Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

5.29.2020

Surabaya, 24 Mei 2020: Coba Kasih Makan Ikan Tombro (Ikan Mas) Rebus ke Chiko dan Poppy

Hari ini tepat sudah 9 hari sejak Chiko kuadopsi, dan 7 hari sejak Poppy kuadopsi. Aku begitu menyayangi mereka. Karena meskipun mereka kuletakkan di Taman Danau Angsa, mereka tidak pernah pergi. Hanya disitu-situ saja, bahkan sudah menemukan spot persembunyiannya masing-masing. Chiko sembunyi di balik pilar belakang nomor 3, sedangkan Poppy di semak-semak. Pagi ini seperti biasa aku memberi mereka sarapan Wet Food Tuna dan Beef, serta sedikit biskuit kucing.
Siangnyaa, karena ane masih punya stok fillet ikan tombro (ikan mas) di kulkas yang siap goreng, ane iseng-iseng coba rebusin buat mereka siapa tau mereka suka. Untuk percobaan, aku rebus 2 potong ikan tombro fillet dulu. Aku rebus biasa pakai air saja. Setelah matang, aku memisahkannya dari duri dan memilah-milahnya di piring.
Siangnya, segera kubawa fillet ikan tombro yang sudah dipilah-pilah itu ke Taman Danau Angsa, daannn ternyata mereka berdua suka banget sampai ludes des..  Pertama Chiko yang makan, terus dilanjut Poppy, dan terakhir dihabisin sama Chiko. Seneng rasanya kalau mereka suka, mendorong ane mempunyai ide untuk merebuskan ikan/daging yang lain.
Malamnya, setelah berpikir sejenak ikan/daging apa yang akan ane berikan besok pagi, ane memutuskan akan membuat rebusan daging ayam + tempe. Setelah Isya, ane segera meluncur ke pasar malem di daerah Pandegiling (Surabaya), dimana disitu ada penjual ayam potong yang cukup besar serta terkenal. Tapi karena ini malam lebaran, antrinya MasyaAllah... Baru satu orang belinya bisa 10 kg atupun 5 kg. Dan karena lapaknya kecil, serta begitu banyak yang beli, aturan social distancing jadi dilupakan. Malah ada seorang bapak-bapak yang lagi nunggu istrinya beli ayam, dan mulai batuk-batuk. Ane yang kurang nyaman dengan situasi ini segera menjauh dari lapak dan berniat mencari lapak lain yang lebih sepi.

Ane kemudian arahkan mobil Kia Rio ke pasar daerah Banyuurip. Tapi penjual ayam disana sama saja, dikeburungi orang banyak. Kemudian ane meluncur ke pasar daerah deket mantan kantor ane, Pasar Kranggan, tapi ternyata penjualnya udah pada tutup.

Ah.. yasudah.. gak dapat ayam deh buat Chiko sama Poppy. Padahal ane pengen banget buatin menu spesial buat mereka.

Akhirnya pulangnya ane iseng lewat Pandegiling lagi dan ternyata penjual ayam potong yang tadi udah sepii.. langsung aja ane menepikan Kia Rio dan membeli dada ayam 1/2 kg seharga Rp 25.000. Ane seneng banget malam itu dan gak sabar masakin buat mereka besok.  

0 comments:

Posting Komentar