Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

10.15.2024

[3] Privyet Russia : Persiapan Perlengkapan Musim Dingin

Sudah H-2 sebelum keberangkatan ane ke Russia, tapi ane belum mempunyai perlengkapan pakaian hangat. Padahal temperatur di Kota Murmansk, salah satu kota yang rencana mau ane kunjungin di Russia nanti, sewaktu ane google, suhunya masih mencapai minus -14. Artinya aku benar-benar butuh pakaian hangat ekstra! Pengalamanku menghadapi suhu terdingin adalah sewaktu mengunjungi Bursa, Turkey, dengan -2 derajat celsius. Dengan jaket yang ga terlalu proper, saat itu ane udah hampir ga kuat. Lah gimana menghadapi -14 derajat celsius??

Kebetulan juga bulan Maret ini pengeluaran ane lagi sangat banyak. Saat itu pengeluaran terbanyak ada di bensin mobil, belanja superindo, dan tarik uang tunai. Jika ditambah lagi dengan pakaian hangat yang full-spec, jelas akan makin membludak.

Akhirnya ane mempunyai ide untuk meminjam/menyewa jaket saja. Karena kalaupun mau beli online, ane ga yakin waktu + kualitas jaketnya cukup, karena besok sore aja ane udah berangkat dari Solo ke Surabaya (titik keberangkatan ane). Saat itu emang ane merasa maju mundur dengan kepastian berangkat ke Russia ini, dikarenakan berbarengan dengan ibu ane sempet sakit dan opname di awal Maret kemarin. Ane merasa ragu dan takut aja pergi lama disaat ibu ane masih ga stabil. Tapi karena mendekati hari H (31 Maret 2024) ane rasa ibu udah agak stabil, ane memantapkan berangkat.

Kembali ke jaket, ane cari online beberapa penyedia sewa jaket winter di KL maupun surabaya (2 kota besar yang ane punya spare waktu), tapi tidak ada yang klik, yang di KL bahkan ane DM Instagram gak respon. 

Ane tiba-tiba punya ide. Beberapa hari yang lalu ane sempet mampir ke Mall Paragon Solo untuk ke UNIQLO. Sekitar bulan Januari / Februari 2024 sebelumnya ane sempet kesana juga dan melihat ada jaket winter (Ultra Light) yang lagi promo 500ribuan. Tapi apes, beberapa hari yang lalu saat ane kesana, stok jaket winter (Ultra Light) itu udah sold out semua.. Yaa... Akhirnya ane buka situs UNIQLO, dan konter yang masih ada stok jaket winter Ultra Light itu ada di Mall Pakuwon Jogja. Harganya masih promo yaitu 500rb. Ane langsung tekadkan, besok ane ke jogja untuk beli itu jaket.

Tapi berdasar pengalaman ane pas pegang Jaket Winter Ultra Light itu di Mall Paragon Solo di Januari/Februari 2024, ane merasa kok jaketnya tipis banget ya! Ane takut aja itu masih ga mempan untuk menahan dinginnya Kota Murmansk. Apalagi ane mau hunting aurora yang dimana itu dilakukan malam - dini hari yang bisa dipastikan suhu akan semakin ngedrop. Akhirnya ane kepikiran pinjam jaket tambahan di temen traveling ane di Jogja. Ternyata dia bisa meminjamkan dan akan ane ambil besok sekalian di Jogja.

Jogja, 29 Maret 2024
29 Maret 2024 ane sambangin tempat temen ane, dan mengambil jaket yang akan ane pinjem. Selain jaket ane juga pinjam sarung tangan, long john dan kupluk wkwk lengkap banget. Setelahnya ane meluncur ke Uniqlo untuk membeli jaket winter Ultra Light itu, dan kaos kaki heat tech.


Setelah dari Uniqlo, ane mampir ke Iga Bajog (Iga bakar jogja). Mantaap!


Setelah makan, ane pulang ke Solo.

Kesimpulan, jadi apa saja yang kubawa dan kupersiapkan?
1. Long John pinjem dari temen (jadi gatau pasti ini tahan sampai suhu berapa hehehe jangan ditiru ya). Saran ane sesuaikan long john dengan perkiraan suhu di tujuan agan. Ada kok long john di Uniqlo yang bisa tahan sampai suhu minus, harganya 250rb - 350rb.

2. Jaket ultra light Uniqlo

3. Jaket gunung/ski outer E*ge*

4. Sarung tangan E*ge*

5. Kupluk kepala E*ge*

6. Kaos kaki Heat Tech

####

Tambahan. Share pengalaman setelah pulang dari Rusia terkait perlengkapan pakaian musim dingin :

Bagaimana penampilan ane pas udah sampai Murmansk? Dengan perlengkapan yang ane bawa diatas, kurang lebih seperti ini.
Suhu saat foto ini diambil adalah -11 derajat C di Murmansk. Setiap orang punya ketahanan tubuh terhadap dingin yang beda-beda, tapi kalau ane, longjohn, jaket dan kupluk kepala cukup bisa menahan dingin. Hanya sarung tangan, sepatu dan kaos kaki belum bisa. Brrr cepat banget kehilangan panas di 2 tempat itu yang membuat tangan dan kaki ane sedingin es. Apalagi ane pake sepatu kets Sk*tc*er dan celana pensil, dimana pergelangan kakinya cukup terbuka sehingga serpihan salju bisa masuk dengan bebas wkwk...

Pakaian yang paling pas di suhu dingin (sampai minus 10 dan dibawahnya lagi) menurut ane kurang lebih seperti ini:
Ane bener-bener betah di luar pakai pakaian seperti ini. Jadi bentuknya terusan supaya gak ada celah di perut, agak tebel, dan bagian kaki celana menutup sampai ke sepatu (tapi tidak sampai bawah). Bentuknya terusan, tentunya cukup repot juga ya kalau bawa. 

Boyolali, 25 September 2024 : Perubahan Demi Hidup yang Lebih Baik

Sejak Februari 2024, ane banyak melakukan perubahan-perubahan dasar dalam hidup ane. Perubahan ke arah yang lebih baik tentunya, untuk lebih menjaga kesehatan ane. Kenapa tiba-tiba ane melakukan ini semua? 

Well... Pertama, usia ane udah 32 tahun per-2024 ini, mungkin belum terlalu tua, tapi udah ga muda lagi buat hidup asal-asalan. Metabolisme ane di usia 30++ tentunya udah beda banget dengan pas saat usia 20++. Ane bayangkan, organ-organ ane ini udah membersamai ane selama 30 tahun lebih. Selama itu juga ane sering ngajak mereka makan dan minum asal-asalan. Dan seperti kita semua tau, makanan dan minuman yang tidak sehat/miskin nutrisi itu memang lebih enak daripada makan sehat (contoh : cilok vs brokoli rebus..Bagi ane (dan dipengaruhi otak) tentu hanya merasakan enak di mulut, tapi organ ane yang harus menanggung itu semua. Selama 30 tahun, mungkin bisa ditotal 50% ane makan sehat dan sisanya 50% makan asal-asalan. Bukan waktu yang sebentar. Pasti mereka sudah mulai merasakan capek, dan kalau ane ga menjaga atau berusaha mengurangi beban mereka dengan hidup sehat, mereka bisa protes, istilah medisnya, SINDROM METABOLIK.

Selain niat dari dalam diri ane sendiri, mata ane juga terbuka sejak mengetahui ibu ane  terkena Diabetes Melitus Tipe II a.k.a sakit gula/kencing manis di Februari 2024 kemarin. Ane melihat sendiri bagaimana penyakit itu begitu mempengaruhi kualitas hidup ibu ane sekarang. Dan ketika ane melihat silsilah, ternyata seluruh kakak/adik dari ibu ane mempunyai penyakit tersebut (DM Tipe II) yang berujung ke komplikasi. Ada yang terkena liver dan jantung. Ibu ane sendiri juga mengalami komplikasi yang membuat seluruh pergerakannya sangat terbatas sekarang. Artinya apa? Kalau ane tidak mengubah gaya hidup ane, ane tidak akan jauh-jauh juga, di usia 40-50 ane berpotensi bakal terkena penyakit sindrom metabolik itu juga (hipertensi, diabetes, kolesterol, lingkar perut besar > 80 cm).

Lantas, apa saja perubahan-perubahan yang sudah ane lakuin dalam hidup ane per-September 2024 ini?

