Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

10.05.2024

Muscat, 17 April 2024 : Assalamualaikum Oman!

"Ladies and gentlemen, welcome to Muscat International Airport. The local time is 6:20 AM. For your safety and comfort, please remain seated with your seatbelt fastened until the aircraft has come to a complete stop and the seatbelt sign has been switched off. Please be cautious when opening the overhead compartments, as items may have shifted during the flight. On behalf of Oman Air and the entire crew, we’d like to thank you bla bla bla."

Suara merdu pramugari Oman Air membangunkan ane dari tidur yang tidak benar-benar nyenyak selama 6 jam penerbangan Moscow - Muscat. Ane melongok keluar jendela pesawat, semburat matahari telah menerangi Kota Muscat. Oman... Ane tersenyum bersyukur dalam hati. Satu negara baru lagi yang akan memberikan cerita baru lagi di hidup ane. Namun ada salah satu hal yang bikin ane kepikiran, penumpang di penerbangan Moscow - Muscat ini dikit banget, banyak banget kursi kosong. Ane langsung mikir mereka pasti rugi mengoperasikan penerbangan ini. Beda banget dengan penerbangan Guangzhou - Moscow kemarin oleh China Southern Airline, hampir semua kursi penuh terisi.

Kondisi penerbangan Oman Air rute Moscow - Muscat. Banyak kursi kosong.

Makan berat yang ane dapat dari penerbangan Moscow - Muscat. Nasi ayam.

Perasaan ane hari ini, lelah sekaligus semangat. Lelah karena hampir semalaman penerbangan ane nggak benar-benar bisa deep sleep (cuma tidur ayam), jadi rasanya dari mata, kepala dan badan benar-benar berat; semangat karena ane mempunyai waktu hampir 12 jam sampai jam 6 sore untuk eksplor Kota Muscat. Waduh mau pilih yang mana nih? Masuk zona transit aja terus tidur sambil menunggu penerbangan selanjutnya (Muscat - Kuala Lumpur) di jam 9 malam; atau gas aja, bersih-bersih badan, keluar imigrasi, keluar eksplor Kota Muscat?? Kek istilahnya mau capek, capek sekalian lah... Kalau mau tidur nanti aja di penerbangan Muscat - KL... 

Gimana ya.. ane berjalan masuk Bandara sambil berpikir sejenak.

Karena hari masih pagi dan travelmate ane juga kelihatan masih lemes, kita memutuskan tiduran dulu di sofa-sofa area kedatangan. Saat itu suasana cukup sepi dan hanya ada seorang wanita yang juga sedang tidur. Kita mencari posisi masing-masing dan merebahkan badan sebentar mencoba tidur. Paling nggak deep sleeep selama 2-3 jam okelah sebelum kita keluar untuk eksplor.

Eh boro-boro mau deep sleep, baru setengah jam ane mencoba fokus tidur, tiba-tiba datang segerombolan emak-emak, bapak-bapak dan orang muda, yang dari bahasanya sepertinya orang Korea. Mereka datang dan langsung duduk memenuhi dan mengelilingi kursi sofa tempat kami tiduran, dan mengobrol tanpa henti dengan intonasi cepat dan agak berteriak. 

"Hadehh berisik banget" Kata ane dalam hati.

Mereka sebenarnya tidak menunjukkan gestur menyebalkan atau gimana, karena pas nggak sengaja ane kebangun dan menoleh ke belakang, mereka ngasi kode lanjutkan saja tidurnya. Namun karena ane juga udah ga nyaman, ane putuskan geser dari area tersebut dan pindah ke sofa yang lebih sepi. Tapi ane merasa kayaknya udah gak bakalan bisa deep sleep karena tempat ane duduk sekarang itu area kedatangan yang banyak orang berdatangan. Ane putuskan langsung aja ke toilet cuci muka dan sikat gigi supaya agak segeran.

'Okelah.. aku akan masuk Oman sejenak dan menjelajah negara ini. Kapan lagi kan?' ane berusaha mengabaikan rasa letih karena kurang tidur ini dan mencari semangat melihat kota baru di negara baru.

Pindah kesini tapi sudah pesimis bisa tidur..

Selesai bersih-bersih, kita langsung menuju area imigrasi untuk masuk ke negara ini. Kalau yang ane baca-baca di grup sih, katanya imigrasi Oman ini salah satu yang paling baik dan ramah. Jujur, ane masih gugup juga kebayang sama imigrasi Rusia yang kaku dan detil banget. Ane maju perlahan dan menyerahkan paspor ane,

"Indonesia? Welcome to Oman," kata petugas imigrasi, seorang bapak berkumiss sembari tersenyum dan menyerahkan paspor kembali ke ane. WNI memang mendapatkan fasilitas bebas visa selama 14 hari di Oman (April 2024). Info detail terkait hal ini bisa dilihat di website Kementerian Luar Negeri.

'Lah... Udah? Gini doang? Ga ditanya mau ngapain, kemana aja? Ga dicurigai? Ga diliat dari atas ke bawah? wkwkwk' kata ane dalam hati. Ya ampun... Bagaikan langit dan bumi setelah dari Rusia ke Oman😁😁.

Ane masuk dengan hati ringan dan bahagia, sepertinya bakal suka dengan negara ini, yang terkenal dengan keramahannya. Bahkan Nabi Muhammad pernah berkata seperti ini tentang orang Oman,


Setelahnya, fokus ane di bandara langsung menuju 3 hal. Satu mempunyai mata uang setempat (Rial Oman), dua mempunyai kartu internet sebagai panduan eksplor kota menggunakan google maps, tiga menitipkan tas laptop yang berat ini di penitipan tas/bag storage di bandara. Ada beberapa money changer di area kedatangan Bandara Internasional Muscat, dan setelah membandingkan sejenak dengan browsing-browsing nilai tukarnya, ane nemu yang pas. Karena ane masih mempunyai sisa US Dollar dari trip Russia maka ane langsung saja menukarkannya di money changer dengan nominal kalau dirupiahkan sekitar 1 juta rupiah. Disinilah ane baru tau kalau oman rial itu nilai tukarnya tinggi banget, yaitu Rp 42.225/rial (April 2024). Busettttt😅😅😭😭. Jadilah dari money changer ane cuma bawa sekitar 24 rial oman. Ane gatau, semoga cukup toh ane cuma beberapa jam disini. 
Kenampakan 1 Rial Oman atau setara Rp 42.225 (April 2024)

Kenampakan 1 Baisa (1/10-nya 1 rial) atau setara Rp 4.225 (April 2024)

Kelar masalah perduitan yang membuat ane cukup ternganga ini, ane segera fokus mencari konter yang menjual simcard. Salah seorang member di grup backpacker pernah share kalau ada yang jual paket internet Ooredoo  2 gb seharga 2 rial, dimana konternya ada di lantai bawah bandara sebelum pintu keluar. Ane turun ke lantai bawah dan dengan mudah menjumpai konter tersebut. Kuota dan harganya persis yaitu 2 rial, dan penjaganya dengan sigap membantu memasang dan meregistrasikan kartunya. Oke masalah simcard selesai.

Selanjutnya, ane harus nitipin tas laptop ke penitipan tas/luggage storage di bandara. Setelah browsing sejenak, ada luggage storage bernama 'SEAL & GO' dengan tarif untuk tas ransel yaitu 3 rial oman/tas/12 jam di lantai atas. Segera kami menuju kesana dengan percaya diri.


