Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

8.22.2014

Darimana sih dapat duit buat traveling terus, Luh??



“Darimana si Luh kamu dapat duit dari traveling?”
“Support dana traveling dari orangtua ya Luh?”
“Galuh itu anaknya orang kaya ya, kok kayaknya bisa ke luar negeri terus?”

Adalah pertanyaan yang sering banget ane terima dari temen-temen gan, terutama yang nomor satu. Dan selama ini, ane selalu jawab dengan jawaban yang sama, “Dari beasiswa bulanan kok, ane sisihkan sebagian buat traveling.” Dan mereka setengah nggak percaya gitu, yang kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, “Emang beasiswa kamu sebulan dapet berapa?”

Nggak tau kenapa, ane merasa paling sedih itu kalau ditanyai pertanyaan nomor dua gan. Kesannya jadi ane seperti anak yang cuma bisa minta duit orangtua terus buat seneng-seneng sendiri,jalan-jalan ke luar negeri, meskipun itu cuma pikiran ane sendiri. Ane yakin temen-temen nggak berpikiran seperti itu.

Oke gan ane jelaskan sebelumnya, ane bukan anak orang kaya. Keluarga ane biasa banget dan pas-pasan. Keluarga ane sampai sekarang belum punya rumah dan masih ngontrak dari saudara ane. Bapak ane bekerja di sebuah perusahaan swasta bidang produksi mesin, sementara ibu ane ibu rumah tangga yang nyambi menjahit maupun membantu ‘momong’ bayi tetangga. Bapak Ibu ane bekerja keras banting tulang gan, buat memenuhi kebutuhan hidup. Bapak apalagi, kalau lembur bisa semaleman dan sampai lupa waktu maupun tenaganya. Terutama sejak kakak ane merencanakan pesta pernikahan mewah yang selalu diidamkannya. Sebenarnya gue kasihan ma bapak ane gan, tapi ane nggak punya suara masalah pernikahan kakak ane.
Dengan semua kekurangan itu ane beruntung banget gan bisa kuliah di salah satu universitas negeri terkenal dengan beasiswa. Mendaftar dengan pesimis karena ane satu-satunya anak IPS yang berusaha masuk jurusan IPA bergengsi lewat jalur prestasi dengan saingan yang bukan main, ane berhasil masuk, luar biasa bukan gan jalan Tuhan buat ane? Ane juga nggak habis pikir gan sampai sekarang.

Sebenarnya pas masuk pertama kali, ane belum dapat beasiswa gan. Kebetulan saat itu ane punya sisa tabungan 8 juta dari hadiah lomba yang sengaja ane simpen buat kuliah, dan akhirnya harus ludes seketika saat buat bayar SPMA. Sedih? Nggak terlalu gan, karena saat itu ane belum bermimpi untuk bisa traveling ke luar negeri. Lagipula, orangtua ane saat itu juga nggak punya simpenan gan buat bayar SPMA yang seabrek ini.

Selang beberapa bulan kuliah, tiba-tiba ane ditawari beasiswa gan dari sebuah bank swasta yang bekerja sama dengan kemendiknas. Ikut tes coba-coba, sekali lagi ane beruntung gan bisa masuk dan akhirnya mendapatkan beasiswa itu. Ane benar-benar bersyukur atas semua jalan Tuhan ini buat ane. Beasiswa itu sendiri mencakup 2 kategori gan, yaitu biaya hidup bulanan yang ditanggung oleh bank dan biaya kuliah persemester yang ditanggung oleh kemendiknas. Jadi intinya, ane kuliah udah nggak ngeluarin biaya sama sekali gan. Benar-benar jalan yang begitu indah dari Tuhan buat ane.

