Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

5.23.2020

[3] CHINA TRIP DIARY : 25 Maret 2017 - Sampai Beijing, Mengunjungi Tembok Besar China

25 Maret 2017
Bandara Internasional Beijing

"Welcome to Beijing, temperature outside is 3 degree celcius". Keluar kayak kulkas... Brrr.
Im sitting alone waiting for my train to Dongzhimen (town center)..Fron Dongzhimen, I will take local bus to Mutianyu Great Wall. Im so tired because I cant sleep on the plane. But Im used to it so no matter. But first I need to brush my teeth. .

Siangnya… Tembok Besar China! (Mutianyu Great Wall)
Benar-benar luar biasa….

Trust me, ini dingin banget sampai bibirku beku. Gigiku gemeretuk. Kalau kena angin gemetaran. Suhunya 1 derajat celsius. Tapi bahagia banget bisa lihat ini akhirnya... Terimakasih Tuhan...Mutianyu Great Wall. So happy.


On my way here, I met two travelers from Mexico.

New friend, 2 girls from Mexico. I met them inside the bus when going to Great Wall. They are confuse about the bus so I help them and then we walking together. This photo was taken inside the gondola.
.
They are on the world trip, starting from Japan, then Cina, then Thailand, Myanmar, Malaysia, Singapore. I suggest them to visit Indonesia also, and they are agree, they put Bali in their itinerary. The blond said (I forgot to ask her name), they need sun. So I said, of course Bali have a lot of sun!
.
The best thing I like about solo travelinh, so yeah we are walking alone, but we actually never be alone.
.
Be happy mate!

[2] CHINA TRIP DIARY : 24 Maret 2017 - Transit Sehari di Malaysia, Main ke Genting Highland



Naik gondola ke puncak bukit Titiwangsa dan diajak teman baru yang ketemu di bus main ke Kasino Genting Highland adalah pengalaman terbaikku hari ini! I will never forget this. This is the Las Vegas of Malaysia.
.
Oma-oma dan opa-opa bermain dengan begitu semangatnya di depan mesin2 permainan kasino. Hari ini aku hanya lihat karena belum paham caranya, tapi nanti pengen main hihihi!

Malamnya, Bandara Internasional Kuala Lumpur Terminal 2

I realize that I'm gonna fly to Beijing in 45 minutes, but why I hope I'm going to INDIA today?!
.
Every I passed a flight gate that have India city destination (gate P7 to Kolkata, gate P9 to New Delhi, gate P6 to Hyderabad, etc), my heart is beating. I want to go there again so badly.
.
I think I really love Hindustan.
.
PS: this food is Nasi Goreng USA and hot milk tea, I bought in NZ curry, an Indian restaurant in KLIA2. So u still doubt that I love Hindustan country?


[1] CHINA TRIP DIARY : 23 Maret 2017 - Hari Keberangkatan


Bandara International Juanda, Surabaya, 23 Maret 2017
Another journey. Sebelum berangkat harus drama dulu tergesa-gesa karena lupa banget kalau Air Asia terbang dari terminal 2 (aku udah jalan masuk ke terminal 1), jam udah super mepet. Jalan masuk pemeriksaan scanner, harus rela tripod disita karena tripod gak boleh masuk kabin. Masnya pemeriksa sampai maaf-maaf karena harus menyita tripodku yang harganya 100ribuan. Wkwk. Aku bilang gpp mas sita aja demi keamanan negara. Disuruh masnya bagasiin tripod, tapi biaya wrapping tripod sama bagasi malah lebih mahal dari beli tripod baru. Alhasil relakan saja. Terus sekarang pesawat malah delay, ada-ada saja. Solo backpacking lagi setelah 4 tahun. Semoga lancar disana.
.
Surabaya - Kuala Lumpur - Beijing

5.22.2020

[PART 3] Perjuangan Mencapai Hawai'i : Membuat Visa USA!

Menuju PART 2

11 Februari 2017, pukul 12.53 WIB.

Status tiketku KL - Honolulu - KL telah berubah menjadi CONFIRMED. 
Berangkat 18 September 2017, pulang 23 September 2017, 7 bulan lagi dari waktu pembelian tiket.

Hadiah ulangtahunku ke 25 yang benar-benar manis dari Tuhan.

