Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

6.23.2020

Jogja, 5 Juni 2012 : Pertama X Naik CBR !

Jogja, 5 Juni 2012
Fakultas Teknik UGM, Parkiran Jurusan Teknik Geologi
Pinjam motor CBR nya Yogie - temen seangkatan ane - nyoba putaran sekali.

Status facebook ane siangnya :

"Akhirnya ngrasain juga naik CBR sendirian pertama kalinya ,,pinjem punya temen, mantap kali n besar kali ni motor..pengen sekali aku, huahuahua xixi"

Surabaya, 24 Juni 2020
Lanjut nostalgia ya...

Pengalaman ini kutulis di Surabaya, pada 24 Juni 2020, saat ane sedang beristirahat dari ngatur berkas lahannya Mas Ali. Haha masih ingat cukup jelas hari ini. Saat itu ane baru aja selesai kuliah. Saat jalan ke parkiran, ketemu Aam sama Yogie. Saat itu ane emang punya keinginan (keinginan semu aja - udah tau nggak akan jadi nyata pada saat itu haha) yaitu mempunyai motor CBR. Iya... motor gede keluaran Honda itu. Kok rasanya kereeen aja setiap lihat itu motor di jalan-jalan.

Nah kebetulan motornya Yogie itu CBR. Pas ketemu di parkiran itu, ane iseng aja request ke dia pengen nyoba ngendarain motornya dan Yogie mengizinkan. Alamak, itulah pertama kalinya ane mengendarai motor keinginan ini. Memang sangat mantap haha.

Kenampakan CBR nya (sumber : Facebook)

Aam nyuruh ane untuk nyoba muterin parkiran sekali pakai itu motor. Mungkin mau ngecek keahlian ane main kopling motor kali ya hehe. Ane sukses muterin parkiran dengan lancar, dan meminjamnya sekali untuk muter KPFT. Hehehe.. 

"Berapa yog harga motornya?" tanya ane iseng sewaktu mengembalikan kuncinya.

"34,5 juta. Bla--bla--bla-- " (ane lupa habis ini Yogie ngomong apa). 
Yang jelas ane masih ngobrol banyak setelahnya.

"Wuahhh mahal," kataku setengah tergelak. Haha. Nanya aja deh. Saat itu sadar diri belum bisa beli hehehe.

Pengalaman yang simpel tapi saat itu ane menikmatinya :)


6.22.2020

Jogja, 29 Mei 2019 : Kesel Parah !

Jogja, 29 Mei 2019
Lagi kesel parah lihat postingan Facebook salah satu teman ane, yang kerjaannya setiap saat hanya ngejelek-jelekin pemerintah tanpa dia berbuat satu hal-pun untuk kemajuan bangsa. Paling nggak lu ngejelek-jelekin tapi juga kasih solusi lah. Ngejelek-jelekin doank tanpa ngasih solusi itu ya namanya PROVOKATOR.
Sumber Gambar : Disini

"Emangnya gak boleh ya gan kontra sama pemerintah?"

Boleh-boleh ajaaa gan. Tapi ketika kita mengkritik kebijakan pemerintah, ya kasih dengan usul solusinya donk. Atau penyelesaian lainnya pegimane. Nggak asal share berita-berita bodong aja. Itulah yang namanya manusia cerdas.

Postingan Facebook ane tanggal 29 Mei 2019.
Untuk menunjukkan kekesalan.
Ane harap orangnya baca !