1. Berhenti menambahkan gula pasir ke minuman
Ini adalah hal pertama yang ane lakuin, sejak ane tau bahwa gula pasir itu 'jika dikonsumsi berlebihan' ternyata sangat jahat. Ane ga inget pasti kapan mulai membiasakan 'less sugar' setiap memesan/membuat minuman. Sepertinya sejak 2022. Dan sejak membiasakan less sugar setiap membuat minuman, lidah ane jadi sensitif banget dengan rasa manis. Kayak kalau minum kemanisan dikit aja ane langsung eneg. Kadang ane bayangin, pesen less sugar aja segini manis apalagi kalau gulanya normal ya. Saat itu ane emang ga langsung cut sepenuhnya, tapi mengurangi hampir separuhnya. Seiring berjalannya waktu, ane mulai mengenal pemanis buatan yang aman dan dijamin 0 kalori, artinya tidak menaikkan gula darah ketika kita mengkonsumsinya seperti diabetasol ataupun stevia. Namun ane masih belum konsisten karena harganya pemanis buatan cukup mahal. Tapi sejak ibu ane sakit pada Februari 2024, mata ane jadi terbuka. Ane udah sama sekali ga menambahkan gula pasir ke dalam minuman dan makanan. Jika pas ga ada diabetasol, ane lebih mending minum tawar (teh tawar/kopi tawar). Semoga banyak yang sadar juga tentang hal ini karena prediabetes dan diabetes sudah menjadi pandemi global, bahkan sekarang sudah banyak menyerang anak muda.

2. Berhenti mengkonsumsi minuman-minuman kemasan
Seinget ane, kebiasaan ini baru ane lakuin sejak tau ibu ane sakit DM Tipe II. Tapi sebelum-sebelumnya pun ane sebenarnya udah ngurangi, cuma belum berhenti sepenuhnya. Sebelum-sebelumnya ane masih konsumsi cuma biasanya yang less sugar, contohnya kaya Pocari Sweat yang less sugar, teh botol less sugar, maupun yang gak pake gula macam cha. Tapi sejak Februari 2024, ane benar-benar sebisa mungkin berhenti membeli segala macam minuman manis berkemasan. 

Kenapa sebisa mungkin? Karena terkadang pas ada kerjaan dan harus keliling lapangan, klien ane membelikan minuman berasa. Dan terkadang memang ane masih membutuhkannya pas di lapangan untuk memberi energi yang cepat. Tapi selain momen itu, ane benar-benar jaraaang banget mengkonsumsinya. Ane lebih suka air putih, es teh tawar/es teh diabetasol (bikin sendiri), es americano tawar/es americano diabetasol (bikin sendiri/beli) atau es kopi susu base tanpa gula (cuma ga sering-sering karena susu juga mengandung lemak jenuh).

3. Berhenti konsumsi chiki-chiki gurih
Wahhh ini nih... Ane jujur merupakan orang yang lebih menyukai rasa gurih ketimbang manis. Dan bisa ane inget dengan jelas, sewaktu ane masih kerja freelance di Surabaya (periode 2019-2022), chiki-chiki Indomaret adalah teman setia ane untuk menemani kerja. Periode itu ane benar-benar masih ga peduli sama sekali sama kesehatan. Jadilah apa aja yang enak ane sikat... Duh... Padahal sekarang setelah tau dan membaca kandungan nutrisi di chiki-chiki gurih, hampir ga ada nutrisinya😞😞.. dan garam/natriumnya itu lo, tinggiii banget. Kelebihan garam artinya, penyakit hipertensi mengintai. Apalagi saat itu ditambah gaya hidup ane yang jarang gerak dan sering begadang.. duh.... Combo! 

Sejak Februari 2024, ane udah jaranggggg banget konsumsi chiki-chiki tersebut. Well, kadang ane akuin masih makan, terutama kalau lagi traveling ataupun teman nyetir mobil jarak jauh dimana biasanya ane beli kacang atau biskuat. Tapi itu bisa dikatakan sangat jarang. Syukurlah... Ane  bersyukur ga melekat dengan rasa chiki-chiki itu.

4. Berhenti konsumsi jeroan (jeroan ayam, sapi)
Sewaktu tinggal di Surabaya dalam jangka waktu 2015-2022, ane hobby banget makan ati ampela, terutama dengan sambel lalapan. Duhhhh enaknya! Selain ati ampela ane juga denen banget dengan nasi babat (yang berisi nasi dengan jeroan-jeroan sapi seperti babat, usus, paru). Setelah ane banyak membaca dan mendengarkan penjelasan dokter spesialis penyakit dalam di Youtube dan Tiktok, ane baru tau kalau jeroan itu kandungan purinnya banyak banget. Artinya kalau keseringan kita bisa menderita asam urat, yang kalau sudah berkembang menjadi gout bisa menjadi sakit encok yang mendapatkan predikat "king of pain". Selain itu jeroan meskipun banyak nutrisinya, tapi juga mengandung banyak lemak jahat yang kalau di tubuh bisa berkembang menjadi kolestrol jahat (LDL). Kebiasaan menghentikan konsumsi jeroan ini ane laksanakan sejak Maret 2024 saat ane tau kandungan asam urat ane sedikit diatas normal. Harus bisa balik normal!

5. Mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi
Ini salah satu hal wajib yang sudah ane lakukan sejak Maret 2024, lagi-lagi karena tingkat kolestrol ane saat itu sedikit diatas normal (203, normalnya <200). Ane mulai evaluasi, apa yang bikin kaya gitu? Tanpa pikir panjang, setelah browsing jenis-jenis makanan berlemak tinggi, ane langsung nemu jawabannya. Sebelum melakukan perubahan ane emang cukup suka makanan berlemak tinggi (lemak jahat ya maksudnya, atau lemak jenuh dan lemak trans). Ane suka makan daging sapi dan lemak/gajihnya, ayam dan kulitnya, iga bakar/goreng, segala macam jenis seafood (kepiting, udang, cumi, kerang). Ane juga suka mengkonsumsi gorengan (dalam bentuk ayam goreng, ikan goreng, lumpia, dan sebagainya).  Nah combo sudah! Itu semua yang menyebabkan kolestrol ane sedikit diatas normal. Sejak Maret 2024 itu ane mengurangi drastis makan jenis-jenis makanan tersebut. Ane belum bisa pisah, jujur saja, namun mengurangi hampir 70% konsumsinya. Khusus untuk lemak daging sapi/gajih ane udah hindarin sama sekali. Kepiting, yang termasuk salah satu makanan favorit ane sepanjang masa, ane juga kurangin drastis. Bahkan ane ga inget kapan terakhir kali makan kepiting, mungkin sudah beberapa bulan yang lalu. 
Sekitar bulan Juli/Agustus ane melakukan tes darah lagi di apotek dan kolestrol ane udah turun di 170. Syukurlah...

6. Berhenti begadang
Kerjaan ane adalah konsultan yang menyusun dokumen ratusan halaman, artinya jam kerja ane bisa dikatakan sangaaat panjang. Karena menyusun dan menyelesaikan skripsi aja bisa berbulan-bulan/bertahun-tahun kan, sedangkan ane cuma diberi waktu beberapa minggu sd bulan untuk menyelesaikan dokumen di 1 lokasi. Padahal yang ane kerjakan bukan hanya 1 lokasi aja, ada beberapa lokasi, dan itu semuanya meminta cepat. Jadi bisa dibayangkan tingkat stress ane, dan bagaimana intensnya ane harus kerja. Hal itu menyebabkan di kurun waktu 2020-2022 ane sangat sering begadang. Bahkan jam tidur ane benar-benar kacau. Pernah di periode 2022 ane jarang tidur malam karena merasa nyaman kerja di malam-dini hari yang tenang. Gantinya, ane tidur di jam 6 pagi - 11 siang/1 siang. Implikasinya? Ane sering badmood, badan sering pegel-pegel, dan kadang malah ga ada semangat melakukan apapun karena merasa bersalah sama tubuh ane tapi ga punya pilihan. Karena kebiasaan ini juga, ane jadi susah tidur malam kalau besok ada janji kegiatan di pagi hari. Implikasinya ane sering ga tidur karena ga bisa tidur, atau bahkan hanya tidur 1-2 jam untuk aktivitas pagi. Memang ini gak ane lakukan setiap saat, ada momen-momen dimana ane bisa tidur normal dan bangun pagi. Namun ini jarang. Benar-benar pola tidur yang mengundang penyakit!! Ditambah stress karena tekanan kerja dan pola makan yang buruk, ane bersyukur masih diberi kesehatan sampai sekarang! 🥲🥲🥲. Apalah artinya duit kalau kesehatan kita sudah diambil... Duh...