Penitipan tas/Luggage Storage di Bandara Internasional Muscat dengan tarifnya (April 2024)

Sampai sana ehh...ternyata jika tas tersebut ada laptopnya, itu tarifnya berubah menjadi 6 rial oman/12 jam. Dan itu udah yang paling murah. Alamakkkk..... Bener-bener galau parah ni ane.. Hampir 250rb rupiah untuk nitip tas ransel sebentar aja. Huhuhu.. menangis sebenarnya membayangkan tarifnya. Tapi yaudahlah... Setelah semua urusan di bandara kelar, ane segera turun lagi ke lantai dasar. Rencana kita akan naik Bus A1 untuk menuju ke tujuan pertama hari ini, Masjid Agung Sultan Qaboos. Menurut google maps sih jaraknya 13 km dan ditempuh dengan waktu +- 1 jam menggunakan bus umum.

Tidak sulit bagi kami untuk menemukan Bus A1 berwarna merah di lantai dasar area kedatangan bandara. Busnya terlihat bersih dan modern. Sistem bayarnya adalah bayar cash langsung ke supir dengan tarif 500 baisa (1/2 rial per-orang). Tarifnya beda-beda ya tergantung tujuan akhir kita. Tempat duduk untuk wanita dan pria juga dipisah, untuk wanita dapat tempat duduk bagian depan bus, sementara pria di bagian belakang bus. Supirnya seorang pria tua yang cukup ramah dan lancar bahasa inggris. Sewaktu ane mengatakan mau ke Masjid Agung Sultan Qaboos, dia menjawab oke-oke dengan ceria dan semangat. Memang ramah banget orang-orang di Oman ini.

Bus A1 rute Bandara Internasional Muscat ke Stasiun Bus Al Mabeelah 
(sumber gambar : disini)

Begitu bus mulai bergerak, pemandangan luar mulai menunjukkan lanskap kota Muscat yang khas. Jalanan di sekitarnya terlihat lebar, bersih, dan dipenuhi dengan mobil-mobil berukuran besar, kebanyakan SUV dan sedan. Jalan-jalan utama ditata dengan sangat rapi, dengan aspal mulus dan garis-garis lalu lintas yang jelas. Pepohonan palem berjajar di sepanjang trotoar, memberikan kesan sejuk meski cuaca panas. Gedung-gedung modern berdiri di kejauhan, memberikan kontras dengan perbukitan batu yang mengelilingi kota.
Pemandangan Kota Muscat dari dalam bus..

Kota Muscat dikelilingi oleh perbukitan batu berwarna coklat..

Dalam perjalanan, bus melewati beberapa flyover dan underpass. Meskipun jalanan terlihat ramai dengan kendaraan, tidak ada kemacetan yang berarti. Semua tampak tertib, dengan para pengemdi yang sepertinya sangat memperhatikan aturan lalu lintas. Dari dalam bus, ane bisa merasakan bagaimana kehidupan sehari-hari di Muscat yang seimbang antara kesibukan modern dan ketenangan gurun di kejauhan.

Ketika bus mulai mendekati Masjid Agung Sultan Qaboos, arsitektur bangunan megah itu mulai terlihat. Kubah masjid yang besar dan menara-menara tinggi muncul dari kejauhan, menghadap langsung ke jalan utama. Masjid ini sungguh mendominasi pemandangan dengan gaya arsitektur Islami yang memukau, dikelilingi oleh taman-taman hijau yang luas dan indah. Halte pemberhentian terdekat dengan Masjid adalah Al Azaiba - South, dimana dari sini kami masih harus berjalan kaki +- 1,4 km sampai ke pintu masuk masjid. Ahh masih jauh ya...

Cuaca yang sangat terik dan badan yang letih karena kurang tidur mengurungkan niat kami untuk jalan kaki. 1,4 kilometer itu sangat jauhhh... Cuaca dingin aja jauh, apalagi cuaca panas😅😅. Sebelum kesini, ane udah browsing pilihan-pilihan transportasi, dan selain bus kota, ada taxi online yaitu Otaxi. Sistem Otaxi ini mirip grab, namun dia menawarkan fixed rate artinya tarif udah tetap 1 rial untuk jarak tertentu dan floating rate, artinya tarifnya bakal disesuaikan dengan jarak. Karena ane takut floating rate bakal lebih mahal, ane selalu memilih fixed rate

Menunggu sebentar, akhirnya ada Otaxi yang bersedia mengantarkan kita ke Masjid Raya Sultan Qaboos. Supirnya seorang pria yang bahasa inggrisnya cukup lancar, dan menjelaskan dengan singkat tentang bagian-bagian masjid ini. Dia bilang masjid ini ada 2 bagian besar yaitu masjid kecil di depan, dan masjid utama/yang lebih besar di belakang. Kemudian untuk pengunjung perempuan wajib mengenakan baju muslimah/baju dan celana panjang, serta menggunakan penutup kepala/hijab. Dia menurunkan kami tepat di pintu masuk masjid terbesar di Oman ini dan kami membayar serta mengucapkan terimakasih.

Masjid Raya Sultan Qaboos ini merupakan masjid terbesar di Oman dan merupakan salah satu landmark yang paling ikonik di Muscat. Masjid ini dibangun sebagai perwujudan visi Sultan Qaboos bin Said al Said untuk memberikan tempat ibadah yang megah dan bisa digunakan oleh umat Muslim di Oman. Pembangunan masjid dimulai pada tahun 1995.

Begitu kami disambut oleh taman di bagian depan masjid dengan background arsitektur yang megah. Taman yang luas ini dipenuhi dengan tanaman hijau dan bunga berwarna-warni yang berkontras dengan cuaca panas yang menyengat. Meskipun matahari bersinar terik, suasana di sekitar taman terasa menenangkan.

Taman di bagian depan masjid

Kami berjalan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi oleh pepohonan rindang. Di sepanjang jalan, banyak pengunjung lain yang juga menikmati keindahan taman. Taman ini menjadi semacam oasis di tengah cuaca panas yang menyengat.

Setelah menjelajahi taman, kami melanjutkan perjalanan menuju masjid kecil di bagian depan yang ternyata merupakan Women Chapel/tempat jemaat perempuan. Ruangan itu dihiasi dengan indah, dengan detail arsitektur yang memukau dan nuansa yang menenangkan. Suasana di dalam chapel terasa sejuk, seolah-olah memberikan perlindungan dari panasnya cuaca di luar. Kami duduk sejenak, menikmati ketenangan dan keindahan interior yang bercahaya lembut.  Kami sama-sama sepakat bahwa suasana di dalam chapel membuat kami merasa lebih rileks.

Women chapel/masjid kecil setelah taman dengan ukiran di pintu kayu, di jendela lengkung dan lampu gantung yang cantik

Setelah itu, kami berjalan menuju masjid besar/masjid utama di belakang melewati lorong bagian samping masjid. Disini kami menjumpai lampu-lampu menggantung yang memberikan nuansa yang indah dan menambah keanggunan arsitektur masjid. Desain lampu-lampu tersebut terlihat mencerminkan gaya tradisional, dengan sentuhan modern yang harmonis sehingga terlihat menarik. Berfoto tentunya menjadi menu wajib disini untuk mengabadikan momen hehe..

Lampu-lampu dengan gaya tradisional menggantung di sepanjang lorong samping masjid

Lorong bagian samping Masjid Raya Sultan Qaboos dengan ornamen lampu gantung gaya tradisional

Menara Masjid Raya Sultan Qaboos setinggi 90 meter. Total ada 5 menara yang mengelilingi masjid. Seluruh lantai dan dinding masjid terbuat dari marmer kualitas tinggi.

Begitu memasuki area masjid, ane terpesona oleh kemegahan dan keindahan arsitektur yang ada di depan ane. Masjid Sultan Qaboos adalah salah satu masjid terbesar di dunia, dan saat ane berdiri di depannya, ane merasa sangat kecil. Dengan kubah besar yang menjulang tinggi dan detail ornamen yang rumit, masjid ini benar-benar menakjubkan.