***
Beberapa hari setelah malam bersejarah itu, 11 Februari 2017, aku merasakan perasaan senang, bahagia, excited, masih gak percaya, gak sabaran, takut, bingung, yang bercampur aduk menjadi satu. Aku masih mengira-ngira apakah ini nyata atau tidak, apakah benar mimpiku akan terwujud secepat ini, melebihi perkiraanku? Kebahagiaanku itu terkadang dibuat galau dan bingung jika memikirkan aku masih harus melewati satu tahap penting yang paling menentukan apakah aku akan berangkat atau tidak, yakni membuat visa USA! Bisa dibilang, visa dengan sistem paling 'tidak bisa ditebak' yang pernah ada, dimana permohonan kita bisa diterima dalam waktu singkat, namun bisa juga ditolak dalam waktu singkat tanpa alasan yang benar-benar pasti. Dan itu semua ditentukan di tahap wawancara, baik di Konsulat Jenderal maupun Kedutaan Besar.

Kegalauanku masih ditambah satu lagi, masalah IZIN KERJA! Di Part sebelumnya sudah kujelaskan, aku akan berangkat pada 18 September 2017, dimana itu adalah hari Senin, dan pulang tanggal 23 September 2017, dimana itu adalah hari Senin juga. Artinya, aku harus izin kerja selama 1 minggu full. Ya ampun.. izin kerja 1 hari aja kadang udah gak enak sama atasan, apalagi izin 1 minggu. Aku berusaha mengenyahkan kegalauan ini dengan prinsip,

'Ah bodo amat. Dipikir aja nanti. Masih lama juga perginya. Gak mau pusing sekarang!'

Seiring berjalannya waktu, kegalauanku itu mulai sedikit terlupakan. Well, karena di tahun 2017 ini aku juga sudah mempunyai beberapa rencana perjalanan lain yang sudah pasti berangkat karena aku juga sudah booking tiketnya jauh-jauh hari, yakni bulan Maret ke China (24-28 Maret 2017), bulan Mei ke Myanmar (9-15 Mei 2017), bulan Juni Juli ke Eropa (21 Juni 2017 sd 4 Juli 2017). Sampai akhirnya datang hari dimana aku mulai menyiapkan pembuatan visa USA, 5 September 2017.

Surabaya, 5 September 2017

Seperti kebanyakan traveler lainnya, sebelum mulai berpikir untuk membuat visa, aku mencari informasi resmi mengenai segala hal pervisaan dari situs resmi Pemerintah Amerika Serikat yang alamatnya ada di https://www.ustraveldocs.com/id/. Membuka halaman ini penting banget karena aku masih belum tau sama sekali tentang apa saja berkas yang harus disiapkan, di konsulat/kedutaan mana aku mau mendaftar visa, ketentuan-ketentuan baru, dan sebagainya. Selain itu aku juga searching mendalam di Grup Backpacker International ataupun Grup Backpacker Dunia di Facebook tentang pengalaman-pengalaman orang yang apply visa USA. Tidak lupa juga semua pengalaman maupun sharing-sharing dari para travel blogger juga aku lahap sampai habis. Terutama yang kupelajari adalah apa saja pertanyaan yang dilontarkan saat wawancara. Pokoknya aku berusaha keras memahami semuanya dulu di awal supaya tidak ada kesalahan, karena sayang juga kalau hanya karena kurang pemahaman/kurang syarat permohonan sampai ditolak. Sayang uang permohonan visanya yang mencapai 2,2 juta, karena akan hangus tak bersisa. Pemahaman garis besarku, untuk mendapatkan kesempatan tinggi memperoleh visa USA, harus diperhatikan 3 poin penting: 
1. Bisa membuktikan kalau kita punya pekerjaan tetap (entah sebagai pegawai negeri, swasta, ataupun wirausaha) yang akan mengikat kita di Indonesia;
2. Bisa membuktikan kalau kita akan pulang ke Indonesia/mempunyai hubungan erat dengan Indonesia.
3. Percaya diri dan memberikan jawaban tegas saat wawancara
Setelah mempelajari dengan detail, aku jadi tahu bahwa jenis visa yang kuajukan adalah Visa Non Imigran, dengan sub kelas B1/B2 yakni sub kelas tourisme/bisnis. Menurut ketentuan di situs resmi Pemerintah USA diatas, aku harus membuat akun dulu secara online, baru disitu bisa mengisi Formulir DS 160 dulu baru membayar biaya pemrosesan visa senilai Rp 2,2 juta, atau sebaliknya, bayar dulu baru mengisi Formulir. Setelah mempertimbangkan berbagai hal dan mengacu ke salah satu share anggota backpacker di grup, aku memutuskan mengisi Formulir DS 160 dahulu.