Perubahan untuk menghentikan begadang ini ga bisa ane lakukan langsung karena ini sudah menjadi kebiasaan, jadi harus ane lakukan secara bertahap. Ane mulai dengan mencoba tetap bangun pagi biarpun tidurnya tetap terlambat. Jadi supaya malamnya cepat mengantuk. Beberapa kali cukup efektif, namun beberapa kali juga belum berhasil. Sampai sekarang ini, aku hampir tidak pernah begadang kalau untuk kerja. Kalau begadang karena ga bisa tidur kadang masih, tapi beberapa kali aja dan jarang sampai setelah subuh. Cuma ane akuin untuk sekarang-sekarang ini ane tetap terbiasa tidur malem, sekitar jam 12-1 malam. Kalau kerja lapangan kadang bisa tidur lebih awal jam 10-11 malam. Dan ane juga alarm HP setiap jam 05.15 - 06.00 tiap hari supaya ga bangun kesiangan. Ane akan terus berjuang memperbaikinya.

7. Mengurangi berpikir berlebihan
Di zaman sekarang ini, dengan semakin banyaknya informasi dan stimulasi yang kita terima setiap hari, sangat mudah bagi kita mengalami perkembangbiakan pikiran atau bahasa gaulnya 'overthingking'. Overthinking yang dibiarkan bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, baik secara mental maupun emosional seperti stres dan kecemasan, gangguan tidur, kesulitan membuat keputusan, rasa tidak puas, menurunnya kesehatan mental, dan hubungan yang terganggu. Bagaimana cara menghentikannya?

Kalau aku menggunakan cara yang diajarkan oleh Bhante Santacitto. Bhante Santacitto, seorang biksu dan pengajar meditasi, memiliki pendekatan yang efektif untuk menghentikan atau mengurangi perkembangbiakan pikiran yang mengganggu. Berikut adalah beberapa cara yang sering diajarkan dalam tradisi Buddhis untuk mengelola pikiran:

1. Meditasi Kesadaran (Mindfulness):

a. Definisi:

  • Meditasi kesadaran adalah praktik di mana seseorang fokus pada pengalaman saat ini dengan cara yang terbuka dan tanpa menghakimi. Ini melibatkan perhatian penuh terhadap pikiran, perasaan, sensasi tubuh, dan lingkungan di sekitar kita.

b. Prinsip Utama:

  • Sadar dan Hadir: Tujuan utama dari meditasi kesadaran adalah untuk menjadi sepenuhnya sadar akan apa yang terjadi saat ini, tanpa distraksi dari pikiran tentang masa lalu atau kekhawatiran tentang masa depan.
  • Tanpa Penilaian: Saat menjalani meditasi kesadaran, penting untuk mengamati pikiran dan perasaan tanpa memberi label atau menghakimi mereka sebagai baik atau buruk.

c. Langkah-langkah Praktik:

  • Temukan Tempat yang Tenang: Carilah tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan untuk duduk atau berbaring.
  • Posisi yang Nyaman: Duduklah dengan posisi yang nyaman. Bisa di kursi atau di lantai dengan kaki bersila.
  • Fokus pada Napas: Tutup mata dan arahkan perhatian pada napas. Rasakan bagaimana napas masuk dan keluar dari tubuh. Jika pikiran mulai mengembara, dengan lembut kembalikan fokus pada napas.
  • Mengamati Pikiran: Saat pikiran muncul, amati mereka tanpa terlibat. Bayangkan pikiran sebagai awan yang melintas di langit. Lihat mereka datang dan pergi tanpa berusaha mengubahnya. Jangan menghakimi, jangan memunculkan rasa suka/tidak suka.
  • Kembali ke Saat Ini: Jika perhatian teralihkan, cukup sadari bahwa perhatian telah melenceng dan perlahan-lahan kembalikan fokus ke napas atau sensasi tubuh.

d. Manfaat:

  • Meningkatkan Kesadaran Diri: Membantu kita memahami pikiran dan emosi kita lebih baik, sehingga bisa membuat pilihan yang lebih sadar.
  • Mengurangi Stres dan Kecemasan: Dengan belajar untuk tidak terjebak dalam pikiran negatif, meditasi ini bisa menurunkan tingkat stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan Ketenangan: Membawa perasaan damai dan tenang, membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

e. Praktik Rutin:

  • Mengintegrasikan meditasi kesadaran ke dalam rutinitas harian, meskipun hanya beberapa menit, bisa sangat membantu. Semakin sering kita berlatih, semakin mudah kita dapat mengakses keadaan kesadaran ini dalam situasi sehari-hari.

2. Mengamati Pikiran:

a. Definisi:

  • Mengamati pikiran adalah praktik di mana kita belajar untuk menyaksikan pikiran dan perasaan yang muncul dalam pikiran kita tanpa terlibat atau bereaksi terhadapnya. Ini membantu kita memahami sifat pikiran sebagai fenomena yang datang dan pergi, bukan sebagai bagian dari diri kita.

b. Prinsip Utama:

  • Pemisahan Diri dari Pikiran: Pikiran sering kali membuat kita merasa seolah-olah kita adalah pikiran tersebut. Mengamati pikiran membantu kita menyadari bahwa kita bukanlah pikiran kita. Kita memiliki pikiran, tetapi kita bukan pikiran itu sendiri.
  • Kesadaran dan Jarak: Dengan mengamati pikiran, kita menciptakan jarak antara diri kita dan pikiran tersebut, yang memungkinkan kita untuk melihatnya dengan lebih jelas dan objektif.

c. Langkah-langkah Praktik:

  • Temukan Waktu dan Tempat yang Tenang: Carilah waktu di mana kamu bisa duduk tenang tanpa gangguan.
  • Mulai dengan Meditasi Napas: Sebelum mengamati pikiran, kamu bisa mulai dengan memusatkan perhatian pada napas selama beberapa menit untuk menenangkan pikiran.
  • Biarkan Pikiran Muncul: Setelah tenang, biarkan pikiran muncul secara alami. Jangan berusaha untuk mengontrol atau menghentikannya.
  • Amati Tanpa Penilaian: Ketika pikiran muncul, amati mereka seolah-olah kamu adalah penonton. Jangan mencoba untuk mengubah atau menilai pikiran tersebut; cukup sadari mereka. Jangan menghakimi, jangan memunculkan rasa suka/tidak suka.
  • Gunakan Label: Kadang-kadang, memberi label pada pikiran, seperti "kekhawatiran," "rencana," atau "kenangan," dapat membantu dalam mengamati mereka tanpa terlibat.
  • Kembali ke Napas: Jika kamu merasa terjebak dalam pikiran, kembalikan perhatian ke napas dan mulai lagi dari langkah mengamati.

d. Manfaat:

  • Peningkatan Kesadaran Diri: Membantu kita mengenali pola pikir yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya, sehingga bisa lebih memahami diri sendiri.
  • Mengurangi Respon Emosional: Dengan belajar untuk tidak bereaksi secara otomatis terhadap pikiran, kita bisa mengurangi stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Mengamati pikiran dapat membantu melatih pikiran untuk lebih fokus pada tugas saat ini.

e. Praktik Rutin:

  • Mengintegrasikan praktik mengamati pikiran ke dalam rutinitas harian, bahkan hanya selama beberapa menit, dapat membawa banyak manfaat. Seiring waktu, kemampuan untuk mengamati pikiran akan semakin kuat, membantu kita tetap tenang dan fokus dalam kehidupan sehari-hari.
Dua cara yakni meditasi dan mengamati pikiran ini ane selalu berusaha praktekkan dalam hidup ane. Ketika OVT mulai muncul, ane bilang ke diri ane ini hanya pengalaman berpikir, dan ane tidak mau terjebak/mengembangkannya. Ini hanya pemikiran sementara dan mengembangbiakkannya semakin dalam akan membuat ane menderita. Pikiran buruk ini tidak ada manfaatnya. Alhasil, beberapa saat kemudian pikiran buruk itu lenyap.

8. Mengurangi beban kerjaan terlalu banyak
Seperti udah ane jelasin diatas, kerjaan ane adalah konsultan di bidang tambang yang menyusun dokumen ratusan halaman. Jadi bisa disimpulkan jam kerjanya di depan laptop sangatlah panjang, dan super melelahkan. Sewaktu awal-awal merintis karir, seperti hanya sifat manusia pada umumnya, ane ingin mendapatkan sebanyak mungkin klien. Di periode 2019-2021 klien ane cukup banyak sampai ane kelabakan mengatur waktu kerja dan istirahat. Ane jadi susah banget beranjak dari kursi dan laptop, dengan tekanan/pressure tiap hari dari klien untuk kerja cepat, sehingga ada titik ane burnout, dan mungkin kalau ke psikolog ane bisa didiagnosa depresi. Itu benar-benar masa kelam yang nggak ingin ane ulang demi kesehatan mental ane. Sekarang ini ane lebih pilih-pilih kalau menerima kerjaan. Kalau terlalu berat ane tolak. Toh uang dikejar terus tidak ada ujungnya.