Interior Masjid Sultan Qaboos yang dipenuhi marmer, ukiran floral dan geometris, serta lampu gantung (chandelier) yang megah 

Ane melangkah masuk ke dalam masjid dan langsung merasakan suasana yang berbeda. Suhu di dalam masjid jauh lebih sejuk dibandingkan dengan cuaca di luar. Interiornya dipenuhi dengan karpet berukir yang lembut. Selain itu, dinding-dinding di dalam masjid juga dihiasi dengan ukiran yang rumit, menampilkan motif floral dan geometris yang khas dari seni Islam. Pilar-pilar yang mendukung kubah juga dihiasi dengan detail ukiran yang indah, memberikan kesan megah dan elegan.

Ane berjalan perlahan, mengagumi setiap sudut masjid dan mengambil beberapa foto, berusaha mengabadikan momen ini untuk nantinya menjadi tulisan ini.

Pilar bagian dalam Masjid Raya Sultan Qaboos yang terbuat dari marmer dan dihiasi dengan detail yang indah sehingga memberikan kesan elegan dan megah pada interior masjid.

Ukiran floral, geometris, dan kaligrafi Arab 

Selain ukiran, kaligrafi Arab yang menghiasi dinding masjid juga sangat menawan. Banyak tulisan yang mengambil kutipan dari Al-Qur'an, dikelilingi oleh ornamen yang kaya. Ane juga melihat banyak pengunjung lain yang sedang beribadah atau sekadar menikmati keindahan masjid. Ane merasa bersyukur bisa berada di tempat yang begitu indah dan spiritual.

Di dalam masjid terdapat chandelier atau lampu gantung yang megah, dengan desain yang rumit. Lampu-lampu ini menggantung dengan indah, menciptakan suasana yang hangat dan menawan saat cahaya menyinari ukiran di sekelilingnya.

Chandelier atau lampu gantung

Setelah menjelajahi masjid, kami memutuskan untuk duduk sejenak di salah satu area yang tenang, menikmati ketenangan dan keindahan sekeliling kami. Meskipun cuaca panas di luar, pengalaman kami di Masjid Sultan Qaboos membuat kami merasa seolah-olah telah menemukan oasis spiritual di tengah-tengah Muscat. Kami berdua sepakat bahwa kunjungan ini adalah salah satu pengalaman yang tak terlupakan, menyisakan kenangan indah dalam perjalanan kami di Oman.

Struktur melengkung pada bagian luar Masjid Sultan Qaboos merupakan salah satu ciri khas arsitektur Islam

Struktur ini dihasi dengan ukiran kaligrafi dan geometris

Puas berkeliling masjid, kami beranjak ke tujuan selanjutnya, Mutrah Souq. Mutrah Souq sendiri adalah pasar tradisional yang terletak di wilayah Mutrah, merupakan salah satu yang tertua dan paling terkenal di negara tersebut, sehingga menawarkan suasana yang kaya akan budaya dan sejarah. Perjalanan kami dari Masjid Sultan Qaboos menuju Mutrah Souq dengan bis kota memberi kami kesempatan untuk melihat keindahan kota Muscat dari sudut pandang yang berbeda. Begitu bis mulai bergerak, pemandangan di luar jendela segera menarik perhatian kami.

Kota Muscat dikelilingi oleh perbukitan berbatu berwarna coklat yang menjulang tinggi, memberikan latar belakang yang menakjubkan. Warna coklat tanah yang kaya membuat kontras yang indah dengan langit biru cerah di atasnya. Perbukitan ini tampak kokoh dan dramatis, menciptakan kesan seolah kota ini terjaga di tengah-tengah keindahan alam yang megah.

Di sepanjang perjalanan, kami melihat jalanan yang bersih dan teratur, dengan beberapa gedung modern yang berdiri di antara bangunan tradisional. Namun, yang paling mencolok adalah panorama pegunungan yang mengelilingi kami. Beberapa puncak tampak kering dan gersang, sementara yang lain terlihat sedikit hijau, menandakan adanya vegetasi yang tumbuh di tempat-tempat tertentu. 

Setiap kali bis berbelok, kami disuguhkan pemandangan baru yang menakjubkan. Kami berdua terpesona oleh keindahan alam Oman yang seolah bercerita tentang sejarah panjang dan kebudayaan yang kaya. Terik matahari menambah kehangatan suasana, tetapi kami merasa beruntung bisa menikmati pemandangan spektakuler ini.

Saat bis melintas di sepanjang pesisir, kami juga bisa melihat laut biru yang berkilauan. Kombinasi antara laut dan perbukitan berbatu menciptakan suasana yang sangat menawan.

Setelah beberapa waktu, kami tiba di Mutrah Souq. Begitu kami turun dari bis, suasana di sekitar kami langsung terasa hidup. Souq ini terletak di pinggir pantai, dan dari sini kami bisa melihat laut yang berkilauan di bawah sinar matahari. Meskipun panas, angin laut yang sejuk sedikit membantu meredakan rasa panas yang menyengat.

Pemandangan Teluk Oman dari Mutrah Souq dengan background perbukitan berbatu dan bangunan-bangunan lokal berwarna putih

Area pejalan kaki di Mutrah Souq

Kami mulai menjelajahi souq yang penuh warna ini. Deretan kios dan toko menjajakan berbagai barang, mulai dari rempah-rempah, perhiasan, hingga kerajinan tangan khas Oman. Aroma rempah yang menyegarkan memenuhi udara, dan suara penjual yang memanggil pengunjung menambah suasana. 

Berfoto tidak lupa...

Setelah beberapa saat berjalan di bawah terik matahari, ane merasa haus banget. Kami mencari tempat untuk beristirahat dan menemukan sebuah kafe tepi jalan yang mengundang dan memesan minuman dingin yang menyegarkan. Rasanya sangat nikmat, seolah-olah memberikan kami energi baru di tengah panasnya cuaca.

Segarnyaa....

Sambil menikmati es, kami mengamati aktivitas di sekitar. Banyak pengunjung lain yang juga menikmati suasana, dan anak-anak bermain di tepi pantai. Suasana di sekeliling kami begitu hidup dan ceria. Setelah cukup beristirahat, kami melanjutkan eksplorasi kami di Mutrah Souq.

Area 'kota tua' Mutrah Souq di sepanjang tepi Teluk Oman. Bangunan berwarna coklat itu adalah Mutrah Fort, namun kami tidak kesana karena udah ga ada tenaga untuk mendaki lagi.

Setelah menghabiskan beberapa jam menjelajahi souq, kami merasa puas dengan pengalaman hari itu. Mutrah Souq tidak hanya menawarkan barang-barang yang unik, tetapi juga memberi kami kesempatan untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Oman. Meskipun cuaca sangat panas, kami merasa senang dan bersemangat. Kunjungan kami ke Mutrah Souq adalah salah satu momen yang tak terlupakan dalam perjalanan kami, menambahkan warna dan cerita baru dalam petualangan kami di Muscat.

Setelah dirasa puas menikmati Mutrah Souq dengan angin lautnya yang menyejukkan, kami memutuskan kembali ke bandara. Kami menunggu bus A4, dan kemudian oper bus A1. Cukup lama bus A4 muncul, tapi kami menunggunya dengan sabar saja sambil cerita-cerita. 

1 jam kemudian, kami telah sampai kembali di Bandara Internasional Muscat. Setelah exit imigrasi dan masuk gate keberangkatan, kami mencari kursi-kursi santai dan tiduran menunggu jam penerbangan ke Kuala Lumpur. Penerbangan dari Muscat ke Kuala Lumpur berlangsung lancar selama 6 jam penerbangan. Badan yang cukup lelah membuat ane bisa tidur meskipun ga terlalu nyenyak. Nanti akan balas dendam tidur di KL! Batin ane😁.

Thank you Oman! Kunjungan ke negara ini akan selalu kukenang dengan keramahan imigrasi dan warga-warganya ❤️❤️❤️.

