokus pada pernapasan dan pengamatan pikiran serta perasaan yang muncul tanpa menghakimi.
- Meditasi Metta: Mengembangkan cinta kasih (metta) terhadap diri sendiri dan orang lain melalui afirmasi positif.
2. Praktik Mindfulness (Sati)
- Berlatih hadir sepenuhnya dalam momen saat ini, mengamati pikiran dan perasaan dengan kesadaran, tanpa keterikatan.
3. Mengembangkan Kebijaksanaan (Prajna)
- Belajar memahami sifat sejati dari kehidupan, termasuk sifat impermanen (anicca), penderitaan (dukkha), dan ketidak-akuan (anatta).
4. Melepaskan Keterikatan
- Menerima bahwa banyak hal di luar kendali kita. Mengurangi keterikatan pada benda, orang, atau ide yang dapat menyebabkan penderitaan.
5. Berbuat Baik (Karma)
- Melakukan tindakan positif dan beramal dapat membantu menenangkan pikiran dan menciptakan kebahagiaan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
6. Mendengarkan Dharma
- Membaca atau mendengarkan ajaran Buddha untuk memperdalam pemahaman dan mendapatkan inspirasi dalam menjalani kehidupan.
7. Refleksi dan Kontemplasi
- Merenungkan ajaran Buddha dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta mengevaluasi tindakan dan pikiran sendiri.
8. Berlatih Kedermawanan
- Memberikan kepada orang lain dapat membantu mengurangi rasa ego dan meningkatkan perasaan koneksi serta kedamaian.
Dengan mengintegrasikan praktik-praktik ini ke dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat lebih mudah menemukan ketenangan batin dan hidup dengan lebih harmonis.