9. Berolahraga rutin
Sejak Februari 2024, ane rutin melakukan olahraga berupa jalan kaki. Ane biasa jalan kaki di Stadion Manahan, ataupun di Alun-Alun Boyolali. Itu masih rutin ane lakuin sampai Oktober 2024 ini, dimana sekali jalan kaki ane menempuh 2.5 km - 5 km.

Selain jalan kaki, di September 2024 ane juga ikut gym di Solo. Karena selain kardio, ane juga pengen memperkuat tulang dan massa otot ane. Semoga ini bisa konsisten!

[2] Privyet Russia : Membuat E-visa Rusia

E-visa Rusia 

Hari keberangkatan sudah semakin dekat. Ane harus segera mengurus berkas paling penting yang menentukan ane bisa berangkat atau tidak, yaitu E-visa Rusia. Seperti sudah diketahui sebelumnya, Warga Negara Indonesia (WNI) dapat mengajukan e-visa Rusia sejak 1 Agustus 2023. E-visa ini memudahkan WNI untuk mengunjungi Rusia dengan proses yang lebih sederhana dibandingkan visa tradisional. Proses aplikasi dilakukan sepenuhnya secara online, tanpa perlu mengunjungi kedutaan, dan e-visa ini berlaku untuk perjalanan hingga 16 hari di Rusia.

Tujuan ane ke Rusia adalah traveling/sightseeing selama 15 hari di Kota Murmansk, St. Petersburg dan Moscow.

Hal pertama yang ane lakuin adalah membuka website resmi pembuatan E-visa dari pemerintah Rusia di Processing of an e-visa - Consular department of MFA of the Russian Federation (kdmid.ru). Kita harus benar-benar teliti membaca semua ketentuan dan persyaratan yang tertulis sebagai berikut (silahkan diklik setiap gambar untuk memperjelas):




Beberapa syarat wajib yang diperlukan sebelum pembuatan E-visa Rusia antara lain adalah :
1. Scan Paspor yang berlaku dalam format JPEG,
2. Pas foto background putih berukuran 35 mm x 45 mm dengan coverage wajah 70% - 80% dalam Format JPEG
3. Polis asuransi kesehatan yang berlaku selama masa kunjungan di Rusia.

Setelah menyiapkan semua persyaratan, memahami semua ketentuan dan prosedurnya, ane mulai pembuatan E-visa Rusia dengan langkah-langkah sebagai berikut:

UPDATES SOON

10.14.2024

[Part 18] Tinta Hindustan : Riuhnya Kolkata!

Aku dan Mbak Piksan didepan patung Ratu Victoria di Victoria Memorial, Kolkata, India

Perjalanan kami berlanjut. Setelah seharian kemarin melakukan ziarah ke tempat-tempat dimana Buddha Gautama mencapai pencerahan, pagi ini kita -Aku, Mbak Piksan dan Sony- akan naik kereta ke kota terakhir sebelum pulang ke Indonesia, yaitu Kolkata. Jarak 500 km membentang antara kedua kota itu, dan seperti beberapa perjalanan sebelumnya, tempat dudukku di gerbong ekonomi, sementara Mbak Piksan dan Sony di gerbong kelas 1😁. Yaa maklum saat itu aku masih mahasiswa, mereka berdua udah kerja hehehe😁...Setelah sarapan kami diantarkan si empunya penginapan dengan mobil ke Bodhgaya Railway Station.

Perjalanan berlangsung +- 10 jam, dan sialnya aku ga kepikiran bawa bekal makanan, hanya air. Jadilah pagi sampai sore itu aku menahan lapar di gerbong kereta. Kerjaanku hanya tiduran di gerbong sleeper yang sebenarnya cukup nyaman. Akhirnya kami sampai di Kolkata Railway Station sekitar pukul 6 sore, dan disitulah aku cerita Mbak Piksan kalau aku belum makan apa-apa sejak sarapan tadi pagi karena ga berani beli makanan yang diedarkan di gerbong ekonomi. Mbak Piksan cerita kalau dia sempat beli makanan di kereta, dan segera memberiku sebatang coklat Silver Queen untuk memberiku tenaga sementara.

Di depan stasiun, kami ditawari supir autorickshaw untuk ke penginapan yang dia tau. Karena sudah cukup lelah kami iyakan aja, kami hanya minta 1 syarat, harus ber-AC. Karena suhu udara saat bulan September itu di Kolkata, oh ya ampun. Panasnyaaaa membara.. peluh tak henti-hentinya mengalir dari kepala kami. Membayangkan menghabiskan beberapa waktu terakhir di India dengan tidur di kamar luas dan ber-AC. Ahh.. nikmatnya!

Supir autorickshaw menyanggupi dan kemudian membawa kami ke hotel pertama. Hotelnya cukup bagus, bersih, ber-AC dan ber-kamar mandi dalam dengan tarif Rs 1000/malam. Kami tidak langsung OK-kan, tapi ditunjuki hotel kedua yang tidak jauh disitu untuk perbandingan. Sampai di hotel kedua kami diajak naik tangga sempit sebelum akhirnya kamar dibuka, tapi oh ya ampunnnn... Kamarnya buluk, kasur tenggelam,kotornya minta ampun dan debu dimana-mana. Kami ilfeel seketika dan segera mengajak supir autorickshaw balik ke hotel pertama aja.

Sampai hotel aku tidur sekamar dengan Mbak Piksan, sementara Sony sendiri di kamar yang lain. Kita bersih-bersih dilanjut makan malam dan istirahat untuk persiapan jelajah Kota Kolkata esok hari.

Esoknya...
Di trip India kali ini, akulah pencetus idenya, jadi akulah yang awalnya menentukan kota-kota yang dikunjungi. Namun untuk detail wisata apa saja yang dikunjungi tiap kota, Mbak Piksan-lah jagonya. Hampir setiap kota dialah yang menentukan destinasi a,b,c,d,e yang dikunjungi; dan aku sama Sony fine with that karena hampir semua tempat itu merupakan destinasi utama di kota itu dan kami sangat percaya sama Mbak Piksan.

Hari ini target kami adalah mengelilingi Kota Kolkata, dengan target area yang dikunjungi berupa eksplor Suddar Street, Indian Museum, Rumah Bunda Theresia, Victoria Memorial dan nyoba naik tram keliling kota. Wow... Cukup padat juga ya, semoga kaki ini masih kuat😁. 

Eksplore Suddar Street
Selesai sarapan, kami mulai berjalan kaki menembus kepadatan Suddar Street, yaitu salah satu kawasan yang terkenal di Kolkata, India, terutama di kalangan backpacker dan wisatawan karena beberapa titik wisata berkumpul disini, seperti Indian Museum dan Victoria Memorial. Sesaat setelah keluar berjalan, ane sadar Kolkata ini ternyata kota besar yang cukup ramai dimana suasananya benar-benar khas kota besar India, seperti halnya New Delhi. Jalanannya sempit tapi selalu ramai, dengan kendaraan lalu-lalang tanpa henti, dari becak sampai taksi tua yang terus-menerus membunyikan klakson. Di sepanjang jalan, ada banyak bangunan tua bercat pudar yang terlihat sudah lama, tapi punya pesona tersendiri. Warung makan lokal dan hotel-hotel kecil berjejer di kiri-kanan, dan bau masakan jalanan khas India langsung menyergap begitu kami berjalan.

Rasanya agak kacau tapi menarik. Orang-orang di jalanan berjalan cepat, berbincang, atau sibuk dengan aktivitas mereka. Meski jalanannya sedikit berantakan dengan tumpukan sampah di beberapa sudut, suasana hiruk-pikuk ini bikin tempatnya terasa hidup. Ada momen di mana aku merasa overwhelmed karena keramaian dan suara klakson yang nyaring, tapi di sisi lain, aku juga menikmati kekacauan itu. Toh kami sisa 2 hari lagi disini, jadi nikmati saja setiap momennya😁. Aku sendiri yakin dengan ketahanan ane menyelesaikan trip India selama 2 minggu ini akan menjadi salah satu perjalanan paling memorable😁😁.