Setelah mengurus berkas sana-sini, akhirnya beasiswa itu keluar juga gan hampir bebarengan. Ane tercengang saat melihat nominal yang diberikan oleh kemendiknas karena jumlahnya hampir 20 juta untuk setahun, padahal biaya kuliah ane aja cuma menghabiskan sekitar 5 juta setahun. Ternyata setelah ane telaah dan bandingkan dengan temen ane, biaya SPMA, SPP dan jas almamater sebesar 8 juta yang gue bayarkan di awal itu dikembalikan lagi gan. Bener-bener suatu berkat dan anugerah yang nggak terkira buat ane. Sebelumnya, uang bulanan dari bank juga keluar sebesar 4,5 juta.

Ane bingung gan! Sumpah bingung banget dengan semua uang itu. Seumur-umur, uang terbanyak yang pernah ane pegang adalah 10 juta sewaktu dapat hadiah lomba. Ane jadi bingung gan harus ngapain dengan uang itu.

Berpikir kesana-kemari, memori otak ane mulai menyelami mimpi-mimpi ane yang dulu pernah ane buat gan yaitu jalan-jalan ke luar negeri. Saat masa SMA, mimpi itu begitu menekan-nekan ane untuk diwujudkan, walau saat itu belum bisa karena uang saku ane yang hanya 4000 rupiah sehari hehehe. Akhirnya kesampaian juga ane ke Thailand, Kamboja dan Malaysia gan di tahu 2012 dengan sebagian uang tersebut (sekitar 4 juta).

Dengan uang itu juga ane memutuskan membeli sebuah kamera gan, yaitu Nikon Coolpix L120. Kamera merupakan barang yang dari dulu selalu ane idam-idamkan juga gan, akhirnya kesampaian juga. Setahun kemudian, ane sudah bisa membeli tiket ke India PP, membantu pembelian TV LCD, membeli sepatu lapangan, membantu pembelian sepeda ontel dan kasur buat ibu ane gan dengan uang yang sama. Ane bersyukur banget atas semua ini.

Ke India Agustus 2012, sama gan. Ane juga mengandalkan uang beasiswa bulanan ini. Ane akui memang kadang masi minta bapak ane buat biaya hidup,biasanya dikasi 150rb/minggu, sementara uang beasiswa bulanan itu ane tabung. Ke Singapura,Malaka, KL dan Manila tahun 2013 sama saja dengan tabungan uang beasiswa ane. Tapi bukan berarti semua uang beasiswa ane buat jalan-jalan gan, masih sering ane ambil sedikit-sedikit jika bapa belum bisa kirim uang.

Selain dari beasiswa, dari mana lagi gan?

Nah, selain uang beasiswa bulanan, sumber uang ane yang lain untuk traveling adalah gaji asisten gan. Kebetulan ane terdaftar jadi salah satu asisten olimpiade internasional bidang kebumian gan, dan gajinya lumayan. Kerjanya nggak terlalu berat gan, meliputi mengoreksi kerjaan olimpiade tingkat provinsi se-Indonesia; mengurus pelaksanaan olimpiade tingkat nasional (OSN) yang meliputi pengurusan soal, pengecekan lapangan untuk membuat soal praktek dengan dosen pembimbing, mengoreksi jawaban, rapat-rapat; selain itu juga menjaga pelatnas anak-anak yang mau olimpiade internasional gan. Selain gaji lumayan besar, ane juga sering dapat fasilitas wow gan, karena nginap di hotel-hotel mewah. Benar-benar suatu berkah lagi buat ane gan.

Dari gaji ngasisteni ini, bisa mengantarkan ane ke Singapura, Malaka, Filipina, sama NTT dua kali gan.
Sumber terakhir, dari keluarga gan. Bapa ane selalu nggak tega kalau ane mau berangkat traveling, karena dikira di luar negeri apa-apa mahal, sehingga biasanya ngasi tambahan ane beberapa ratus ribu pas waktu berangkat. Ane sebenarnya malu gan, karena ini buat kesenangan ane sendiri, tapi ane tetap terima aja dengan senyum-senyum hehehe.

Yah, begitulah gan cerita ane tentang ‘darimana ane dapat duit buat traveling’. Sebenarnya traveling itu nggak mahal gan, asal tahu cara-caranya. See you....