"Ealah kerjaannya kok hanya repost postingan2 yg menyudutkan pemerintah. Entah postingan itu udah pasti bener atau belum juga aku yakin kamu belum verifikasi a.k.a kamu gak tau, karena begitu banyak repost anti pemerintah di dindingmu. Kalau di komen gak pernah berani balas, atau postingannya malah dihapus.. setidaknya jika gak suka dengan pemerintah sekarang, postinglah sesuatu yg lain yg berguna bagi semua orang, bukan hanya malah nambah panas2sin pendukungmu aja akhirnya semakin menimbulkan perpecahan. Nyinyirmu hanya buat orang ilfeel. Zaman sekarang tu mbok ya kalau repost dipikir dulu berita itu benar atau nggak. Kalau perlu sana ke lapangan, cari fakta dulu. Gak asal repost HOAX. Ati2 diciduk polisi.
Gak suka sama pemerintah boleh, tapiiii ya lakukan hal lain lah yang bisa membawa kemajuan buat bangsa. Kerjaan kok hanya nyinyiiiir dan repost HOAX (aku katakan hoax karena sumbermu hanya dari postingan medsos yang belum terverifikasi, hanya berupa asumsi) , apa manfaatnya buat bangsa ini. Gak menghargai jasa pahlawan yg sudah berjuang keras menyatukan rakyat yang diadu domba zaman penjajahan. Sekarang mau diadu domba lagi hanya karena EGOMU.
Gak suka pembangunan tol karena tarifnya "relatif" masih mahal? Yasudah! Gak usah lewat tol. Semudah itu. Tol itu bukan "jalan wajib" yang harus kita lewatin. Tol adalah salah satu jalan pilihan. Mau lewat bayar, gak mau yaudah. Lewat jalan bawah, jalan biasa. Resikonya: macet, lama, lampu merah. Masih ngeluh lagi?
Aku mantan pegawai tidak tetap dinas esdm. Aku tau pasti manfaat pembangunan tol surabaya-ngawi. Tau gak? Sebelum tol dibangun, sewaktu tugas dinas ke ngawi utk meninjau lokasi tambang, jika permohonan banyak, kita harus menyiapkan waktu dinas 3 hari. Karena jarak surabaya-ngawi jauh! Kadang 1 hari hanya utk perjalanan. Belum lagi kalau ke pacitan. Sekarang, 2.5 jam aja sudah sampai ke ngawi, ke pacitan bisa lewat tol ke Madiun, trus potong ke ponorogo dan pacitan. Permohonan bisa lebih cepat ditinjau. Mobil dinas bisa lebih terawat. Aku sendiri kalau pas lagi banyak pengeluaran, jika ingin ke surabaya naik mobil, yaudah aku lewat jalan bawah. Resikonya: lama, jalan sepi, saingannya sama EKA, MIRA, dll. Tapi yaudah itu resikonya kan? Kenapa harus nyinyiiiir terus masalah tol dan bahkan suruh makan beton. Situ waras?
Nb: kemarin habis dari bangkok, thailand. Disana kita lewat highway. Dengan jarak yang kurleb sama dengan tol Dupak-Bungurasih/Waru (3.500/4.500 rupiah), kita harus bayar 50 baht atau 20 ribu. Bensin tipe 91, harganya seliter sekitar 30 baht atau 15rb. Bandingkan saja sama di negara kita tercinta. "

Jogja, 23 Maret 2011 : Kecelakaan di Jogja 😭😭

Yogyakarta, 23 Maret 2011
Perempatan Jalan Akasia (sebelah selatan RS Kedokteran Gigi UGM)
Kondisi : Buru-buru mau praktikum Paleontologi. Aku tidak ingat pasti, tapi kurasa ada tugas yang belum selesai kukerjakan. Asisten Paleontologi emang terkenal galak waktu itu jadi ane males aja kalau sampai berbuat kesalahan.

Status Facebookku Hari Itu,
Jam 16.10
"apa lagi kesialanku hari ini? T.T tabrakan sama satriya sampek kulit pada sowek n kepala benjol, kehilangan 1,6 juta untuk perbaikan motor satriya T.T; LCD laptop kebentur dan udah ada tanda-tanda rusak lagi..tidak ada yang buat aku gak nanges T.T "

Surabaya, 23 Juni 2020
Di Tempat Kediaman
Mencoba Mereka Ulang

Kejadian ini sudah terjadi 9 tahun yang lalu, tentu saja sudah banyak detail yang terlupa. Namun ane masih bisa mengingat dengan jelas momen sesaat dan setelah tabrakan. Mengerikan banget 🥺🥺🥺😁.

Ane akan coba reka ulang apa yang terjadi pagi itu di Jogja, 23 Maret 2011.

Hari itu hari rabu, dan ane masih ingat dengan jelas pagi itu - jam 07.00 - ane ada jadwal praktikum Paleontologi. Salah satu praktikum yang ane takut banget kalau sampai terlambat masuk ataupun tidak ngerjain tugas karena asistennya sebagian besar terkenal galak-galak dan tegas-tegas. Maklum, saat itu kami - angkatan kuliah ane - masih dalam tahap "Pendidikan Dasar Lapangan" ya.. ala-ala ospek jurusan gitu lah. Jadi angkatan ane tu kayak harus respek banget ke senior. Kalau ketemu harus nyapa (sangat dilarang cuek). Sekali cuek bisa langsung ditandai tuh, dan bisa habis pas pertemuan Pendidikan Dasar Lapangan (PDL)😅😅. PDL sendiri acaranya diadakan setiap hari sabtu dan minggu dengan total alokasi waktu hampir setahunan lah.