10.04.2024

Jakarta, 3 April 2015 : Jalan ke Kota Tua Sama Mbak Piksan

Hari ketiga magang di Bank CIMB di Jakarta, aku diajak travelmate ke India tahun 2012 - Mbak Piksan - untuk ketemuan di Halte Jakarta Kota Tua. Wuah. Aku excited sih, karena saat itu benar-benar gabut dan kesepian di Jakarta! Kebetulan ini pas weekend lagi, hari minggu. Aku inget banget, sebelum pergi Aku sarapan dengan membuat bihun rebus di ricecooker wkwkwk. 

Aku berangkat ke Halte Kota Tua naik busway, kebetulan karena hari minggu jalanan agak lengang dan aku bisa sampai dengan cepat. Turun dari halte busway, aku udah melihat Mbak Piksan yang sudah berdiri menunggu. Setelah sapa menyapa, kita pun jalan kaki sama-sama menuju Kawasan Kota Tua yang berjarak sekitar 1 km. Kita jalan kaki selama 20 menit sambil bercerita banyak hal, karena memang sudah cukup lama terakhir kali kita ketemu. Sesaat kemudian sampailah kita di Taman Fatahillah, yaitu alun-alun utama yang berada di Kawasan Kota Tua. Taman ini terlihat dikelilingi oleh bangunan-bangunan ikonik peninggalan kolonial Belanda, seperti Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta), Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik. Saat itu suasana sangat ramai dan terlihat banyak pengunjung yang berfoto-foto serta menikmati suasana. Diramaikan juga dengan pedagang berbagai jenis makanan san barang kerajinan, penyewa sepeda, perpustakaan kota tua, dan sebagainya.

Ternyata hari itu Mbak Piksan juga membawa buku 1 koper yang akan dia sumbangkan untuk Perpustakaan Kota Tua. Ini disini kita berfoto saat penyerahan buku itu hehehe.. ane culun banget yah jalan pake kemeja, celana kain sama sendal jepit. Aduh ceunah kenapa ga pake sepatu ya? 😁
Oya selain buku 1 koper itu, Mbak Piksan juga membawa baju-baju kantornya dia (yang mungkin udah ga dipakai lagi) ke ane. Hahaha.. ya ane terima-terima aja. Lumayan kan ga harus beli kemeja baru lagi untuk memulai petualangan magang ane di Jakarta.

Sesaat kemudian, sebelum eksplor Kota Tua lebih lanjut, Mbak Piksan ngajak aku makan siang dulu di Cafe Batavia. Awalnya ane nurut-nurut aja ya, ngikut-ngikut aja. Tapi setelah masuk bagian dalam cafe yang vintage dan klasik, ane jadi paham ini pasti cafe mahal! 😁😁. 

Setelah ane baca, bangunan cafe ini merupakan salah satu gedung kolonial yang masih terawat dengan baik, dibangun pada abad ke-19. Interior kafe ini penuh dengan suasana vintage, dihiasi dengan foto-foto sejarah, lampu-lampu gantung klasik, serta furnitur kayu yang menambah kesan nostalgia. Wuah, jadi sungkan kan.. apalagi saat itu ane masih bokek banget, dan baru mulai kerja. Tapi Mbak Piksan ini emang orangnya baik banget. Ane lupa secara spesifik pesan apa, mungkin nasi goreng, tapi kita menikmati makanan kita dengan kusyuk sambil memandang ramainya Taman Fatahillah di bawah sana.

Selesai makan, kita mulai eksplor. Aku memulai langkahku di Taman Fatahillah, alun-alun yang menjadi pusat keramaian Kota Tua Jakarta. Di hadapanku, air mancur tua berdiri megah, sementara sekelilingnya dihiasi bangunan-bangunan kolonial yang masih terjaga. Orang-orang tampak sibuk dengan kameranya, mengabadikan momen dengan latar belakang gedung-gedung tua yang menyimpan sejarah panjang Jakarta. Aku bisa merasakan aura zaman kolonial yang masih terasa hidup di sini, di antara Museum Fatahillah dan bangunan-bangunan lainnya.

Setelah menikmati suasana alun-alun, aku melangkah menuju Kali Besar. Jalan berbatu di bawah kakiku terasa kuno, seolah membawaku menelusuri jejak masa lampau. Sepanjang perjalanan, gedung-gedung tua dengan arsitektur kolonial terus mengapit di kiri dan kanan. Mereka seperti saksi bisu dari cerita-cerita lama tentang Batavia. Setiap kali kulihat bangunan ini, aku tak bisa menahan rasa kagum akan bagaimana masa lalu begitu dekat, namun tetap terasa jauh di belakang.

Akhirnya, aku sampai di tepi Kali Besar, kanal yang kini terlihat lebih tenang. Airnya mengalir perlahan, dan di sepanjang tepiannya, taman-taman kecil serta trotoar yang rapi menghiasi pemandangan. Aku memilih duduk di salah satu bangku, menikmati suasana yang jauh lebih damai daripada di Taman Fatahillah. Bangunan-bangunan tua memantulkan bayangannya di atas permukaan air, menciptakan gambaran kota tua yang seolah masih terjebak dalam waktu.

Sore mulai beranjak, dan sinar matahari yang lembut menyoroti permukaan kanal, menciptakan pemandangan yang hampir magis. Aku memejamkan mata sejenak, meresapi angin sepoi-sepoi yang membawa ketenangan. Di sini, di Kali Besar, segala sesuatu terasa berjalan lebih lambat, memberi ruang untukku merasakan keindahan Kota Tua dari sudut pandang yang lebih hening.

10.02.2024

Jogja, 25 Agustus 2010 : Sakit seminggu

Jogja, 22 Agustus 2010

Hari ini penutupan ospek fakultas.... Huahhh... Benar-benar beberapa hari yang sangat-sangat melelahkan. Bagaimana tidak? Briefing ospek fakultas pertama kali dilakukan pada 14 Agustus 2010, dimana ospek-nya sendiri baru dimulai tanggal 19 Agustus 2010. Namun dengan selisih waktu 5 hari itu setiap tim benar-benar dikasih tugas banyak banget huaa... Mungkin pemanasan sebelum kuliah di Fakultas Teknik kali ya, dimana nanti kalau udah aktif kuliah ya bakal gini kehidupan kita. Penuh tugas!

Emang apa aja tugas ospek fakultas ane? Ini dia yang berhasil ane rangkum

Esai tentang Fakultas Teknik, Life Mapping, Diari dan Hot News setiap hari selama ospek, name tag, blognot, tas, Esai UGM sebagai Fakultas Kerakyatan, dan lain-lain.

Logo grup ane, Pattimura

Ane 1 tim dengan 24 orang lainnya dari seluruh Fakultas Teknik, dimana kita tergabung dalam Grup Pattimura. Nah sejak briefing tanggal 14 Agustus 2010 itu kita kumpul bareng di rumah salah seorang anggota yang orang Jogja, dan disitulah kita mulai berdiskusi untuk mempersiapkan seluruh keperluan ospek sampai 5 hari kedepan. Dan lucunya di tanggal 16 Agustus 2010 ada tragedi yang ane sadur dari status FB ane:

Good bgt!! Name tag untuk ospek yang dibuat slma 2 hari dgn format potongan kardus bertumpuk yg dipasangi asturo dgn wrna beda,warnanya kebalik!! Ulang dr awal lagi,hua TT hua TT capek God..TT

Bisa-bisanyaaa hahahaha....Kok bisa dari 25 orang ga ada yang sadar sejak awal kalau warnanya kebalik wkwkwk...

