Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

4.24.2016

[SHARE STORY] Terimakasih Kemendikbud dan CIMB Niaga - sudah menyekolahkan ane

Melalui postingan ini, ane - Galuh Pratiwi - penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud-CIMB Niaga batch V (tahun 2010-2015) ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemberi beasiswa ane - Kemendikbud dan CIMB Niaga - atas bantuannya sehingga ane bisa lulus kuliah n jadi ane yang sekarang ini udah kerja n bisa cari duit sendiri.

“Telat banget gan? Ngucapin terimakasihnya baru sekarang?”

Ada pepatah yang mengatakan, ‘lebih baik telat daripada nggak sama sekali kan gan’ hehehe. Memang ane sudah lulus lebih dari setahun yang lalu – Februari 2015 – tapi itu semua nggak akan membuat ane melupakan jasa mereka.

Sejak SMA, ane tu pengen banget dapat beasiswa gan. Secara keluarga ane itu pas-pasan banget. Kalau diumpamain ya, buat bayar kos aja lumayan ngos-ngosan, apalagi harus bayar kuliah setiap semester. Entahlah deh, ane nggak tau seberapa tambah ngos-ngosannya kalau ane nggak dapat beasiswa.

Gimana ceritanya sampe ane bisa dapat Beasiswa Unggulan Kemendikbud-CIMB Niaga ini gan? Kisahnya bermula dari pertengahan 2010. Silakan baca disini (semoga ane udah update).

Bukannya bermaksud pamer, tapi beasiswa itu membantu ane banget kuliah gan. Sewaktu ane diumumkan secara resmi mendapatkan beasiswa ini pada pertengahan 2010, Kemendikbud-lah yang pertama memberi uang pendidikan. Kami – saya dan Hasbi (teman sejurusan yang juga dapat beasiswa serupa) – disuruh ke BNI di S2 UGM untuk membuat rekening sekaligus mengambil uang pendidikan tersebut. Tentu saja kami ke BNI setelah sebelumnya mengurus surat sakti di DIrektorat Kemahasiswaan UGM. Saat itu kami masih nggak tau berapa besaran beasiswa yang ane dapat.

Kami – Ane dan Hasbi – segera saja meluncur ke BNI di S2 UGM. Disini kami dioper ke beberapa orang sebelum benar-benar mengurus uang beasiswa. Hasbilah yang mengurus pertama dan dia mendapatkan nominal Rp 13.000.000 untuk biaya kuliah selama setahun. SERIUS gan!!! Rp 13.000.000!!! Padahal agan tahu? Biaya kuliah kami di Fakultas Teknik UGM itu hanya membutuhkan sekitar Rp 5-6 juta pertahun!!

Hasbi selesai mengurus, akhirnya giliran ane. Sewaktu sedang mengetik-ngetik di komputernya, Bapak Teller ini nanya sama ane,

“Dek, emang beasiswa ini ditentukan oleh IPK ya?” Tanya bapaknya.

“Setahu saya nggak pak, ini kami dapat karena masuk lewat jalur PBUB (Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi),” jawab ane.

“Oh iya, terus gimana cara daftarnya dek?” Tanya bapaknya lagi.

“Kemarin kami dipanggil oleh Direktorat Kemahasiswaan, Pak. Jadi mereka yang merekomendasikan kami untuk mendapatkan beasiswa ini. A.k.a mereka yang mendaftarkan kami,” jawab ane lagi.

Saat itu ane masih nggak paham kenapa bapaknya nanya apakah besaran beasiswa ini tergantung IPK. Sewaktu bapak teller menyerahkan buku tabungan ane inilah ane mendapatkan jawabannya.

Disitu tertulis Rp 18.500.000,00!!!

SERIUS BANGET GAN!!

Ane kaget juga, kenapa bisa beda banget sama Hasbi?? Setelah kita berunding sesaat, ternyata selisih Rp 6.500.000 itu merupakan uang SPMA, Jas almamater dan uang SPP pas pertama kali ane masuk itu gan. Jadi kan Hasbi masuknya lewat PBUB full beasiswa (jadi dia masuk UGM udah free semua), sementara ane masuk leat PBUB yang masih tetap bayar biaya gedung Rp 5.000.000, uang SPP Rp 540.000 dan uang jas kalau nggak salah Rp 300.000, jadi semua uang yang ane bayarkan di awal itu dituker lagi gan sama Kemendikbud!! Keren banget ya sumpah Kemendikbud?

Ane nggak berhenti bersyukur saat itu. Ane merasa semua jalan Tuhan untuk masa depan ane sungguh sangat indah. Pengen nangis rasanya. Hidup ane yang sangat pas-pasan, sekarang kuliah ane sudah terjamin dengan biaya pendidikan dari Kemendikbud. Ini artinya, ane udah nggak perlu minta biaya kuliah sama orangtua ane lagi. Ane seneng banget bisa hidup mandiri.

Karena beasiswa ini merupakan kerjasama antara Kemendikbud dan CIMB Niaga, tentu saja selain kami memperoleh uang pendidikan dari Kemendikbud, kami juga memperoleh uang saku bulanan dari CIMB Niaga. Kurang apa lagi coba gan berkah Tuhan buat ane? Jujur saat itu ane nggak tau udah beramal apa, kenapa Tuhan memberi semua ini buat ane. Ane bener-bener sayang Tuhan.