Kunjungan pertama : Indian Museum
Kunjungan pertama kami adalah ke Indian Museum. Museum ini merupakan yang tertua di India, didirikan pada tahun 1814, dan punya koleksi yang sangat beragam, mulai dari arkeologi, seni, antropologi, hingga geologi. Saat masuk, terlihat bangunan kolonial yang megah dengan halaman luas. Tiket masuknya cukup terjangkau, jadi kami langsung beli dan mulai eksplor.

Di dalam, banyak banget yang bisa dilihat. Di bagian arkeologi, kami menemukan patung-patung Buddha kuno, termasuk yang berusia ribuan tahun. Ada juga mumi Mesir, yang cukup menarik karena jarang ditemui di museum di luar Mesir. Selain itu, bagian sejarah alam punya berbagai fosil dan kerangka dinosaurus yang cukup mengesankan.

Tapi jujur, keliling museum itu cukup melelahkan. Tempatnya luas, dan ada banyak ruangan yang perlu dijelajahi. Kami berjalan dari satu galeri ke galeri lainnya, kadang harus bolak-balik karena takut ada yang terlewat. Kaki rasanya mulai pegal setelah beberapa jam, tapi karena banyak hal menarik, rasanya sayang kalau nggak dijelajahi semua. Mbak Piksan dan Sony juga terlihat cukup capek, tapi masih semangat buat lihat koleksi lainnya.

Selesai keliling, kami duduk sebentar di halaman museum buat istirahat untuk persiapan eksplor tempat kedua, Rumah Bunda Teresa yang dikenal sebagai pusat kasih sayang dan pengabdian yang luar biasa. Kami kesana naik taksi kuning khas Kolkata, dan langsung disambut dengan bangunan sederhana berwarna abu-abu terang dengan banyak jendela. Rumah ini, yang dikenal sebagai Mother House, adalah tempat di mana Bunda Teresa menghabiskan sebagian besar hidupnya dan menjadi markas bagi Misionaris Cinta Kasih.

Saat tiba di depan gedung sederhana ini, kami disambut dengan suasana tenang meski ramai dengan pengunjung dari berbagai belahan dunia. Dari luar, bangunan ini tidak terlihat megah, namun ada sesuatu yang menenangkan dari kesederhanaannya. Kami masuk ke dalam dan merasakan aura kedamaian yang mengelilingi tempat ini. Dinding-dindingnya dipenuhi dengan foto-foto Bunda Teresa bersama anak-anak dan orang-orang yang ia bantu sepanjang hidupnya.

Kami mengikuti jalur yang ditentukan dan menuju ke ruangan yang berisi memorabilia Bunda Teresa. Di sana kami terpesona saat melihat barang-barang pribadi milik Bunda Teresa, seperti pakaian yang dikenakannya dan surat-surat yang ia tulis. Ada sesuatu yang sangat menggugah hati saat melihat betapa sederhana dan tulusnya hidup yang dijalani oleh sosok yang begitu terkenal ini.

Setelah itu, kami memasuki kapel kecil di dalam rumah. Suasana di dalam kapel begitu hening, dengan cahaya lembut yang masuk melalui jendela kaca patri. Kami bertiga duduk sejenak, merenungkan semua yang telah kami lihat dan rasakan. 

Sebagai penutup kunjungan, kami melangkah ke taman kecil di halaman belakang Rumah Bunda Teresa. Kami duduk di bangku, merenungkan pengalaman kami hari itu. Kami merasakan betapa kunjungan ini bukan hanya sekadar melihat-lihat, tetapi juga menyentuh jiwa kami tentang kesederhanaan dan cinta kasih dari Bunda Teresa.

Kunjungan ke Rumah Bunda Teresa di Kolkata menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi kami bertiga. Tempat ini mengajarkan kami arti dari pengabdian, cinta tanpa syarat, dan bagaimana tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain. Kami meninggalkan tempat ini dengan hati yang penuh dan semangat baru untuk berbuat baik.

Selesai mengunjungi Rumah Bunda Teresa, kami melangkah keluar disambut oleh realita kembali, riuhnya Kota Kolkata! Tapi salah satu hal yang menarik perhatian kami selama disana adalah adanya transportasi umum berupa tram yang terlihat berjalan membelah jalanan Kota Kolkata. Tram-tram tua itu masih berjalan pelan di sepanjang jalanan kota yang ramai, dan di sekelilingnya, klakson mobil dan becak terus berbunyi.  Itu membuat kami ingin mencoba setidaknya sekali naik tram tersebut. Setelah mempelajari caranya dan membeli tiket, kami akhirnya berhasil masuk di salah satu tram.

Di dalam tram, suasananya jauh lebih tenang meskipun di luar kekacauan terus berlanjut. Aku bisa melihat ke luar jendela dan mengamati kota yang sibuk; kendaraan meliuk-liuk di antara satu sama lain, sementara kami bergerak perlahan melewati hiruk-pikuk itu. Tram yang kami naiki adalah bagian dari sistem transportasi tram tertua di Asia, yang pertama kali beroperasi pada tahun 1873. Meski sudah lama beroperasi, tram ini masih menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Kolkata, meskipun perlahan-lahan tergeser oleh kendaraan yang lebih modern.

Melalui pengalaman ini, aku bisa merasakan sisi lain dari Kolkata—di satu sisi penuh sejarah dan nostalgia, namun di sisi lain penuh energi dengan jalanan yang terus bergemuruh. Naik tram di Kolkata memberikan jeda sejenak dari kekacauan jalanan, dan membawaku menyaksikan kontras yang unik antara masa lalu dan masa kini.

Sesaat setelahnya, kami turun di stasiun dekat Victoria Memorial. Sebagai salah satu bangunan paling ikonik di India, Victoria Memorial tentu saja dimasukkan oleh Mbak Piksan dalam daftar tempat yang ingin kami kunjungi. 
Victoria Memorial di Kolkata, India,  sendiri dibangun antara tahun 1906 dan 1921 untuk mengenang Ratu Victoria setelah kematiannya pada tahun 1901. Monumen ini dirancang oleh arsitek William Emerson, menggabungkan gaya arsitektur Indo-Saracenic yang memadukan elemen Mughal dan Eropa. Dikelilingi oleh taman yang luas, bangunan marmer putih ini menampilkan patung-patung dan galeri yang mengabadikan sejarah kolonial Inggris di India. Victoria Memorial kini berfungsi sebagai museum yang menyimpan koleksi seni, artefak, dan dokumen penting dari era kolonial, menjadikannya salah satu ikon budaya dan wisata utama di Kolkata.

Sesampainya di sana, aku terpesona oleh kemegahan gedung putih yang berdiri anggun di tengah-tengah taman yang luas. Kubah besar di tengah bangunan dan patung-patung marmer di sekitarnya membuat tempat ini terasa penuh sejarah. Kami berjalan melewati gerbang utama dan langsung disambut oleh pemandangan indah dari jalur-jalur taman yang rapi, dihiasi dengan air mancur yang memantulkan cahaya matahari pagi. Mbak Piksan yang memang jago fotografi terlihat memotret setiap sudut gedung dengan kameranya. 
Kami memutuskan untuk masuk ke dalam museum yang berada di dalam gedung utama. Saat kami melangkah masuk, interiornya sama megahnya dengan bagian luarnya. Lorong-lorong yang dipenuhi dengan lukisan, patung, dan artefak sejarah Inggris di India membuat suasana semakin terasa agung. Kami bertiga berjalan dari satu galeri ke galeri lainnya, menyimak cerita-cerita yang ditampilkan dalam koleksi Victoria Memorial. Ane berjalan sambil mengamati patung-patung marmer yang menghiasi lorong utama, terutama patung Ratu Victoria yang berdiri tegak dengan penuh wibawa.

Setelah puas mengelilingi museum, kami keluar untuk menikmati taman yang mengelilingi Victoria Memorial. Suasana di luar jauh lebih santai. Kami duduk di tepi salah satu kolam kecil, menikmati angin sepoi-sepoi dan memandang bangunan megah yang mencerminkan kejayaan kolonial di masa lalu. Di sekitar kami, keluarga dan pasangan berjalan santai, beberapa mengambil foto, sementara yang lain duduk di atas rumput, menikmati pemandangan.

Tempat ini, meskipun dibangun sebagai simbol kekuasaan Inggris, kini menjadi ruang publik yang indah, penuh kedamaian, dan terbuka bagi semua orang.