5 September 2017, akhirnya aku melakukan pengisian Formulir DS 160 - Formulir Permohonan Pengajuan Visa AS - dengan super hati-hati. Aku menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Karena aku ingin semuanya berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Pertanyaan yang diajukan di Formulir DS 160 cukup detail, mengenai data diri, data orangtua, data pekerjaan (termasuk penghasilan rerata bulanan), data 'history travel', data 'history criminal' dan sebagainya. Aku membutuhkan beberapa jam dan 1 kali waktu rehat untuk mengisinya, dan di sore hari, akhirnya seluruh pengisian berkas aku upload. Oiya untuk lokasi wawancara yang juga harus dipilih sewaktu pengisian Formulir, aku tentu saja memilih Konsulat Jenderal Amerika yang ada di Surabaya. Legaaa rasanya. Aku merasa cukup percaya diri karena aku menjawab semuanya dengan jujur, dan kurasa dengan status pekerjaanku sekarang yang di pemerintahan, itu bakal cukup meyakinkan mereka kalau aku memang hanya ingin berwisata di Amerika dan akan kembali ke Indonesia setelahnya.

Konfirmasi Penyerahan Aplikasi Visa USA (Formulir DS 160)

Setelah mendapatkan email konfirmasi pengisian Formulir DS 160/Konfirmasi Penyerahan Aplikasi Visa, aku segera menuju ke tahap selanjutnya yakni melakukan pembayaran Aplikasi Visa di Bank CIMB Niaga senilai 160 USD atau 2,2 juta. Di slip pembayaran dari bank, akan ada kode khusus yang harus aku simpan untuk bisa lanjut ke tahap selanjutnya yakni penjadwalan wawancara. Untuk melakukan penjadwalan wawancara, aku harus sign up di situs Pemerintah AS lainnya, dan menginput kode khusus tadi sewaktu sign up. Namun ini baru bisa dilakukan minimal 24 jam setelah pembayaran. Setelah melakukan semua prosedur itu, aku mendapatkan jadwal wawancara pada 11 September 2017 pukul 09.15, tepat seminggu sebelum keberangkatanku ke Hawai'i. Karena aku applynya terlalu mepet, tidak ada pilihan lain, visa ini harus disetujui !

Surabaya, 11 September 2017
Hari Wawancara Visa Amerika, Hari Penentuan.

PERSYARATAN VISA
INFO PENTING: Syarat untuk pengajuan Visa Non Imigran USA (B1/B2) ada 2 jenis yakni syarat wajib dan syarat tambahan. Syarat tambahan adalah syarat-syarat lain yang kita persiapkan untuk meyakinkan pewawancara kita bahwa tujuan ke Amerika memang hanya untuk jalan-jalan/bisnis (B1/B2).