Beberapa minggu setelah mendapatkan uang pendidikan dari Kemendikbud, kami rombongan dari UGM yang menerima beasiswa (jumlahnya kalau nggak salah 6 orang) diundang ke Jakarta untuk penyerahan beasiswa secara resmi oleh CIMB Niaga. Kami naik kereta kesana dan sampai di Jakarta keeseokan harinya.

Acara penyerahan beasiswa berlangsung dengan lancar dan khitmad. Disana kami menandatangani MOU (perjanjian) antara CIMB Niaga dan kami penerima beasiswa. Menurut perjanjian sih setelah lulus kami harus mengabdi di CIMB Niaga selama 4 tahun. Ane belum terlalu memikirkan bakal kerja di Bank karena saat itu ane fokus ke kuliah ane dulu. Salah satu perjanjian di MOU itu juga bunyi, IP untuk setiap semester sangat dilarang dibawah 3.00. Jika kedapatan 2 semester berturut-turut IP di bawah 3,00 maka beasiswa akan dicopot dengan sejumlah denda. Ane sedikit merinding juga bacanya. Ane anak IPS yang masuk ke jurusan teknik geologi UGM, apakah bisa mendapatkan IP diatas 3,00 setiap semester? (saat itu masih semester 1 awal jadi ane belum bisa mengukur kemampuan ane di kuliah)

Sesuai perjanjian dan pengarahan, kami mendapatkan Rp 850.000/bulan untuk biaya hidup. Karena saat itu sudah bulan Desember,2010 kami diberikan Rp 850.000*5 bulan = Rp 4.250.000. Perhitungannya kan beasiswa ini didapat dari Bulan Agustus 2010 (bulan dimulainya perkuliahan ane). Selain beasiswa, kami juga diberikan sebuah laptop HP model terbaru. Kurang apalagi coba gan? Huhuhu…..

###

Selain mewajibkan penerimanya harus dapat IP minimal 3,00 setiap bulan, penerima Beasiswa Unggulan kemendikbud-CIMB Niaga ini diwajibkan ikut gathering juga gan setiap setahun sekali. Gathering ini berguna untuk mempertemukan para penerima beasiswa ini dari seluruh Indonesia, selain itu sekaligus ada outbond untuk meningkatkan kerjasama, kekompakan dan untuk penyampaian kebijakan-kebijakan baru. Gathering ini biasa dilaksanakan di Bogor, tepatnya Villa CIMB Niaga di Gunung Geulis.

Gathering ini biasanya dilaksanakan selama 3 hari 2 malam gan, nah ceritanya waktu itu udah hari ketiga dan kami siap-siap pulang dari Bogor menuju Jakarta (ini gathering pertama kami tahun 2011). Dari Jakarta, rombongan UGM rencana akan naik kereta untuk balik ke Jogja. Sewaktu di bus dan udah siap-siap mau pulang, tiba-tiba kami diberi pengumuman oleh pengurus beasiswa kalau beasiswa kami bakalan naik menjadi Rp 1.000.000,00/bulan. Seneng banget kan gan? Ane mengucapkan syukur sedalam-dalamnya.

###

Jadi begitulah, sejak bulan Agustus 2011, CIMB Niaga memberikan uang saku senilai Rp 1.000.000/bulan sampai ane wisuda pada Februari 2015. Uang saku itu kebanyakan ane gunakan untuk bayar kos dan kebutuhan sehari-hari di Jogja, sisanya ditabung untuk traveling. Sementara laptop ane hibahkan ke kakak ipar karena doi kuliah n belum ada laptop, ane sendiri udah ada laptop kunyil legendaris Toshiba kesayangan. Ceritanya ane males mindah-mindah data ke laptop baru sehingga ane tetap bertahan dengan laptop kunyil.

Selain biaya hidup, CIMB Niaga juga memberikan uang penunjang kegiatan pendidikan senilai Rp 2.500.000 dan uang skripsi sebesar Rp 2.500.000. Untuk uang penunjang kegiatan pendidikan, ane gunakan untuk membiayai Kuliah Lapangan senilai Rp 2.300.000. Uang ini dikirim setelah ane mengirimkan proposal dan surat ke pengelola beasiswa di Jakarta. Untuk uang skripsi, karena ane sama sekali nggak fotocopi bukti-bukti duit keluar untuk skripsi, ane nggak bisa minta reimburse (nyesel hehehe).

Untuk uang dari Kemendikbud, karena tahun ajaran pertama (2010-2011) sudah diberi uang Rp 18.500.000 tadi, maka tahun ajaran berikutnya kita nggak dikasi uang cash lagi, tapi membayar uang kuliah dulu pakai uang pribadi, kemudian kwitansinya dibawa ke Direktorat Kemahasiswaan untuk ditukar (uangnya masuk secara otomatis ke Rekening BNI yang digunakan sejak awal tadi). Tapi ane kembali mendapatkan kejutan karena di bulan Februari 2014 (awal semester 8), secara mengejutkan Kemendikbud kembali mengirimi uang pendidikan senilai Rp 8.000.000. Ane sendiri bingung entah untuk apa uang itu. Terakhir, pada pertengahan semester 8 Kemendikbud kembali mengirim uang Rp 2.000.000.



Terimakasih Tuhan untuk jalan Tuhan buat ane.

Terimakasih Kemendikbud, sudah membantu menyekolahkan ane.

Terimakasih CIMB Niaga, atas pengabdianmu kepada pelajar-pelajar Indonesia. Program CSR-mu di bidang pendidikan benar-benar luar biasa.

0 comments:

Posting Komentar