Ane berangkat dari kosan di daerah Sagan sekitar jam 06.45. Memang jaraknya gak jauh sih Kosan Sagan ke Fakultas Teknik, ya mungkin 3-4 kiloan. Tapi ada beberapa perempatan yang lampu merahnya cukup lamaaaa. Ane tidak terlalu ingat apa yang nyebabin pagi itu begitu buru-buru. Tapi sepertinya ada satu tugas yang ane belum selesein. Ane pengen cepet-cepet sampai kampus supaya sebelum praktikum mulai ane bisa mengerjakannya dulu.

Semua berjalan lancar sampe geberan motor ane sampai di perempatan Jalan Akasia, sudah cukup dekat dengan tujuanku. Saat melewati perempatan jalan akasia yang cukup besar itulah ane melakukan kesalahan fatal.

Ane menyeberang perempatan tanpa lihat kanan dan kiri !! 

Pikiran ane hanya fokus ke kampuuuusss!! Pengen cepat sampai dan sampai.

Padahal itu perempatan cukup besar dan ramai, dan bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya.

"Braaaaaakkkkkkkk !!!! Sreeeeetttttt !!!"

Ane menabrak motor satria yang sedang berjalan dari jam 9 pagi dengan cukup kencang. Helm hijau yang ane pakai terlepas, dan ane terseret 5 meter sampai ke pinggir jalan. 😭😭😭🥺🥺🥺

Duh rek masih ngeri banget dan kerasa ngilunya kalau menceritakan ini...🥺🥺🥺

Seperti halnya sebuah kecelakaan, yang ane tau ane kaget ! Semua seperti berjalan begitu cepat, dan tanpa ane sadari ane sudah terkapar di aspal. Saat itu ane masih sadar dan segera mengubah posisi menjadi duduk. Kepala ane rasanya sakitttt banget karena sempat kebentur aspal. 😭😭

Beberapa orang langsung mengerubungi ane. Sementara yang lain menepikan motor ane - Suzuki Shogun 125 - yang penyok bagian depannya saking benturannya begitu keras. 🥺🥺 'Oh My God .. kenapa ini terjadi padaku??😭' kataku dalam hati sembari merintih menahan sakit dan ngilu yang menjalar ke seluruh tubuhku.

"Mbak.. kamu gpp?" Tanya seorang bapak-bapak yang terlihat jongkok di sampingku. Dia salah satu orang yang menolongku 🥺🥺.

"Gpp pak.. kepala saya berdarah pak?" Jawab ane sambil ngusap-ngusap kepala bagian kiri. Rasanya emang nyut-nyutan banget disitu.

"Nggak kok mbak. Mending ke RS Sardjito aja ya mbak biar diobati dulu luka-lukanya."

Ane baru tersadar ada 2 luka sobek cukup besar di tangan kiriku karena tergesek aspal. Luka menganga berwarna merah terlihat jelas di 2 bagian . 😭 (Ini bekas lukanya masih ada sampai sekarang).

Selanjutnya ane tidak ingat sama sekali siapa yang mengantar ane dan motor ane ke RS Sardjito, tapi sampailah ane di RS Sardjito. Disana ane langsung mendapatkan penanganan. Luka-luka sobek di tangan ane dibersihkan, disterilkan dan diobati. Ane juga diberi beberapa macam obat luka..

Saat itu ane cukup kebingungan gimana cara bayar biaya perawatan dan obat ini. Uang sebenarnya ada. Tapi ane dalam situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengambil uang di ATM saat itu. Kepala dan sekujur badan ane sakit. Akhirnya saat itu ane kabarin temen sekelompok PDL ane, Marom, untuk membantu ane ke RS Sardjito. Ane sms Marom meminta bantuannya untuk jemput ane ke RS Sardjito dan mengantarkan pulang ke kosan 😭🥺🥺 Terimakasih Marom 🙏🙏.