Dan ya begitulah dengan kerja keras tim Pattimura, kita bisa menyelesaikan semua persyaratan ospek kelompo tepat waktu, dan selama 19 Agustus 2010 - 22 Agustus 2010 kita benar-benar digeber kegiatan ospek dari pagi sampai sore..Seinget ane kita pulang dari kampus setiap harinya sekitar habis magrib.

Kembali ke 22 Agustus 2010, Upacara penutupan ospek berlangsung dengan khidmat, dan sekitar jam 6 sore akhirnya semua acara selesai dan ane bisa balik ke kos. Ane masih teringat, langit Kota Jogja telah menggelap. Rintik-rintik hujan menyertai perjalanan pulang ane dari Fakultas Teknik ke kosan yang berjarak 3 km. 

Punggung tangan ane mulai merinding kedinginan. 'Ah sial... Aku lupa bawa jaket. Semoga ga sakit.. duh besok kan udah mulai perkuliahan....'

Ane sudah super hafal dengan badan ane, dimana kalau kecapekan + kehujanan + banyak minum es pasti ujung-ujungnya radang. Ahh penyakit yang paling ane benci karena meriang di seluruh badan dan pusingnya itu ga tertahankan.

Bagaimanapun ane tetap melaju dengan kemeja tipis bergaris pink putih yang sengaja dijahitin ibu ane untuk ane kuliah..

'Mampir mbakso dulu ah...'

Kebetulan memang ada warung bakso malang yang cukup enak didekat kosku.

 

Jogja, 25 Agustus 2010

3 hari sejak ane ke-gerimisan pulang ospek, dan satu hal yang benar-benar ane hindarin akhirnya benar-benar terjadi, ane mulai menunjukkan gejala sakit radang tenggorokan yang meliputi demam tinggi, sakit kepala, amandel bengkak dan memerah, batuk kering, dan badan meriang. Huaaaa.... Padahal kuliah aja baru dimulai ane udah merasa ambruk kayak gini. Saat itu ane sering nangis karena keinget kalau dirumah pasti ada ibu ane yang rawat, tapi ini ane benar-benar sendirian merasakan siksaan panas + meriang di sekujur tubuh.


Jogja, 27 Agustus 2010
Sudah 3 hari sejak gejala awal radang tenggorokan, dan hari ini aku merasa malah semakin parah. Demamku benar-benar naik turun, hanya turun ketika diminumi paracetamol, tapi habis itu demam tinggi lagi. Tenggorokan rasanya semakin sakit untuk menelan dan berasa panas. Ahhh siall... Mana hari ini ada mata kuliah kimia dasar, dan doa ane dibawah ga terkabul. Dosennya masuk dan ane mengikuti kuliah dengan badan yang benar-benar lemas tak berdaya, demam, dan pusing yang stagnan.


Jogja, 30 Agustus 2010

Aku cerita ke orangtuaku kalau sudah beberapa hari ini sakit, dan ibu serta kakakku gercep datang ke Jogja. Saat itu berbarengan juga dengan ibu ane bawain laptop baru ane untuk kuliah, sebuah laptop toshiba. Meskipun excited karena itu pertama kalinya ane punya laptop sendiri, tapi aku benar-benar ga bisa bahagia sepenuhnya karena badanku benar-benar lemas. Ibu ane datang menginap sekitar 2 harian di Jogja, kemudian tanggal 30 Agustus 2010 ane dan ibu ane memutuskan pulang ke Solo untuk ane dibawa ke rumah sakit dan beristirahat. Ane juga lupa kok ga periksa di RS Jogja aja kenapa ya, secara kan lebih deket dan simpel hehehe..

Ibu ane memboncengin ane yang tak berdaya ini naik motor di sepanjang jalan Jogja-Solo. Sampai Solo, gapake lama ane langsung dibawa ke IGD dan setelah diperiksa dokternya sejenak (disuruh buka mulut untuk liat amandel ane) dokter langsung bilang ini radang tenggorokan karena bakteri, dan ibu ane ditegur kok kenapa baru dibawa sekarang.

Saat itu Pak Dokter menjelaskan bagaimana radang ini terjadi, tapi ane bener-bener ga bisa konsen karena badan masih lemes hehe.. ane dikasih obat segepok, termasuk antibiotik dan beristirahat beberapa hari dirumah.

Beberapa hari minum antibiotik, ane merasa kekuatan di tubuh ane mulai kembali. Ane udah ga meriang, udah ga demam, dan udah ga pusing. Ahh... Benar-benar bersyukur.. Saat ane udah benar-benar fit, akhirnya kembali ke Jogja motoran sendiri dengan semangat dan melanjutkan kuliah.

Pengalaman hidup tak terlupakan yang kutulis 14 tahun kemudian 😁😁🤣😅.

Sadar Setiap Hari (SSH) 7 : Ketidak-kekalan (Annica)


Tiga karakteristik kehidupan (Sumber Gambar : Disini)

Konsep sifat impermanen (anicca) adalah salah satu ajaran fundamental dalam Buddhisme yang menekankan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara dan selalu berubah. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai anicca:

1. Definisi Anicca

   - Anicca secara harfiah berarti "ketidakkekalan" atau "ketidakstabilan." Ini mengajarkan bahwa semua fenomena, baik fisik maupun mental, tidak ada yang permanen dan selalu mengalami perubahan.

2. Tiga Karakteristik Kehidupan

   - Anicca adalah bagian dari tiga karakteristik utama yang juga mencakup dukkha (penderitaan) dan anatta (ketidak-akuan). Ketiga konsep ini membantu kita memahami sifat dasar dari kehidupan dan eksistensi.

3. Contoh Ketidakstabilan

   - Perubahan Fisik: Segala sesuatu yang kita lihat dan alami di dunia ini, seperti benda mati, tubuh kita, atau lingkungan, mengalami perubahan. Misalnya, bunga yang mekar akan layu seiring waktu.

   - Emosi dan Pikiran: Pikiran dan perasaan juga bersifat sementara. Saat kita mengalami kesedihan atau kebahagiaan, perasaan tersebut tidak akan bertahan selamanya.

4. Penerimaan Impermanen

   - Memahami bahwa segala sesuatu bersifat impermanen dapat membantu kita menerima kenyataan bahwa tidak ada yang dapat diandalkan sepenuhnya. Ini dapat mengurangi rasa sakit saat kehilangan sesuatu yang kita cintai, karena kita menyadari bahwa ketidakstabilan adalah bagian dari kehidupan.

5. Akibat Pemahaman Anicca

   - Mengurangi Keterikatan: Ketika kita menyadari bahwa semua hal bersifat sementara, kita cenderung tidak terjebak dalam keterikatan pada benda, orang, atau pengalaman. Keterikatan ini sering kali menjadi sumber penderitaan.

   - Menemukan Ketenangan: Dengan menerima bahwa segala sesuatu akan berlalu, kita dapat menemukan ketenangan dalam menghadapi perubahan, baik itu positif maupun negatif.

6. Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari

   - Meditasi: Dalam meditasi, kita dapat berlatih untuk menyaksikan perubahan dalam pikiran dan perasaan tanpa terjebak oleh mereka. Ini membantu dalam membangun kesadaran akan sifat impermanen.

   - Mindfulness: Berlatih mindfulness dapat membantu kita lebih menyadari momen saat ini, mengamati bagaimana pengalaman kita muncul dan hilang.

7. Aplikasi dalam Kehidupan

   - Menghadapi Kesulitan: Saat mengalami masa sulit, ingat bahwa situasi tersebut tidak akan bertahan selamanya. Ini dapat memberi harapan dan dorongan untuk terus maju.

   - Menghargai Momen: Menyadari sifat impermanen dapat membantu kita lebih menghargai momen-momen indah dalam hidup, karena kita tahu bahwa mereka bersifat sementara.