Syarat wajib yang kusiapkan:
1. Konfirmasi jadwal wawancara visa
2. Halaman konfirmasi DS 160 dengan barcode yg terbaca jelas
3. Paspor yang masih berlaku setidaknya 6 bulan
4. Bukti pembayaran dari CIMB Niaga
5. 1 lembar foto background putih ukuran 5*5 cm
Syarat tambahan:
1. Reservasi tiket pesawat PP jakarta-honolulu (dari Korean Airlines). Reservasi ini bisa bertahan 3-4 hari dan otomatis akan batal jika tidak dibayar.
2. Booking hostel selama di Hawai'i (via booking.com)
3. Itinerary singkat perjalanan beserta tempat yang dikunjungi
4. Fotocopy paspor dan KTP
5. Surat pernyataan bank tentang status rekening yang masih aktif
6. Buku rekening Bank Jatim asli dengan saldo sekitar 60 jutaan
7. Surat keterangan kerja (aku kerja sebagai PTT di pemerintahan) beserta slip gaji 3 bulan terakhir
8. Surat keterangan kerja di laundry (kebetulan pnya usaha laundry, tp disini aku buat aku sebagai pegawainya temenku yang direktur utama) + slip gaji 3 bulan terakhir. Bingung kalau nulis pemilik soalnya baru laundry kecil gak ada buktinya selain foto.
Sebenarnya aku juga punya kerjaan freelance lain yaitu sebagai konsultan, cuma gak aku masukkan karena terlalu banyak dan ribet takutnya malah dicurigai. Padahal ini justru penghasilan utamaku. Total gaji di pemerintahan sama di laundry aku buat 6.5 juta/bulan.
.
Hari ini aku benar-benar nothing to lose. Pasrah. Berserah pada yang diatas. Bermodal tiket promo airasia Kuala lumpur-Honolulu PP senilai 2.7 juta yang sudah issued, mimpi yang sudah diangan-angan, perjalananku dimulai.
.
.
Aku mendapat jadwal wawancara hari senin tanggal 11 September 2017 jam 09.15. Berbekal ilmu kabur dari kantor, aku mulai melipir pelan-pelan, berangkat agak mepet karena jam 8 harus ambil surat pernyataan di Bank Jatim dulu. Setelah itu naik gojek ke Konsulat Jenderal Amerika Serikat yang berada di Sambikerep, gojeknya aku suruh ngebut, FYI konjen gak menyediakan parkir jadi klo bawa motor terpaksa motornya diparkir di depan jalan gak ada yg jaga.
Sebelum masuk ada proses screening dulu oleh seorang polisi. Diminta paspor dan KTP. Gak ada antrian sama sekali.
Setelahnya disuruh nunggu sejenak di luar pintu yg luar biasa tebal dan berat. Lima menitan kemudian disuruh masuk, melewati screening barang bawaan. disini kita wajib menitipkan ktp dn HP, ditukar dengan kartu visitor. Berkas-berkas boleh dibawa.
Setelahnya kita nunggu di suatu ruangan outdoor. Nunggu giliran untuk masuk ruangan lain lagi untuk verifikasi berkas, cap sidik jari, sama wawancara. Setiap pintu pasti dijaga polisi yang ramah tapi tegas.
Setelahnya kita dipersilahkan masuk ke ruangan. Hal pertama yg dilakukan adalah maju ke loket kemudian verifikasi konfirmasi pengisian form DS 160 sama menyerahkan paspor.
Setelahnya pindah ke loket satunya untuk cap jari (10 jari). Setelah cap jari nunggu giliran diwawancara, penentuan. Setelah benerapa saat menunggu, akhirnya tibalah giliranku wawancara. Aku wawancara pakai Bahasa Indonesia.

B: ke amerika mau apa?
A: traveling ke hawaii, ke oahu sm kauai island
B: owh ke hawaii, kamu udah sering ke luar negeri ya (sambil bolak balik pasporku)
Fyi di pasporku udh ada visa nepal, china, schengen, turkey, etv india, vietnam, malaysia, singapur
A: ya lumayan
B: ni ke eropa kemana aja?
A: ke xx, yy,zz
B: oke kamu pergi sama teman ya (sambil lihat Ds 160 ku d komputer). Dia sudah pnya visa?
A: belum punya
B: kamu ada teman orang amrik?
A: tidak ada.
B: jadi temanmu ini (nyebut nama) orang Indonesia?
Fyi kebetulan nama temanku emang agak kebule2an
A: betul sekali
B: kamu kerja dimana?
A: pemerintah provinsi jatim. Di dinas xxyyzz.
B: udah berapa taun?
A: 3 tahun
B: sebagai apa?
A: staf xxyyzz
B: tidak ad yg spesifik? Hanya staf xxyyzz?
A: hmm saya memegang wilayah aa dan bb
B: ok. Kamu hanya mau ke hawaii?
A: iya
B: dari kapan sampai kapan?
A: 18-23 September.
B: oke selamat visamu disetujui bisa diambil dlm 5 hari kerja
A: terimaksih bapak, eh.... mister. Bisakah sy ambil besok? Sy akan ambil disini visanya (soalnya ndengerin orang yg diwawancara sblm aku, dy bs lgs ambil visanya besoknya)
B: bisa tp jam 14.00 ya. Sambil memberi kartu kuning dan catatan kecil.