Tidak butuh lama bagi Marom untuk datang dan membantuku selama di RS Sardjito. Marom segera membayar biaya perawatan dan obatku (yang aku berjanji terus akan menukarnya) dan sesaat setelahnya mengantarkanku ke kosan.,😭

Aku tidak ingat saat itu aku meninggalkan motor dimana. Apakah di RS Sardjito atau?

Di Kosan......
Sesaat setelah mengantarkanku, Marom minta izin kembali ke kampus. Aku mengucapkan beribu terimakasih ke dia, dan segera beristirahat di kamar. Ibu kos sepertinya tau aku habis kecelakaan, dia langsung membuatkanku teh manis panas. Aku menyesapnya pelan-pelan sambil memikirkan kesialanku hari ini.

'Seandainya aja ane tu rajin kerjain tugas, berangkat nggak dipepet-pepet, pasti tidak akan grusa grusu dan kena sial kayak gini... ahhhh! Kenapa sih ane tu malesan banget orangnya?' 

' Ehhhh !! LAPTOP ANE!! GIMANA KABAR LAPTOP ANE?? ASTAFIRULAH!!'

Ane segera buru-buru ngecek kondisi laptop yang sempat terbanting cukup keras bersama tas ransel. Saat itu kondisi ane emang lagi apes banget. Laptop ane tu baru 1-2 mingguan yang lalu ganti LCD seharga 1,2-an juta. Gara-gara bapak ane numpahin sedikit air pas angkat gelas di atas laptop pfffttt,😅😅😅. Masak baru ganti LCD yang cukup nguras duit, harus rusak lagi 😩.

Tapi alhamdulillah .. laptop ane baik-baik saja..sedikit penyok di bagian ujung tapi masih menyala dan berfungsi dengan baik..

Ngabarin ortu....
Ane sebenarnya orang yang sangat anti membuat orang tua kuatir. Tapi saat itu ane tidak punya pilihan lain. Ane merantau di Jogja sendirian, dan saat ini kondisi ane benar-benar lemah dan butuh bantuan. Ane sudah ngabarin ortu ane sejak di RS Sardjito tadi, dan mereka langsung berangkat saat itu juga je Jogja. Mengurus ganti rugi dan si pemilik motor Satria dan membawa ane pulang 😩.

Bapak dan Ibu ane sampai di Jogja siang itu. Setelah menyuapi ane makan siang, mereka akhirnya pergi ke RS Sardjito untuk menemui orang yang kutabrak tadi pagi sekaligus berdiskusi masalah ganti rugi😩. Ane tidak ingat dengan pasti, kok bisa masih berkontak dengan si Mas Satria yang kutabrak. Sepertinya mereka sempat meminta kontakku.

Ane ditinggal sementara di kamar kosan, sementara juga menunggu kabar dari ortu ane masalah kondisi si Mas Satria dan motornya. Jujur ane cukup kawatir dengan keadaan Si Mas Satria, karena aku menabraknya cukup keras di bagian belakang 😭. Ane takut aja gan kalau sampai terjadi apa-apa sama dia.

Akhirnya ortu ane pulang dan mengabari kalau kondisi masnya gpp.. Alhamdulilllah...... Tapi kondisi memarnya cukup memprihatinkan, karena di sepanjang pinggang sampai kaki, penuh memar. Maafkan aku Mas pemilik motor Satria... 🙏🙏🙏😩. Dari pihak masnya meminta ane untuk tanggung jawab masalah perbaikan motor Satria yang rusak parah di belakangnya. Dan mereka meminta perbaikannya harus di dealer resmi Suzuki. Ane nggak punya pilihan lain.. ane tau ane yang salah.. ane yang ceroboh.

Ortu ane akhirnya mendampingi perbaikan motor Satria ke bengkel resmi Suzuki dan biayanya mencapai 1,6 juta. 😭 Bagi ane saat itu, duit segitu itu besaaar banget. 

Akhirnya ane ambil uang tabungan beasiswa ane untuk membayarnya. Ane sudah ikhlas. Ini adalah pelajaran berharga buat ane...