###

Berikut adalah beberapa contoh aplikasi konsep sifat impermanen (anicca) dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menghadapi Perubahan

  • Contoh: Ketika menghadapi perubahan dalam pekerjaan atau hubungan, ingatlah bahwa situasi ini bersifat sementara. Jika pekerjaanmu berubah atau hubungan berakhir, pahami bahwa ini adalah bagian dari kehidupan dan ada peluang baru di depan.

2. Mengatasi Rasa Kehilangan

  • Contoh: Saat kehilangan seseorang yang kita cintai, ingat bahwa rasa sakit dan kesedihan akan berkurang seiring waktu. Ini membantu kita menerima kenyataan dan menjalani proses berduka dengan lebih baik.

3. Menghargai Momen

  • Contoh: Ketika menikmati waktu bersama teman atau keluarga, sadari bahwa momen ini bersifat sementara. Ini bisa mendorong kita untuk lebih hadir dan menghargai kebersamaan saat itu.

4. Berurusan dengan Emosi

  • Contoh: Jika kamu merasa marah atau cemas, ingat bahwa emosi tersebut tidak akan bertahan selamanya. Dengan memahami bahwa perasaan ini bersifat sementara, kamu bisa lebih mudah mengelolanya tanpa terjebak dalamnya.

5. Keterikatan pada Benda

  • Contoh: Jika memiliki barang yang sangat berharga atau memiliki kenangan, ingatlah bahwa pada akhirnya, semua benda akan mengalami kerusakan atau hilang. Ini bisa membantu mengurangi keterikatan dan memberi ruang untuk melepaskan.

6. Menghadapi Tantangan

  • Contoh: Ketika menghadapi masa sulit, seperti masalah keuangan atau kesehatan, ingat bahwa kesulitan ini tidak akan bertahan selamanya. Fokus pada langkah-langkah positif yang dapat diambil untuk memperbaiki situasi.

7. Praktik Mindfulness

  • Contoh: Dalam rutinitas harian, luangkan waktu untuk berlatih mindfulness dengan mengamati pikiran dan perasaan yang muncul. Ketika pikiran yang tidak nyaman muncul, sadari bahwa itu juga bersifat sementara dan akan berlalu.

8. Menjalani Hidup dengan Fleksibilitas

  • Contoh: Saat merencanakan sesuatu, ingat bahwa rencana bisa berubah. Dengan sikap yang fleksibel dan terbuka, kamu akan lebih mampu menyesuaikan diri ketika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan.

Dengan mengintegrasikan pemahaman tentang anicca ke dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat hidup dengan lebih tenang, menerima perubahan, dan menghargai momen-momen yang ada.

Sadar Setiap Hari (SSH) 6 : Menenangkan Batin

Dalam ajaran Buddha, menenangkan batin melibatkan beberapa praktik dan prinsip yang dapat membantu mencapai ketenangan dan kedamaian. Berikut adalah beberapa cara yang umum diajarkan:

1. Meditasi

  • Meditasi Vipassana: Fokus pada pernapasan dan pengamatan pikiran serta perasaan yang muncul tanpa menghakimi.
  • Meditasi Metta: Mengembangkan cinta kasih (metta) terhadap diri sendiri dan orang lain melalui afirmasi positif.

2. Praktik Mindfulness (Sati)

  • Berlatih hadir sepenuhnya dalam momen saat ini, mengamati pikiran dan perasaan dengan kesadaran, tanpa keterikatan.

3. Mengembangkan Kebijaksanaan (Prajna)

  • Belajar memahami sifat sejati dari kehidupan, termasuk sifat impermanen (anicca), penderitaan (dukkha), dan ketidak-akuan (anatta).

4. Melepaskan Keterikatan

  • Menerima bahwa banyak hal di luar kendali kita. Mengurangi keterikatan pada benda, orang, atau ide yang dapat menyebabkan penderitaan.

5. Berbuat Baik (Karma)

  • Melakukan tindakan positif dan beramal dapat membantu menenangkan pikiran dan menciptakan kebahagiaan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

6. Mendengarkan Dharma

  • Membaca atau mendengarkan ajaran Buddha untuk memperdalam pemahaman dan mendapatkan inspirasi dalam menjalani kehidupan.

7. Refleksi dan Kontemplasi

  • Merenungkan ajaran Buddha dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta mengevaluasi tindakan dan pikiran sendiri.

8. Berlatih Kedermawanan

  • Memberikan kepada orang lain dapat membantu mengurangi rasa ego dan meningkatkan perasaan koneksi serta kedamaian.

Dengan mengintegrasikan praktik-praktik ini ke dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat lebih mudah menemukan ketenangan batin dan hidup dengan lebih harmonis.

10.01.2024

[1] Privyet Russia - Aurora, Tiket dan Rencana Perjalanan

-Beberapa minggu sebelum 1 Januari 2024-

2023 sudah hampir usai tapi aku belum bisa memilih destinasi pasti untuk traveling di liburan lebaran 2024 yang akan jatuh pada 5-14 April 2024 (lebaran ditambah cuti bersama dan weekend). Btw itu memang rutinitas tahunanku sejak 2016, dimana saat libur Idul Fitri, aku sekalian traveling ke tempat yang jauh. Mumpung lagi ga dikejar-kejar klien dan kerjaan. Karena kerjaanku meskipun freelance, namun berhubungan dengan dinas, dimana dinas kalau weekend dan tanggal merah akan libur juga. 

Destinasi seperti Leh dan Ladakh (India Utara), Jepang, (kembali ke) Asia Tengah, Kenya, bahkan Bhutan berputar-putar di otakku. Seperti biasa, aku ingin tujuan yang nggak biasa. Aku ingin punya andrenalin "mengunjungi tempat tidak biasa" seperti yang kurasakan tahun 2023 kemarin sebelum berkunjung ke Asia Tengah. Dari semua list destinasi diatas, hanya Bhutan yang membuat andrenalinku naik. Tapi setelah membaca persyaratan untuk kesana, dimana kita diwajibkan membayar "Sustainable Development Fee" sebesar 100 USD/hari/orang membuat keinginanku meredup, karena itupun belum termasuk biaya akomodasi, transportasi, dan sebagainya. Aku rasa masih banyak destinasi menarik + jauh lainnya yang bisa kumanfaatkan dengan dengan 100 usd ++/orang/hari. 

Pada Februari 2023 kemarin, aku pernah buka IG temanku dan kulihat dia baru saja mengunjungi Rusia. Sewaktu pertama lihat postingannya aku merasa biasa aja, belum terlalu tertarik. Aku hanya seperti teringat aja, 'ohh iya.. ada Rusia..negara yang sampai sekarang belum pernah kukunjungi juga. Ternyata sekarang udah bisa dikunjungi yah biarpun lagi konflik sama Ukraina dan banyak mendapatkan sanksi internasional. Bolehlah kapan-kapan..Lagipula sekarang udah bisa E-Visa juga' 

Nah disaat bimbang-bimbangnya menentukan tujuan, aku teringat Rusia. Tapi segera mungkin aku bertanya dalam hati, 'Apa hal spesial yang membuatku ingin mengunjungi Rusia? Hal yang tidak bisa dijumpai di daerah lain?'

Langsung terpikirkan di otakku, "AURORA!"

Oh ya well, liat aurora di Kota Murmansk (kota di lingkar laut Artik, pada 69 derajat lintang utara). Bukankah sejak dari dulu aku pengen banget liat langsung aurora, hanya masih gatau dari negara mana? Kalau liat di Eropa (dari Norwegia, Finlandia, Swedia, Islandia) males bikin visanya, dan pasti biayanya mahal banget. Baiklah, kali ini aku ga bisa melawan kata hatiku, fix langsung aku menetapkan Russia-lah negara yang akan kukunjungi di 2024! Ibaratnya seperti mendapatkan jawaban atas pertanyaanku berbulan-bulan.