ALHAMDULILLAH!!!
Gak ditanya syarat tambahan sm sekali..dan setauku yg wawancara hari itu granted semua. Kayaknya bulenya lagi baik moodnya. Udah selesai visa, tiket promo udah di tangan, tinggal berjuang untuk bs dpt izin dr kantor, atau resign? Akan aku ceritakan di PART selanjutnya. Ini adalah salah satu hal terberat yang harus aku lakuin, izin seminggu gak masuk kerja ke atasan !

5.19.2020

[PART 2] Perjuangan Mencapai Hawai'i : 2,7 JUTA??

Menuju PART 1

Surabaya, 11 Februari 2017

Pukul 23.00 Waktu Indonesia Barat atau setara 24.00 waktu Malaysia.

Tanganku mulai bergerak cepat membuka situs www.airasia.com dan seger mencari rute yang sukses membuatku gemetar malam itu, Kuala Lumpur - Honolulu - Kuala Lumpur. Aku tidak peduli lagi tanggal berapa aku bisa pergi, apakah aku bisa mendapatkan cuti kerja, pokoknya targetku malam itu adalah mendapatkan tiketnya, titik! Urusan yang lain akan kupikirkan nanti. Perasaan gak sabaran, takut kehabisan tiket promo, takut pada tanggal yang kuinginkan promonya habis, terus menghantuiku sembari menunggu halaman pencarian terbuka.

Jreeeennnggg...

Terbukalah halaman pencarian Kuala Lumpur - Honolulu - Kuala Lumpur sesuai tanggal yang kuminati dan sukses membuat aku tercengang. Disitu tertulis tarif penerbangan promo KL - Honolulu - KL adalah total 800-san Ringgit Malaysia saja!! What the ****, itu kan setara Rp 2,7 jutaan saja?? Buseet, murah banget! Aku masih gak percaya dan terus mencari di tanggal-tanggal lain. Ternyata SAMA! Harga tiket promo ini terdiri dari 3 kategori yakni yang paling murah seharga Rp 2,7 juta PP, kemudian jika yang Rp 2,7 juta PP ini habis, maka harga diatasnya adalah Rp 5,4 juta PP, kemudian harga diatasnya Rp 8 jutaan PP.

Sukses membuat aku speechless cukup lama. Kayak nggak percaya, masa semurah ini? Bertahun-tahun sejak SMA aku selalu iseng mencoba melihat harga tiket pesawat ke Honolulu, dan harganya tidak akan jauh-jauh berkisar dari Rp 7jutaan sd Rp 16 jutaan PP. Harga yang selalu membuat mimpiku seakan ditendang jauh-jauh bahkan sebelum dimulai. Duit dari mana kan? Tapi ini sekarang… di depan mataku… harga tiket pesawat ke tempat impianku terpampang dengan begitu murahnya. Seakan-akan menunggu untuk diklik beberapa tahap untuk sampai ke status CONFIRMED. 

Pernah nggak sih ngerasain gan? Disaat kita sudah memimpikan pergi ke suatu tempat begitu lama, dimana kita begitu terlena menikmati mimpi tersebut. Sering koar-koar ke medsos mengenai mimpi tersebut. Seakan-akan kita sendiri nggak percaya bahwa mimpi itu akan menjadi nyata. Seakan-akan aku bahagia hanya dengan bermimpi dan seperti tidak berharap bakal dapat mencapainya dalam waktu cepat. Tapi tiba-tiba, di hari tidak terduga, itu semua berpeluang 90 % untuk diwujudkan malam ini. Sungguh speechless dan masih nggak percaya...

Malam itu,aku komunikasi intensif sama calon travelmateku, Fredo, untuk menentukan tanggal berapa kita akan berangkat. Sembari mencari tanggal yang pas, aku terus mengamati kalender libur tahun 2017 untuk mencari hari dan tanggal kejepit yang terbaik. Gimanapun statusku masih pegawai pemerintahan yang harus bekerja dari Senin sd Jumat dari jam 07.00 sd 15.30, dan akupun belum mendapatkan hak cuti. Artinya, aku harus mencari hari yang dipenuhi tanggal kejepit. Paling nggak aku bisa 'hanya' izin 3 harian. Estimasiku, dengan jarak yang sebegitu jauhnya, minimal aku membutuhkan waktu 1 minggu untuk ke Hawai'i. 