Gimana kondisi motor Shogun 125 ane? Hhhh... Saat itu ane sudah tidak ada tenaga dan biaya untuk memperbaikinya.. motor shogun ane penyok cukup parah di bagian depannya. Dan entah gimana, saat itu ortu ane akhirnya nitipin Shogun 125 ke Satpam UGM. Entah gimana ceritanya kok bisa satpamnya mau juga ane lupa hehehe 😅.
Pulang Solo...
Setelah semua urusan dengan Si Mas Pemilik Satria selesai, ane diminta ortu untuk izin kuliah dulu untuk fokus pemulihan di Solo. Akhirnya ane pun segera menitipkan surat sakit dari Dokter yang ane dapatkan tadi pagi ke temen ane di kampus. Mereka langsung sibuk menanyakan kondisi ane pas ane sampai di kampus malam itu. Dan ketika kutunjukkan lukaku yang menganga, mereka pada bergidik ngeri ,😁😁.

Akhirnya ane dan ortu pulang Solo. Ane tidak ingat dengan jelas, apakah ane dan ibu ane naik kereta sedangkan bapak ane naik motor atau bagaimana. Akhirnya aku sampai di Solo dan pemulihanku berjalan cukup cepat. Sakit di kepalaku mulai menghilang dan luka menganga di tanganku mulai pada mengering... 😊😊😊🙏🙏

Kembali ke kampus...
Beberapa hari kemudian, aku telah sehat dan kembali ke kampus. Rutinitas berjalan seperti biasanya.. tugasku mulai banyak lagi. Mulai PDL lagi. Tapi aku menjalaninya dengan senang-senang saja..

Oya beberapa hari setelah aku kembali ke Jogja, salah satu teman baikku saat itu, Rizka, datang ke kosan untuk mengantarkan buah-buahan. Seingatku ada apel dan jeruk. Nggak nyangka bahwa orang yang perhatian pas aku sakit malah bukan teman baikku yang di sampingku persis, tapi dia yang dari kampus lain. Terimakasih ya Rizka. Aku masih ingat kebaikanmu sampai sekarang dan akan terus aku ingat, 😊😊😊🙏🙏🙏. Semoga bisa membalasnya kelak.

Surabaya, 3 Juni 2020 : Kunjungan Tante Ati

Pagi ini sampai sore kuisi dengan rebahan sambil ngenet 😁😁, sambil sesekali ngerjain dokumen tambangku yang sebenarnya sudah berhari-hari ini jadi deadline. 😁😁 Hari ini aku masih seneng-senengnya nonton video youtube dengan tema-tema misteri, pembunuhan, psikopat, setan-setan. 

Tapi ane bukan psikopat loh ya gan ! 🤣🤣🤣 Ane suka penasaran aja kok ada ya manusia yang pola pikirnya sesadis dan sekejam psikopat. Dan cerita yang disampaikan vlogger-vlogger itu suka bikin ane penasaran.

Channel favorit ane itu ada Korea Reomit, Nessie Judge sama Hirotada. Kalau setan-setan ane suka pantengin channelnya Ewing HD, yang mbahas kenampakan munculnya penampakan di dunia internet.

Seperti biasa, kalau lagi ngadep laptop, Chiko selalu gangguuu ane ! Wkwkwk. Maunya jalan-jalan aja di atas keyboard. Bahkan sempat nekan tombol off sehingga laptopku langsung standby 😅😅😅 pffffttttt. 

Oh itu berarti seperti sinyal dari Chiko, aku harus berhenti kerja dulu dan lanjut rebahan serta ngenet 🤣🤣🤣.
Hari ini aku masih nyembunyiin Chiko di kamar. Hihihi. Padahal sebenarnya dilarang. Ahh bodo amat deh. Kehadiran Chiko bener-bener membuat ane merasa terhibur dan kesepian ane hilang seketika. 😁😁😁😁.


Surabaya, 2 Mei 2020: Drone DJI Spark Hilang Sinyal dan Crash ! Hari paling menyesakkan! (DRONE HILANG TIDAK PERNAH DITEMUKAN)

Malam sebelumnya aku masih dengan begitu semangatnya membuat DJI Waypoint Mission, yaitu membuat koordinat dan lintasan terbang otomatis untuk Drone DJI Spark-ku yang baru.

DJI Waypoint Mission maksudnya, kita membuat semacam program yang kita input ke aplikasi DJI Go Mod, supaya Drone bisa terbang sesuai dengan koordinat, lintasan, ketinggian dan arah kamera yang sudah kita tentukan sebelumnya, secara otomatis. Tanpa kita harus mempermain dengan remote controlnya sama sekali. Karena terbangin drone secara manual itu jujur agak sulit gan, karena pengambilan video/gambarnya jadi kurang smooth.