Hari telah beranjak sore setelah kami beristirahat sejenak dan bersantai di sekitar kolam. Akhirnyaaa.... Selesailah petualangan kami menjelajah India selama 14 hari 13 malam ini. Huahh ane sedikit terharu 🥲🥲. Ini benar-benar kunjungan yang sangat berarti bagiku, karena inilah pertama kalinya aku traveling jauh, merasakan budaya yang benar-benar berbeda dari yang kurasakan di Indonesia. Shock culture berkali-kali mulai dari pas landing, sepanjang perjalanan, bahkan masih sampai hari terakhir. Wkwkwk... Ane juga berterimakasih banget khususnya sama Mbak Piksan yang udah menjadi sosok kakak dan panutan senior backpacker selama 14 hari ini. Besok adalah jadwal kepulangan kami ke KL, dan selanjutnya ke kota masing-masing. Kami berjalan keluar gerbang Victoria Memorial dengan langkah kaki ringan, menyetop taksi kuning untuk kembali ke penginapan😊.

10.12.2024

[2] Sawadee Kamboja : Keliling Angkor Wat, Bayon Temple dan Ta Prohm

 Hari kedua di Kamboja....Semalam tidur ane nyenyak banget. Seakan-akan sebagian kelelahan yang kami bawa dari Bangkok sudah menguap sebagian. Hari ini kami siap 'menyiksa kaki' lagi dengan menjelajah Kompleks Angkor Wat 😁. Kompleks Angkor Wat sendiri adalah salah satu situs warisan dunia yang paling mengesankan dan merupakan contoh arsitektur Khmer yang megah, terletak di Kota Siem Reap, Kamboja. Kompleks ini mencakup beberapa candi yang saling terhubung, dengan Angkor Wat sebagai yang terbesar dan paling terkenal dengan luas mencapai 162,6 hektar. 

Setelah sarapan yang cukup mengenyangkan, kami mempersiapkan barang bawaan dan membawa bekal air untuk menjaga hidrasi. Berjalan sejenak dari penginapan ke jalan raya, seorang supir tuk-tuk mendekati kami. Dia bertanya apa kita mau ke Kompleks Angkor Wat.

"Yes, we want to go to Angkor Wat."

"I can take you there," katanya dengan persuasif.

Awalnya ane ragu, dan sama sekali clueless dengan transportasi menuju dan keliling Kompleks Angkor Wat. Tapi kemudian dia meyakinkan lagi.

"It's only 10 USD. I will take you to 4 temples dan lunch," katanya lagi.

"Oke which temple?" tanya ane lagi.

"Angkor Wat, Angkor Thorm, Bayon Temple ang Ta Phrom."

Sebenarnya waktu dia jawab gitu jujur ane agak kesel. Kenapa kesel? Karena pikiran ane kan Kompleks Angkor Wat itu besar ya, kenapa kok cuma 4 candi? Kenapa ga semuanya aja?? Hahahah...

Karena Alfi nggak menunjukkan penolakan, akhirnya kami ambil tawaran dari supir tuk-tuk tersebut. Ternyata namanya Bat. Bat menjelaskan kalau mau keliling Kompleks Angkor Wat memang harus memakai transportasi sendiri, bisa tuk-tuk, sepeda, mobil maupun motor. Hal itu disebabkan jarak antara candi satu dengan yang lainnya cukup berjauhan. Perjalanan dari titik temu ke tujuan pertama, Angkor Wat, kami lalui selama 20 menit. Kami diturunkan Bat di loket masuk, disini dia menjelaskan dia akan menunggui kita di tempat yang sama sampai kita selesai keliling. Dia tidak membatasi kita mau keliling berapa lama.

Setelah membeli tiket masuk seharga 20 USD, kami berjalan menuju candi. Sebelum masuk, ane sempat berfoto dengan patung singa yang berada di luar Angkor Wat. Patung singa tersebut menyimbolkan kekuatan dan perlindungan, dan sering dianggap sebagai penjaga dan simbol keagungan dalam budaya Kamboja. Oleh karena itu posisinya terletak di bagian luar candi. Setelahnya ane baru sadar kalau Angkor Wat itu dikelilingi oleh kolam, dimana untuk masuk kedalam kita bisa melewati jembatan batu. Setelah berfoto, kami melanjutkan langkah menuju jembatan batu yang indah, di mana pemandangan candi Angkor Wat mulai terlihat. Jembatan batu tersebut dipenuhi dengan para pengunjung lainnya, semua bersemangat untuk melihat keajaiban arsitektur ini. 
 
Begitu melangkah masuk, kesan pertama yang langsung menyergap ane adalah keagungan arsitekturnya—struktur yang begitu megah dan masif namun penuh dengan detail halus di setiap sudutnya. Dinding-dinding batu berwarna hitam keabu-abuan diukir dengan relief yang menceritakan kisah mitologi dan kehidupan masyarakat Khmer kuno.

Angkor Wat sendiri dibangun pada awal abad ke-12 oleh Raja Suryavarman II sebagai kuil Hindu untuk dewa Wisnu. Seiring berjalannya waktu, kompleks ini beralih fungsi menjadi kuil Buddha. Arsitektur Angkor Wat sangat menakjubkan, dengan detail ukiran yang rumit, menara tinggi, dan dinding yang dihiasi dengan relief yang menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu. 


Didalam Angkor Wat, terdapat beberapa candi kecil dengan tangga masuk yang curam. Membuat ane bertanya-tanya, apa maknanya? Setelah ane browsing, kemiringannya yang hampir 70 derajat melambangkan perjalanan manusia menuju alam yang lebih tinggi, mengingatkan kita akan kesulitan dan perjuangan yang harus dilalui sebelum mencapai pencerahan. Jika melangkah sampai puncak candi, ada perasaan seakan kita semakin dekat dengan surga, sebagaimana diyakini oleh orang-orang pada masa itu. Setiap langkah terasa seperti sebuah ritual; tangga-tangga ini tidak hanya dibuat untuk diakses, tetapi juga sebagai simbol spiritual.


Relief di dinding-dinding candi bercerita tentang epos Mahabharata dan Ramayana, serta momen-momen sejarah penting kerajaan Khmer. Setiap ukiran menampilkan presisi luar biasa, seolah-olah para seniman ingin mengabadikan setiap detail sejarah dan mitologi dalam batu. Ane terhanyut dalam pikiran, mengagumi betapa kuatnya komitmen spiritual yang mendorong pembangunan candi ini—tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kebesaran kekuasaan dan hubungan erat antara raja, dewa, dan rakyatnya.



Sejarah panjang Angkor Wat ternyata tidak hanya berbicara tentang kejayaannya sebagai salah satu keajaiban arsitektur dunia, tetapi juga tentang bagaimana candi ini mampu bertahan meskipun kerajaan Khmer runtuh dan wilayah tersebut ditelan hutan selama berabad-abad. Angkor Wat bukan hanya sebuah bangunan, melainkan saksi bisu dari perjalanan waktu, sebuah warisan yang terus memancarkan aura suci dan misteri bagi siapa saja yang menjelajahinya.

Setelah menjelajahi setiap sudut Angkor Wat selama kurang lebih 1.5 jam, kami kembali ke area loket masuk untuk menemui Bat dan melanjutkan ke tujuan selanjutnya, Bayon Temple. Tidak sulit bagi kami menemukan Bat yang lagi duduk santai ngobrol dengan temannya sesama supir tuk-tuk. Sesaat kemudian kami naik dan Bat mengendarai tuk-tuknya melintasi jalanan yang cukup lengang dan rindang. Dalam hati ane bersyukur, 'Wahhh .. untung tadi naik tuk-tuk ya.. lumayan bisa ngistirahatin kaki bentar dan kena semilir angin,' batin ane.

Sesaat kemudian kami telah sampai ke Bayon Temple, yang dikenal dengan patung wajah besar yang terpahat di dindingnya. Bayon dibangun pada akhir abad ke-12 hingga awal abad ke-13 oleh Raja Jayavarman VII sebagai bagian dari kota Angkor Thom. Candi ini merupakan perwujudan keagamaan yang menggabungkan elemen Hindu dan Buddha, dan sangat terkenal dengan ukiran wajah yang tampaknya memandang ke semua arah.

Menjelajahi Bayon Temple adalah pengalaman yang membawa ane jauh ke dalam keajaiban peradaban Khmer. Berbeda dari Angkor Wat yang megah, Bayon Temple menawarkan kesan yang lebih misterius dan mendalam. Saat ane melangkah ke dalam kompleks candi, hal pertama yang mencuri perhatian adalah ratusan ukiran wajah raksasa yang menghiasi menara-menara batu. Wajah-wajah itu terlihat tenang namun penuh kuasa, seolah-olah memandang setiap sudut candi dengan keheningan yang sarat makna.