Ketika sudah mendapatkan tanggal yang tepat - dalam 1 minggu itu ada 1 hari libur dan 2 hari libur weekend - aku segera mengabari Fredo dan dia cocok juga. Booking kulakukan satu persatu karena limit kartu, daaaan….. ketika aku siap melakukan konfirmasi, harga sudah beralih ke tingkat kedua, yakni Rp 5,4 juta.. sedihnyaaa..

Aku tidak menyerah, dibantu sama Fredo, akhirnya kita kembali mendapatkan tanggal yang harga tiket PP nya masih Rp 2,7 juta PP, yakni 18 September 2017 sd 23 September 2017. Wait..wait...

"Eh 18 September 2017 itu kan hari senin bro, 23 September 2017 juga senin? Wedeehhh masak aku minta izin seminggu??" protes ane ke Fredo. Memang yang mengusulkan tanggal itu adalah Fredo karena dia ikut searching juga di rumah.

"Udah sikat aja.. Kapan lagi kan? tinggal izin aja, hahaha." jawab Fredo dengan santainya.

Aku sempat mikir sejenak. 'Ya ampun, gimana ini?? Mimpiku sudah hampir terwujud hanya dalam beberapa klik saja. Tapii…. apakah aku beneran harus izin 1 minggu?? Haduh apa bisa? Gimana aku punya muka? Sedangkan tahun 2017 ini aja aku udah gak enak banget ke atasanku karena udah pernah ketahuan bolos 2 hari waktu ke China dan izin 3 hari pas ke Eropa.'

Aku seakan dihadapkan pada keputusan sulit yang harus kuputuskan saat itu juga. Aku dikejar waktu. Jika aku nggak segera memutuskan, tiket promo itu akan segera hilang dan beralih ke Rp 5,4 juta PP seperti diawal (harga tiket naik 2x lipat). 

Ditengah kegalauanku dan WA Fredo yang terus dating meminta konfirmasiku, aku kembali teringat kenangan-kenangan semasa SMA-Kuliah tentang mimpiku ke Hawai'i. Tentang semua catatan yang kutulis, itinerary perjalanan yang kubuat untuk persiapan ke Hawai'i di masa depan, saat dimana aku dikosan Jogja dan menulis kecil di tembok, 'Kapan aku bisa ke Hawai'i?', saat aku menempel foto-foto Hawai'i di buku catatan kuliahku untuk penyemangat supaya aku semangat kuliah, bisa cepat lulus dan ke Hawai'i. Aku teringat masa-masa itu begitu…...menyenangkan, tapi terkadang membuatku sedih. Kenapa aku harus bermimpi ketika aku tidak punya uang untuk mewujudkannya?

Aku membuka mataku dan seketika tanpa berpikir lagi melakukan beberapa ketikan di notebook ASUSKU.

11 Februari 2017, pukul 12.53 WIB.

Status tiketku KL - Honolulu - KL telah berubah menjadi CONFIRMED.


Tanganku masih gemetaran, antara percaya dan tidak percaya. Aku masih tidak mau berpikir tentang gimana caranya nanti membuat visa USA, meminta izin 1 minggu tidak kerja ke atasan, uang saku dan lain-lain. Aku tidak mau pusing-pusing memikirkan itu sekarang. Yang ada di hatiku sekarang… aku merasa lega...lega banget karena sudah mengamankan tiket ini di tanganku… Oh my God..

Setelah proses bookingku selesai, aku segera melakukan booking serupa untuk Fredo dan akhirnya kita berdua sama-sama sudah mendapatkan tiket dengan status CONFIRMED. Begitu bahagia rasanya malam itu… mungkin penceritaanku disini terkesan agak dramatis, tapi memang itu yang kurasakan saat itu, malam itu.. Bagi pejuang dari 0 seperti aku, pasti begitu paham apa yang aku rasakan..Terimakasih Tuhan..

NB: Cerita akan berlanjut ke PART 3, tentang perjuanganku untuk mengurus dan apply visa USA di Konsulat Jenderal US di Surabaya. Stay tune.