Aku sempat belajar kalau pembelian tiket kereta cepat di China baru dibuka H-14 sebelum tanggal keberangkatan. Tapi untungnya, lewat aplikasi Trip.com, kita bisa booking duluan hingga H-30. Sistemnya: kita bayar dulu, lalu Trip.com akan otomatis membelikan tiket itu saat penjualan resmi dibuka. Aman banget buat traveler yang nggak mau kehabisan. Akhirnya aku booking tiket-tiket penting ini:
- Kunming – Lijiang
- Lijiang – Shangri-La
- Shangri-La – Dali
- Dali – Kunming
- Chengdu – Huanglong Jiuzhai
- Huanglong Jiuzhai – Chengdu
Huahhh... lega rasanya. Setelah semua pembelian tiket kereta selesai, setidaknya aku tahu spine dari itinerary ini udah terbentuk kuat.
Tapi tentu, masih ada target selanjutnya yang harus dituntaskan:
- Booking penginapan di setiap kota, biar tenang dan nggak bingung pas sampai
- Booking aktivitas penting yang butuh slot jauh-jauh hari, seperti:
- Tiket + cableway ke Yulong Snow Mountain di Lijiang
- Tiket masuk Taman Nasional Jiuzhaigou
Perjalanan besar ini sudah mulai punya bentuk. Tinggal satu per satu dilengkapi detailnya, dan aku siap melangkah ke petualangan paling ambisiusku sejauh ini.
Kriteriaku sih simpel dan sangat manusiawi:
- Lokasi harus strategis—tengah kota, deket pusat keramaian traveler atau spot populer kayak kota tua, pasar malam, atau jalur backpacker. Biar gampang nyari makan dan suasana nggak sepi.
- Harga maksimal 250 ribu rupiah per malam—karena ini trip panjang dan nginepnya banyak malam, budget harus dikontrol banget.
- Toilet dan shower harus berdekatan. Bukan demi drama air panas, tapi demi satu hal: cebok.Ya, aku butuh shower yang bisa ditarik ke WC, karena hidup adalah tentang kebersihan.Wkwkwk… kebutuhan dasar, tapi krusial.
Sekarang tinggal lanjut ke persiapan akhir: booking aktivitas yang harus dirampungkan dari jauh-jauh hari.
Traveling ke China kali ini benar-benar jadi proses persiapan paling panjang dan terdetail yang pernah kulakukan. Nggak seperti perjalanan-perjalananku sebelumnya yang kadang serba spontan dan "yaudah nanti cari di tempat", kali ini semua harus dirancang dengan teliti—dari rute, visa, tiket kereta, tiket pesawat, hotel, sampai itinerary harian.
Yaitu:
- Booking Tiket + Cableway ke Yulong Snow Mountain di Lijiang
- Booking Tiket Masuk Taman Nasional Jiuzhaigou
Sebelum nekat langsung klik “book now”, aku menyempatkan waktu untuk mempelajari dulu detail aktivitas di Yulong Snow Mountain. Karena bukan cuma sekadar naik cable car dan foto-foto salju doang, ternyata kompleks ini luas dan punya banyak spot menarik.
Berikut poin-poin penting yang aku pelajari tentang Yulong Snow Mountain:
Ada beberapa cableway (kereta gantung) dengan ketinggian dan tujuan yang berbeda. Yang paling populer dan tinggi adalah:
- Glacier Park Cableway: naik ke ketinggian 4.506 meter (ini yang iconic)
- Yak Meadow Cableway dan Spruce Meadow Cableway: ketinggian lebih rendah, tapi lebih tenang dan view-nya luas
Tiket masuk kawasan Yulong Snow Mountain itu terpisah dari tiket cableway. Jadi kita harus beli dua tiket: satu untuk kawasan, satu lagi untuk cable car-nya. Biasanya juga ada tambahan biaya shuttle bus wajib, karena kendaraan umum/pengunjung tidak boleh masuk langsung ke area cable car.
Di atas, ada oksigen tipis, jadi banyak orang beli tabung oksigen kecil sebelum naik cable car. Ini penting apalagi kalau badan lagi kurang fit.
Cuaca dan suhu bisa sangat dingin, bahkan saat musim semi, jadi jaket tebal dan sarung tangan wajib hukumnya.
View di atas luar biasa: pemandangan salju, pegunungan, dan langit biru jernih yang benar-benar bikin takjub. Nggak heran kalau tempat ini sering disebut “Swiss-nya China”.
Setelah yakin ngerti sistemnya, barulah aku akan lanjut ke proses booking tiketnya secara online, supaya saat tiba di Lijiang, aku tinggal tunjuk bukti booking dan langsung berangkat.
0 comments:
Posting Komentar