Gambar di bawah ini adalah DJI Waypoint Mission-ku yang pertama. Posisiku berdiri ada di garis coretan warna biru. 
Untuk misi pertama, aku menjalankannya dengan super lancar. Selain drone hanya terbang, berputar dan merekam gambar di sekitar aku berdiri, ketinggian drone juga sudah kuatur di 40-50 meter sehingga jelas-jelas akan lebih tinggi dari pepohonan di sekitarnya. Sesuai prediksiku, rekaman video yang diambil juga pergerakannya cukup smooth.

Masalah terjadi di DJI Waypoint Mission kedua. Berikut dibawah adalah petanya, dimana lokasiku berdiri masih sama yakni garis coretan warna biru.
Aku memberikan misi kepada drone untuk terbang secara otomatis mengelilingi bangunan Apartemen Educity (bangunan warna putih) dengan rute terbang garis merah seperti gambar diatas (ujung segitiga putih menunjukkan arah kamera). Saat itu ketinggian yang ku-set adalah stagnan 50 meter. Dan sialnya, karena ane merasa misi pertama itu hanya sebentar (tidak sampai 3 menit), ane merasa baterai DJI Spark untuk melakukan misi kedua masih cukup karena menurut perkiraan aplikasi, itu hanya butuh 1 menit 12 detik untuk menyelesaikan misi kedua. Dengan penuh percaya diri, aku segera men-slide 'ready to fly' di aplikasi DJI Go Mod yang sudah kumasuki DJI Mission kedua seperti gambar diatas. 
Pada awalnya drone terbang dengan lancar, mematuhi setiap program DJI Mission yang sudah kuinput. Rekaman pun berjalan dengan cukup baik tanpa kendala. Pokoknya penerbangan di garis kuning diatas, berjalan dengan aman. Dan waktu terbang itulah aku baru tau, bahwa ketinggian Apartemen Educity itu lebih dari 50 meter, mungkin sekitar 80 meteran. Karena drone DJI Sparkku yang kusetting terbang di ketinggian 50 meter belum mencapai bagian atas apartemen.

Masalah terjadi sewaktu Drone melewati area hijau (gambar diatas), dimana area tersebut adalah bagian belakang apartemen yang tertutup oleh badan apartemen itu sendiri. Sinyal di remote controlku mulai hilang muncul.
Sinyal drone mulai hilang muncul di coretan garis warna ungu. Karena jalur sinyal di coretan garis warna oranye terhalang oleh badan apartemen, posisiku berdiri di garis coretan warna biru. Hal itu karena aku menerbangkan drone dengan ketinggian tidak diatas titik paling tinggi apartemen.

"Signal GPS Lost" adalah peringatan yang berkali-kali muncul. Video hasil rekaman drone yang tertuang secara "live" di HPku pun mulai tersendat-sendat. Kadang muncul, kadang tidak. 
Gambar diatas adalah hasil rekaman ketika peringatan "signal GPS Lost" muncul di area garis hijau.

Aku masih tetap tenang karena berdasarkan petunjuk di aplikasi, serta video senior drone yang aku tonton di Youtube mengatakan, bahwa DJI Spark akan tetap menyelesaikan misinya meskipun "Signal GPS Lost". Aku tetap menunggu beberapa saat, ketika muncul peringatan yang sangat tidak ingin aku lihat saat itu,

"Low Baterry".

Remote controlku mulai berbunyi terus, menandakan bateraiku tinggal 30 %. Jangan salah paham, 30% dalam drone itu jumlah baterai yang tinggal sedikit banget. Karena jika kondisi baterai DJI Spark full saja, cuma bisa terbang maksimal 13 menitan. Jadi kalau hanya 30%, bisa dihitung kan, hanya beberapa menit saja.

Aku mulai panik dan menginstruksikan ke aplikasi untuk menyuruh Drone DJI Spark pulang saja. Aku rasa menyelesaikan misi tidak memungkinkan dengan baterai hanya 30%. Temen ane yang lagi nemani latihan mulai lari ke arah perkiraan drone sekarang melayang. Ane masih nunggu di tempat, berharap drone itu mematuhi instruksikku dan kembali ke tempatku berdiri. Penantian yang membuatku putus asa karena aku tidak mendengar suara dengungan mesin sampai beberapa waktu setelahnya. 