Wajah-wajah yang terpahat di batu candi adalah representasi Raja Jayavarman VII, penguasa Khmer yang membangun Bayon pada akhir abad ke-12 sebagai kuil Buddha Mahayana. Namun, ukiran tersebut juga diyakini sebagai perwujudan dari Bodhisattva Avalokitesvara, simbol belas kasih yang melambangkan penguasa yang melindungi rakyatnya. Setiap wajah yang ane lihat memiliki ekspresi yang serupa: mata setengah tertutup dan senyum samar yang disebut sebagai “Senyum Bayon”—sebuah simbol ketenangan batin dan kebijaksanaan. Wajah-wajah ini, sebanyak lebih dari 200, berdiri di atas menara yang tampak menjaga seluruh kompleks.


Batu-batu yang membentuk Bayon terlihat tua dan mulai terkikis oleh waktu. Lumut dan tumbuhan kecil tumbuh di celah-celahnya, memberikan kesan bahwa alam berusaha merebut kembali apa yang pernah dibangun oleh manusia. Permukaan batu yang kasar membuatku sadar betapa panjang usia candi ini, berdiri kokoh meskipun telah melewati ratusan tahun sejarah yang penuh dengan pertempuran, perubahan keyakinan, dan pergeseran peradaban. Sentuhan lembut angin yang melintasi candi seakan membawa bisikan cerita masa lalu yang masih menggema di antara reruntuhannya.

Sejarah Bayon sendiri menarik. Dibangun sebagai pusat dari ibu kota Angkor Thom, Bayon bukan hanya kuil, tetapi juga sebuah simbol dari kekuatan dan keyakinan raja yang memerintah. Bayon mengalami perubahan besar seiring waktu, dari kuil Buddha menjadi candi Hindu setelah kematian Jayavarman VII, mencerminkan peralihan keyakinan yang terjadi di dalam masyarakat Khmer. Struktur uniknya, dengan desain yang tampak acak dan labirin koridor, seolah mencerminkan kompleksitas kehidupan spiritual dan politik saat itu.



Saat ane berjalan di antara lorong-lorong batu yang gelap, ane bisa merasakan keagungan masa lalu yang masih berdenyut di tempat ini. Relief yang terpahat di dinding-dinding candi menggambarkan kisah pertempuran, kehidupan sehari-hari masyarakat Khmer, hingga legenda-legenda spiritual yang membentuk identitas bangsa ini. Relief tersebut kini sebagian telah terkikis, namun tetap memancarkan cerita yang begitu kuat.

Di akhir perjalanan, ane berdiri di bawah salah satu menara Bayon, menatap ke atas wajah-wajah batu yang seolah diam-diam mengamati. Ada sesuatu yang begitu mendalam di balik ukiran itu, sebuah keabadian yang tak dapat dihancurkan oleh waktu. Bayon Temple, dengan segala keusangannya, tetap teguh sebagai monumen yang mencerminkan kebijaksanaan, kekuatan, dan ketenangan batin yang tak lekang oleh zaman.

Setelah puas mengelilingi Bayon Temple selama kurang lebih 45 menit, kami segera kembali ke parkiran untuk mencari Bat. Ternyata karena hari sudah cukup siang, Bat berkata akan mengantarkan kami makan siang dulu ke restoran. Perjalanan berlangsung singkat, sekitar 15 menit dan Bat menurunkan kami di restoran cukup besar yang sepertinya memang khusus untuk para wisatawan. Ane sedikit membatin, 'wah kayaknya bakal mahal nih,' wkwkwk...

Kami duduk, ditawari menu oleh waitress dan karena ane sudah lapar berat, ane memesan sepiring steak dengan harga 8 USD. Entah kenapa pas traveling ane kok nggak terlalu sayang kalau ngeluarin duit buat jajan hehe😁. Alfi sendiri pesan american breakfast. Kami makan dengan lahap karena memang keliling hari itu cukup menguras energi.

Setelah makan siang, kami diantarkan Bat menuju Ta Prohm Temple, candi yang terkenal dengan keindahan alamnya yang berpadu dengan reruntuhan dan menjadi salah satu tempat shooting film Holllywood, Tomb Raider. Saat pertama kali melangkah ke dalam kompleks candi ini, ane langsung disambut oleh pemandangan yang ikonik: akar-akar pohon raksasa yang melilit dinding-dinding batu tua. Akar-akar tersebut merayap dengan indahnya, menembus celah-celah candi, melilit pintu-pintu, dan menjalar di atas struktur yang dulu megah. Rasanya seperti menyaksikan bagaimana alam dengan sabarnya mengambil alih apa yang pernah menjadi karya tangan manusia. 
Ta Prohm sendiri dibangun pada abad ke-12 dan awal abad ke-13 sebagai kuil Buddha dan adalah contoh sempurna dari bagaimana alam dan arsitektur saling berinteraksi. Pepohonan raksasa dengan akar besar menjalar di atas dinding candi menciptakan suasana yang magis dan misterius. Menjelajahi Ta Prohm Temple adalah seperti memasuki dunia di mana alam dan arsitektur bersatu dalam harmoni yang menakjubkan. 

Akar-akar pohon yang menjalar di seluruh Ta Prohm tampak hidup, seolah-olah menelan candi dengan pelukan lembut, namun tak terlepaskan. Pohon-pohon ini, yang sebagian besar adalah pohon tetrameles (pohon kapas), begitu besar dan mengakar kuat, memberi kesan seakan-akan mereka adalah penguasa sejati dari candi ini. Yang membuatku terpesona adalah pertanyaan alami: siapa yang datang lebih dulu—candi atau akar pohon? 

Ta Prohm dibangun pada akhir abad ke-12 oleh Raja Jayavarman VII sebagai biara Buddha dan universitas, jadi tentu saja candi didirikan jauh sebelum pohon-pohon raksasa tersebut mulai merayap di atasnya. Namun, ketika Kekaisaran Khmer runtuh, candi ini perlahan-lahan ditinggalkan dan dibiarkan menjadi bagian dari hutan. Pohon-pohon mulai tumbuh di celah-celah candi yang kosong, menjadikan alam sebagai penjaga baru dari tempat ini. Kini, akar pohon dan batu candi tampak begitu menyatu, menciptakan suasana magis dan misterius yang menjadikan Ta Prohm terkenal di seluruh dunia.

Saat ane berjalan menyusuri lorong-lorong sempit yang dipenuhi reruntuhan, ane merasa seperti berada di dalam sebuah situs yang diam-diam menyimpan cerita masa lalu. Setiap sudut candi terlihat terkoyak oleh kekuatan waktu dan alam, namun tetap memancarkan keagungan yang tak lekang. Batu-batu besar yang runtuh berserakan di bawah akar, membentuk tumpukan-tumpukan yang disinari cahaya matahari yang menembus celah-celah dedaunan pohon. Suara alam yang tenang—dari kicauan burung hingga gemerisik daun—menciptakan suasana hening yang membawa kedamaian dalam penjelajahan ini.


Sejarah Ta Prohm sangat erat dengan kehidupan spiritual Khmer. Candi ini didedikasikan untuk ibunda Raja Jayavarman VII dan dulunya adalah salah satu candi terbesar dan paling kaya di kawasan Angkor, dengan lebih dari 12.000 orang tinggal dan beribadah di sekitarnya. Namun, seperti banyak candi lainnya di Angkor, Ta Prohm perlahan ditinggalkan ketika kekaisaran runtuh, hingga akhirnya terlupakan dan menjadi bagian dari hutan lebat selama berabad-abad.

Sekarang, di tengah reruntuhan yang sebagian telah diperbaiki, ane bisa merasakan bagaimana Ta Prohm masih menjaga suasana aslinya. UNESCO telah sengaja membiarkan sebagian besar candi tetap dipeluk oleh pohon-pohon, menciptakan kesan bahwa tempat ini telah lama bersahabat dengan alam. Setiap langkah yang ane ambil di dalam candi ini membawa ane semakin tenggelam dalam refleksi tentang waktu, bagaimana alam dan sejarah memiliki kekuatan untuk membentuk satu sama lain. 

Ketika akhirnya ane meninggalkan Ta Prohm, ane merasa telah mengalami pertemuan antara dunia buatan manusia dan kekuatan alam yang abadi. Akar-akar pohon raksasa yang melilit candi bukan hanya lambang kehancuran, tetapi juga kelahiran kembali—sebuah pengingat bahwa alam selalu menemukan cara untuk bertahan, bahkan di atas reruntuhan peradaban manusia.