Saat itu aku ga merasakan keraguan lagi. Aurora, huskey, snow mobile, itulah hal-hal yang paling terpikirkan olehku. Hal-hal yang belum pernah kulakukan, dan akan jarang dijumpai di negara manapun kecuali yang berada di Lingkar Artik seperti Norwegia, Finlandia, Swedia dan Islandia. Dan kita sendiri tau berapa biaya yang dibutuhkan untuk ke negara-negara tersebut jika dibandingkan dengan Rusia. WOW, jauh!


Beberapa minggu setelahnya...
Setelah memutuskan Rusia-lah negara yang akan kukunjungi pada 2024, aku mulai memperdalam tentang persyaratan ke negara ini, dan hunting tiket pesawat termurah dan terbaik untuk landing di Moscow. Karena Russia sekarang sedang mendapatkan banyak sanksi internasional terkait invasinya ke Ukraina sejak 2022, maka ada banyak tantangan tentang persiapan perjalanan ini. Setelah browsing dari berbagai sumber, ada beberapa catatan tentang persiapanku antara lain:

1) Kita bisa membuat E-visa secara online dengan biaya Rp 800ribuan, wajib disertai dengan asuransi perjalanan selama disana. Harga asuransinya tergantung jumlah hari disana. Kalau aku 15 hari disana maka biaya asuransinya sekitar Rp 450.000 (tergantung jenis asuransi yang digunakan). Dengan E-visa kita mendapatkan hak untuk tinggal di Rusia selama 16 hari.

Website resmi pemerintah untuk membuat E-visa adalah evisa.kdmid.ru  

2) Tiket pesawat bisa dibeli di agen www.trip.com atau langsung di website maskapai (di skyscanner, traveloka, tiket, dll ga muncul tujuan Moscow karena sanksi/pembatasan)

3) Booking penginapan bisa dilakukan di hotelnya langsung, atau di aplikasi Ostrovok (buatan Russia)

4) Booking tiket kereta ke website www.russiantrain.com karena disitulah yang cukup terkenal dan bisa menerima pembayaran via visa/mastercard.

5) Russia sedang kena banyak sanksi jadi kita tidak bisa narik uang di ATM yang berlogo Visa/Mastercard. Jadi optionnya adalah membawa uang cash dalam bentuk USD/Euro kemudian ditukarkan Rubel sesampainya di Russia.

Setelah mempelajari semua itu dan aku merasa sanggup, aku segera hunting tiket. Dan setelah perjuangan beberapa lama, akhirnya di 1 Januari 2024 aku mendapatkan tiket di harga dan rute sesuai yang kumau yakni Kuala Lumpur - Guangzhou - Moscow menggunakan China Southern Airline. Yeyy!! Tiketnya baru sekali jalan (berangkat aja), karena pulangnya aku masih berencana mampir ke negara tetangganya Rusia dulu (seperti Azerbaijan, Georgia maupun Armenia cuma belum ane pastikan gimana skemanya). Untuk tiket KL - Guangzhou - Moscow ane dapat di harga Rp 4.250.000. 

Ane terbang tanggal 1 April 2024, dimana itu berarti masih 4 hari sebelum libur resmi lebaran dimulai. It's okey, aku harap situasi kerjaanku udah agak santai di H-1 minggu libur lebaran jadi aku bisa berangkat dengan tenang.

Yey! Aurora I'm coming!


Itinerary/Rencana Perjalanan 
Menentukan Kota-Kota yang Dikunjungi

Setelah mendapatkan tiket berangkat, fokus ane beralih ke hal selanjutnya, membuat itinerary/rencana perjalanan, terutama menentukan kota-kota mana saja yang akan dikunjungi. Ane sudah membaca detail, dengan E-visa Russia kita punya hak tinggal selama 16 hari, dimana cara menghitungnya bukan 16 hari * 24 jam, tapi hari pertama (landing) dan hari terakhir (mau departure) udah dihitung 2 hari. Karena ane males menghitung secara spesifik tanggal masuk dan keluar, takut ada salah hitung sehingga jatuhnya overstay, ane putuskan 15 hari saja cukup. Tapi jika mau menghitung secara spesifik bisa menggunakan Visa Calculator dari website Kedutaan Resmi Rusia (evisa.kdmid.ru)

Sesuai target ane diatas yakni tujuan utamanya ingin melihat aurora, maka Murmansk adalah kota pertama yang pasti ane kunjungi. Kedua St. Petersburg dan ketiga Moscow; sesuai rute umum wisatawan yang pertama kali ke Russia.

Ruteku adalah 1)Murmansk 2)St.Petersburg 3)Moscow

 Ane browsing, aurora di Murmansk bisa terlihat dari pertengahan September - pertengahan April, artinya karena ane landing Moscow tanggal 2 April, ane punya kesempatan sekitar 10 hari untuk hunting aurora di Kota Murmansk sebelum musimnya berakhir. Karena ane kuatir semakin menuju pertengahan April bakal semakin kecil peluangnya melihat aurora, ane harus menempatkan Murmansk di kota pertama yang dieksplor. Jarak Moscow ke Murmansk sendiri ga main-main, 1937 km. Pilihan transportasinya ada 2, kereta dan pesawat. Ane sama sekali ga ambil option naik kereta yang butuh waktu hampir 2 hari, bisa remuk badan meskipun kereta sleeper. Ane cek tiket pesawat dari Moscow ke Murmansk di www.trip.com di 3 April dengan pesawat S7 Airline dapat harga 1,3 juta rupiah (untuk base farenya) dan 700ribuan rupiah untuk tambahan bagasi. Oke fix kunci ane membeli tiket ini di tanggal 4 Januari 2024 untuk keberangkatan 3 April 2024.

Konfirmasi Tiket Penerbangan Moscow - Murmansk dengan S7 Airline seharga 1,3 juta (base fare) + 700ribu (add bagasi 20 kg). Penerbangan berlangsung 2 jam 40 menit.

Selanjutnya dari Murmansk ke St. Petersburg yang berjarak 1.337 km; pilihan transportasinya ada kereta dan pesawat. Kalau dengan kereta akan memakan waktu 24 jam, sementara dengan pesawat 1 jam 15 menit.  Ane cek tiket pesawat dari Murmansk ke St. Petersburg di www.trip.com di tanggal 8 April dengan pesawat Transavia, dapat harga 700ribu rupiah sudah termasuk bagasi. Oke fix kunci, ane naik pesawat aja. Bayangin naik kereta 24 jam udah bikin ane pusing, apalagi ane tipe orang yang susah tidur kalau di transportasi berjalan. Ane membeli tiket ini di tanggal 1 April 2024 untuk keberangkatan 8 April 2024.

Konfirmasi Tiket Penerbangan Murmansk - Pulkovo (St. Petersburg) dengan Transavia Airline seharga 700ribu rupiah sudah termasuk bagasi. Penerbangan berlangsung hampir 2 jam.

Terakhir, dari St. Petersburg ke Moscow yang berjarak 703 km; pilihan transportasinya ada beberapa, ada kereta cepat/Sapsan, kereta biasa yang lebih lambat, dan pesawat. Karena jaraknya ga terlalu jauh, ane juga pengen punya pengalaman naik kereta. Setelah browsing sana sini, ane mendapatkan 1 situs dimana kita bisa booking tiket kereta di Russia tanpa kena banned yaitu www.russiantrain.com. Sebenarnya ane pengen banget ambil kereta cepat/sapsan yang hanya membutuhkan waktu 4 jam dari St. Petersburg ke Moscow, namun harganya lumayan mahal, 40 USD/orang. Akhirnya dengan berat hati ane memilih kereta reguler yang lebih murah dengan harga tiket 17 USD/orang dengan waktu tempuh 11jam (overnight), dimana modelnya adalah sleeper, artinya kita bisa selonjor maksimal seperti posisi tiduran. Ah yasudahlah.. gpp. Toh sudah mau pulang. Oh ya yang jadi perhatian ane, meskipun ane booking jauh-jauh hari, tiket ini udah hampir habis lo! Ane udah ga dapat lagi tempat duduk sleeper dibawah, artinya dapat yang diatas dimana itu harus angkut-angkut barang keatas. Capede... Tapi yaudahlah.. disyukuri aja masih dapat tiket. Bakal pusing banget ane kalau tiketnya sold out. Ane booking tiket kereta ini di tanggal 1 April 2024 untuk keberangkatan tanggal 13 April 2024.