Aku terduduk, sedikit tercengang saat menyadari bahwa kemungkinan drone ku telah kehabisan baterai dan crash di sekitar area garis hijau itu. Karena aku sudah menunggu cukup lama di tempatku berdiri, dan tidak ada sama sekali suara drone yang kembali. Dengan hati yang sangat gusar, aku segera menyusul temanku yang sedang berdiri mencari di area dekat garis warna hijau. 

"Nggak ada. Tapi tadi satpamnya sempet mendengar dengungan mesin drone di deket pohon itu, terus kemudian dengungannya hilang, " kata temanku sambil menunjuk sebuah pohon. Wajahnya sudah segusar wajahku. 😔 (Pohon yang dimaksud temenku ada di titik 1 warna ungu).
"Tapi kayaknya gak mungkin disitu, di HPku masih terlihat rekaman drone "live" terakhir kali itu disini (titik nomor 2 warna ungu)," kataku tidak kalah gusarnya.

Kami seperti orang kebingungan yang terus berjalan kesana kemari mencari petunjuk. Satpam ya g berjaga di dekat lokasi "perkiraan crash" yang sama kembali kutanya dan kembali memberi jawaban yang sama,

"Iya mbak, tadi saya dengar suara drone itu dipohon situ (titik nomor 1 warna ungu), terus suaranya hilang. Tapi gak tau kemana."

"Berarti perkiraan ada 2 lokasi drone ini jatuh, " kataku ke temanku dengan letih karena semalaman belum tidur, "Pertama di area dekat nomor 1, dimana itu adalah area semak-semak/rawa-rawa berair yang ditumbuhi tanaman sangat lebat, atau di area dekat nomor 2 dimana itu adalah area SMA Kristen Gloria 2, sebuah kawasan SMA dengan gerbang tertutup rapat," kataku setengah putus asa.
Area perkiraan jatuhnya drone di warna hijau.

Akhirnya ane dan temen segera mengecek area nomor 1, tapi ada satu kendala besar karena untuk menuju area nomor 1, ada pagar setinggi 2 meteran yang menghalangi. Yap! Pagar itu adalah batas antara area apartemen dengan area semak-semak atau rawa-rawa. SH**!!

Kami sempat minta izin ke satpam apartemen untuk memanjat pagar supaya bisa langsung mencapai sisi satunya, eh tapi .... mereka nggak berani ngizinin. Kita harus izin ke pusat pengawasan cctv. Pfffftttt...

Akhirnya ane dan temen bersikeras untuk menuju ke area nomor 1, tapi lewat jalan memutar a.k.a  lewat semak-semak belukar dan rawa-rawa sejauh 100san meter. Tapi baru beberapa puluh meter jalan, ehhh, ane udah nggak berani karena sulur-sulurnya tinggi bangeeet. Dan ane takut ada ular. Akhirnya ane ajak temen balik kanan.

Tapi temen ane masih nggak ikhlas, akhirnya ngajak tukang kebun untuk kembali menerabas semak-semak itu menuju area 1. Setengah jam mencari.....drone itu tidak pernah ditemukan... 😔😔😔

Akhirnya dengan sedikit harapan tersisa, kami keliling sekitaran area 1 dan 2 naik mobil, sempat nanya ke satpam area 2 (SMA Kristen) tapi mereka bilang tidak melihat drone sama sekali. Kami tinggalkan nomor telepon di satpam itu, siapa tahu ada anak sekolah yang melaporkan dan kami bisa dihubungi ,😔😔😔😔😔..

Akhirnya kami kelelahan... Kelelahan baik secara fisik maupun mental. Karena semalaman belum tidur .. masih harus mikir kehilangan drone yang baru beberapa hari beli. Baru 3 kali kuterbangkan. 😔😔😔

Aku berusaha mengikhlaskannya, dan berpikir kami sudah berusaha maksimal mencarinya. Ini adalah takdir dan aku harus menerimanya. Mungkin akan datang rejeki dari lain hal.

Update, 21 Juni 2020
Surabaya

Tidak pernah ada telefon yang masuk ke HPku ataupun HP temanku tentang update drone tersebut. Berarti memang drone tersebut hilang, mungkin jatuh di semak-semak atau ditemukan orang (anak sekolah).