Kami berjalan-jalan di sekitar candi, mengambil foto dan mengagumi betapa indahnya suasana di sini. Hari kami di Angkor dan sekitarnya sangat memuaskan. Kami tidak hanya mendapatkan pengalaman menjelajahi situs bersejarah yang menakjubkan, tetapi juga belajar banyak tentang budaya dan sejarah Kamboja. Saat kami kembali ke tempat parkir, kami berbagi senyuman penuh kepuasan, mengingat semua momen indah yang kami alami hari itu. Terimakasih Kamboja, besok kami akan kembali ke Bangkok!

10.08.2024

Sadar Setiap Hari (SSH) 9 : Menghentikan Perkembangbiakan Pikiran yang Menyebabkan Penderitaan

Di zaman sekarang ini, dengan semakin banyaknya informasi dan stimulasi yang kita terima setiap hari, sangat mudah bagi kita mengalami perkembangbiakan pikiran atau bahasa gaulnya 'overthingking'. Overthinking yang dibiarkan bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, baik secara mental maupun emosional seperti stres dan kecemasan, gangguan tidur, kesulitan membuat keputusan, rasa tidak puas, menurunnya kesehatan mental, dan hubungan yang terganggu. Bagaimana cara menghentikannya?

Kalau aku menggunakan cara yang diajarkan oleh Bhante Santacitto. Bhante Santacitto, seorang biksu dan pengajar meditasi, memiliki pendekatan yang efektif untuk menghentikan atau mengurangi perkembangbiakan pikiran yang mengganggu. Berikut adalah beberapa cara yang sering diajarkan dalam tradisi Buddhis untuk mengelola pikiran:

1. Meditasi Kesadaran (Mindfulness):

a. Definisi:

  • Meditasi kesadaran adalah praktik di mana seseorang fokus pada pengalaman saat ini dengan cara yang terbuka dan tanpa menghakimi. Ini melibatkan perhatian penuh terhadap pikiran, perasaan, sensasi tubuh, dan lingkungan di sekitar kita.

b. Prinsip Utama:

  • Sadar dan Hadir: Tujuan utama dari meditasi kesadaran adalah untuk menjadi sepenuhnya sadar akan apa yang terjadi saat ini, tanpa distraksi dari pikiran tentang masa lalu atau kekhawatiran tentang masa depan.
  • Tanpa Penilaian: Saat menjalani meditasi kesadaran, penting untuk mengamati pikiran dan perasaan tanpa memberi label atau menghakimi mereka sebagai baik atau buruk.

c. Langkah-langkah Praktik:

  • Temukan Tempat yang Tenang: Carilah tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan untuk duduk atau berbaring.
  • Posisi yang Nyaman: Duduklah dengan posisi yang nyaman. Bisa di kursi atau di lantai dengan kaki bersila.
  • Fokus pada Napas: Tutup mata dan arahkan perhatian pada napas. Rasakan bagaimana napas masuk dan keluar dari tubuh. Jika pikiran mulai mengembara, dengan lembut kembalikan fokus pada napas.
  • Mengamati Pikiran: Saat pikiran muncul, amati mereka tanpa terlibat. Bayangkan pikiran sebagai awan yang melintas di langit. Lihat mereka datang dan pergi tanpa berusaha mengubahnya. Jangan menghakimi, jangan memunculkan rasa suka/tidak suka.
  • Kembali ke Saat Ini: Jika perhatian teralihkan, cukup sadari bahwa perhatian telah melenceng dan perlahan-lahan kembalikan fokus ke napas atau sensasi tubuh.

d. Manfaat:

  • Meningkatkan Kesadaran Diri: Membantu kita memahami pikiran dan emosi kita lebih baik, sehingga bisa membuat pilihan yang lebih sadar.
  • Mengurangi Stres dan Kecemasan: Dengan belajar untuk tidak terjebak dalam pikiran negatif, meditasi ini bisa menurunkan tingkat stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan Ketenangan: Membawa perasaan damai dan tenang, membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

e. Praktik Rutin:

  • Mengintegrasikan meditasi kesadaran ke dalam rutinitas harian, meskipun hanya beberapa menit, bisa sangat membantu. Semakin sering kita berlatih, semakin mudah kita dapat mengakses keadaan kesadaran ini dalam situasi sehari-hari.

2. Mengamati Pikiran:

a. Definisi:

  • Mengamati pikiran adalah praktik di mana kita belajar untuk menyaksikan pikiran dan perasaan yang muncul dalam pikiran kita tanpa terlibat atau bereaksi terhadapnya. Ini membantu kita memahami sifat pikiran sebagai fenomena yang datang dan pergi, bukan sebagai bagian dari diri kita.

b. Prinsip Utama:

  • Pemisahan Diri dari Pikiran: Pikiran sering kali membuat kita merasa seolah-olah kita adalah pikiran tersebut. Mengamati pikiran membantu kita menyadari bahwa kita bukanlah pikiran kita. Kita memiliki pikiran, tetapi kita bukan pikiran itu sendiri.
  • Kesadaran dan Jarak: Dengan mengamati pikiran, kita menciptakan jarak antara diri kita dan pikiran tersebut, yang memungkinkan kita untuk melihatnya dengan lebih jelas dan objektif.

c. Langkah-langkah Praktik:

  • Temukan Waktu dan Tempat yang Tenang: Carilah waktu di mana kamu bisa duduk tenang tanpa gangguan.
  • Mulai dengan Meditasi Napas: Sebelum mengamati pikiran, kamu bisa mulai dengan memusatkan perhatian pada napas selama beberapa menit untuk menenangkan pikiran.
  • Biarkan Pikiran Muncul: Setelah tenang, biarkan pikiran muncul secara alami. Jangan berusaha untuk mengontrol atau menghentikannya.
  • Amati Tanpa Penilaian: Ketika pikiran muncul, amati mereka seolah-olah kamu adalah penonton. Jangan mencoba untuk mengubah atau menilai pikiran tersebut; cukup sadari mereka. Jangan menghakimi, jangan memunculkan rasa suka/tidak suka.
  • Gunakan Label: Kadang-kadang, memberi label pada pikiran, seperti "kekhawatiran," "rencana," atau "kenangan," dapat membantu dalam mengamati mereka tanpa terlibat.
  • Kembali ke Napas: Jika kamu merasa terjebak dalam pikiran, kembalikan perhatian ke napas dan mulai lagi dari langkah mengamati.

d. Manfaat:

  • Peningkatan Kesadaran Diri: Membantu kita mengenali pola pikir yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya, sehingga bisa lebih memahami diri sendiri.
  • Mengurangi Respon Emosional: Dengan belajar untuk tidak bereaksi secara otomatis terhadap pikiran, kita bisa mengurangi stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Mengamati pikiran dapat membantu melatih pikiran untuk lebih fokus pada tugas saat ini.

e. Praktik Rutin:

  • Mengintegrasikan praktik mengamati pikiran ke dalam rutinitas harian, bahkan hanya selama beberapa menit, dapat membawa banyak manfaat. Seiring waktu, kemampuan untuk mengamati pikiran akan semakin kuat, membantu kita tetap tenang dan fokus dalam kehidupan sehari-hari.


3. Penggunaan Mantra:

  • Mengulangi mantra atau frasa positif dapat membantu mengalihkan pikiran dari pikiran yang tidak diinginkan. Ini menciptakan fokus dan mengurangi gangguan.

4. Latihan Bernapas:

  • Fokus pada napas dapat membantu menenangkan pikiran. Ketika pikiran muncul, kembalilah pada sensasi napas, baik itu saat menarik napas maupun menghembuskan napas.

5. Keterhubungan dengan Tubuh:

  • Menyadari sensasi fisik di tubuh saat meditasi dapat membantu menetralkan pikiran. Keterhubungan ini membantu kita kembali ke saat ini.

6. Berlatih Kasih Sayang (Metta):

  • Mengembangkan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain dapat mengurangi pikiran negatif dan menciptakan perasaan damai.

7. Menerima dan Melepaskan:

  • Belajar untuk menerima pikiran dan emosi yang muncul tanpa terjebak dalamnya. Ketika kita melepaskan keinginan untuk mengontrol pikiran, mereka biasanya akan menghilang dengan sendirinya.

8. Ritual Harian:

  • Mengintegrasikan praktik mindfulness dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat makan atau berjalan, membantu menjaga kesadaran dan mengurangi pikiran yang mengganggu.

Dengan menerapkan pendekatan ini secara konsisten, kita dapat mengurangi perkembangbiakan pikiran yang tidak diinginkan dan menciptakan ketenangan dalam pikiran dan hati.