Konfirmasi Tiket Kereta Reguler dari St. Petersburg ke Moscow. Tiket ini ane beli seharga 17 USD/orang untuk 1 tempat duduk sleeper.

Ane sempat kepikiran mau nambah kota lagi yang dikunjungi, tapi setelah ane pikir-pikir itu bakal melelahkan banget. Semakin bertambah umur memang gaya traveling ane udah berubah menjadi lebih santai. Istilahnya pengen ada leyeh-leyeh dan menikamati suasananya, nggak nge-gas terus tiap hari.


Itinerary/Rencana Perjalanan 
Menentukan Destinasi yang Dikunjungi Tiap Kota

Oke tiket antar kota sudah diamankan, fokus ane selanjutnya adalah membuat rencana perjalanan detail/menentukan destinasi apa saja yang dikunjungi tiap kota? Day tour apa saja yang harus diikuti, bagaimana prosedur bookingnya disaat Visa dan Mastercard sedang banned Rusia?

1. MURMANSK
Karena tujuan utama ane adalah Murmansk dengan aurora, dan kemungkinan besar itu harus ikut day trip karena hunting aurora akan dilakukan di malam hari dan tempat yang sangat minim cahaya, artinya harus naik mobil di tepi kota. Ane mulai searching day trip apa saja yang harus diikuti dan setelah membanding-bandingkan inilah yang ane pilih:

Day Tour yang ane pilih dan ikutin selama di Kota Murmansk

Kenapa ane milih Far North Tours dari sekian banyak operator? Well alasannya karena setelah ane hubungin beberapa operator lewat Instagram dan WA, hampir semuanya minta DP. Tapi setelah ane menghubungi Far North Tours ini, dia satu-satunya yang bersedia kami booking tanpa DP setelah ane tunjukin konfirmasi tiket pesawat ke Murmansk. Memang awalnya dia nanya apa aku punya bitcoin untuk DP, namun setelah aku bilang aku nggak punya dia tidak terlalu mempermasalahkan. Sebenarnya kalau ga ada sanksi/banned dari Visa/Mastercar ini bisa-bisa aja ane DP, tapi kan sekarang lagi ga bisa..Ribet.

Untuk Huskey Safari, aku booking pas udah di Murmansk dan mereka juga bersedia aku bayar langsung cash.

Oke selesai masalah day tour, aku berlanjut ke tujuan yang bisa dikunjungi secara mandiri di Kota Murmansk. Browsing di google, aku mendapati beberapa tujuan antara lain:




2. ST. PETERSBURG
Setelah ane browsing, ternyata kota St. Petersburg ini kota besar dan banyak yang harus dieksplor. Namun semuanya bisa kita lakukan sendiri karena berada di jangkauan transportasi publik seperti bus, metro dan kereta. Untuk naik transportasi umum kita membutuhkan kartu namanya Podorozhnik Card yang bisa dibeli di loket manual stasiun metro. Harga kartunya 80 rubel, deposit kartu 100 rubel, dan bisa diisi nominal sesuai kehendak kita. Tarifnya sekali naik metro adalah 49 rubel, dan bis adalah 44 rubel. Browsing di google, aku mendapati beberapa tujuan menarik di Kota St. Petersburg antara lain:




3. MOSCOW
Moscow, yang sekaligus ibukota Rusia ini bisa dibilang merupakan kota terbesar di negara ini. Jadi bisa ditebak, ada begitu banyak tujuan wisata yang harus dieksplor. Namun semuanya bisa kita lakukan sendiri karena berada di jangkauan transportasi publik seperti bus, metro dan kereta. Untuk naik transportasi umum kita membutuhkan kartu namanya Troika Card yang bisa dibeli di loket manual stasiun metro. Harga kartunya 150 rubel, dimana ketika kartu dikembalikan bisa direfund uangnya. Kemudian kita bisa mengisi kartu tersebut dengan nominal sesuai kehendak kita. Tarifnya sekali naik metro/bis adalah 42 rubel. Troika Card bisa digunakan untuk naik Bus, Trolleybus, Tram, Metro, Monorail, Light-rail metro, Car parking, Bicycle rental, Water bus. Browsing di google, aku mendapati beberapa tujuan menarik di Kota Moscow antara lain:



Selanjutnya yang kulakukan adalah menandai tempat wisata yang menarik, unik dan wajib dikunjungi kemudian mengeplotkannya di google maps HP. Ane tidak membuat rencana detail harian jauh-jauh hari. Biasanya baru pas sampai disana membaca dan memahami sejenak jarak tempat tersebut dari pengipan, mode transportasi, butuh berapa lama sampai kesana, dan butuh berapa lama eksplornya. Disitu ane baru membuat keputusan hari itu mau kemana aja. Detail perharinya akan aku sampaikan di cerita tiap harinya.

Setelahnya kemana?
Setelah yakin dengan rencana perjalanan selama 15 hari di Russia, bahkan sudah membeli tiket antar kotanya, pikiran ane beranjak ke pertanyaan selanjutnya. Setelah dari Russia mau kemana? 

Biasanya ane mengalokasikan waktu 3 minggu untuk perjalanan jauh seperti ini, yang dimana artinya masih ada waktu 1 mingguan lagi. Beberapa nama negara muncul di kepala ane, seperti Azerbaijan, Georgia ataupun Armenia. Ane cek tiket dari Moscow ke negara-negara tersebut sekali berangkat bervariasi antara 2-3 juta/sekali jalan. Lumayan juga ya....

Ane sempet kepikiran apa balik ke Taskent, Uzbekistan ya? Tiket dari Moscow cuma 1 jutaan/sekali jalan. Ane bisa eksplore Samarkand sama Bukhara. Tapi ide ini ane simpan dulu karena lebih pengen mengunjungi negara baru yang sama sekali belum pernah ane kunjungi. Sementara Azerbaijan adalah pilihan nomor 1. 

Saat itu ane belum bisa mengambil keputusan, sehingga belum membeli tiket pulang dari Moscow ke negara lain atau Moscow ke Indonesia. Ane berfokus ke visa, day tour apa saja yang harus diikuti, tujuan-tujuan wisata apa saja yang harus dikunjungi, serta perlengkapan pakaian dingin.

Namun ane udah punya angan-angan. Semisal selesai trip Russia ane pengen langsung balik Indonesia, ane pengen naik Oman Air. Harganya nggak terlalu murah, bukan yang termurah, yakni di 5 jt/orang. Namun tujuan ane adalah pengen transit di Muscat (ibukota Oman) dan bisa masuk eksplor Kota Muscat sejenak. I don't know, we'll see later.


UPDATE, 30 Maret 2024
Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya ane putusin dari Rusia langsung pulang aja, karena ane udah hafal diri ane, pasti udah jenuh banget hehehe.. Akhirnya ane beli tiket Moscow - KL transit via Muscat dengan Oman Airline. Ane sengaja pilih ini airline supaya bisa transit dan eksplor Kota Muscat.
Konfirmasi tiket pesawat Moscow - KL via Muscat

Selesai semua, selanjutnya adalah membuat E-visa Rusia. Akan ane bahas di part selanjutnya. Ciao....