Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

5.31.2020

Surabaya, 1 Juni 2020: Kenapa Menuliskan Pengalaman Sehari-Hari di Blog?

Beberapa hari terakhir ini aku lagi semangat banget nulis. Kebanyakan topik yang kutulis adalah cerita keseharianku, terutama pada hari-hari dimana aku mengalami beberapa hal kecil, sedang ataupun besar yang tidak ingin kulupakan kenangannya sedikitpun di masa depan. Menulis bagiku seperti menorehkan sebuah memori menjadi sesuatu yang kekal. Sesuatu yang bisa kubuka dan kubaca lagi setiap saat tanpa aku kehilangan emosi, gairah, suasana, saat cerita itu ditulis.

Trust me, berapa tahunpun memori itu sudah berlalu, kalau kita membacanya lagi lewat tulisan/diary, kita akan didera nostalgia dengan perasaan yang menyenangkan, atau bisa juga menyedihkan (tergantung jenis memorinya). Bahkan yang mengejutkan, memori beberapa tahun silam itu kita bisa mengingatnya kembali dengan cukup detail kalau dibantu sebuah tulisan. Sebenarnya hanya lewat foto pun bisa, tapi tidak akan sedetail kalau lewat tulisan. Dimana kita bisa mencurahkan segala apa yang kita rasakan, apa yang kita inginkan, secara lebih detail.

Perasaan seperti,

'Kok aku dulu gak tau malu banget ya.'

'Kok aku dulu bisa seberani ini ya.'

'Kok aku dulu norak banget ya.'

'Kok aku dulu tegar/kuat banget ya. Kenapa sekarang justru lemah?'

'Kok aku dulu lemah banget ya. Lihat aku sekarang hohoho, aku sudah kuat secara mental kan?'

Itulah bagian dari proses pendewasaan. Setiap orang pasti mengalaminya.

Suatu hari, ketika bangun tidur, tiba-tiba aku kepikiran.

'Hidup ini, kok kerasa cepet banget ya. Baru aja perasaan masih malam, dalam sekejap sudah pagi, sekejap sudah siang, bentar lagi sudah malam lagi. Esoknya tanggal sudah berganti. Beberapa minggu lagi bulan sudah berganti. Tahun kemudian berganti. Umur semakin bertambah, kita semakin tua.'

'Apa memori yang sudah kubuat dalam hidup ini? Apa saja yang sudah kulakukan sehingga aku berada di titik ini? Apakah aku akan melupakan keseharianku begitu saja? Aku hanya melakukan rutinitas ini itu, sembari aku bertambah tua tiap hari, tanpa seminggu lagi aku menyadari, apa yang kulakukan seminggu yang lalu? Apa yang kulakukan tepatnya sebulan yang lalu? Setahun yang lalu?'

'Bagaimana perasaanku saat itu? Bagaimana cuaca saat itu? Apakah aku bahagia, apakah aku lagi sedih? Galau? Bagaimana proses pendewasaan yang terjadi dalam diriku? Bagaimana aku menghadapi masalah demi masalah yang datang, sembari tetap berada di jalur yang lurus (tidak dihempaskan ombak?).'

'Aku rasa aku perlu menuangkan semua itu dalam bentuk tulisan.'

Aku tidak ingin merasa hidup ini berlalu begitu saja, tanpa sesuatu menarik yang ingin kuingat dalam keseharian. Aku tidak ingin 1 tahun ke depan aku bertanya-tanya,

"Apa yang tepatnya kulakukan setahun belakangan? Bagaimana bisa aku di posisi ini (entah posisi baik/buruk)? Hal positif apa yang kulakukan setahun belakangan, demikian juga hal negatif apa yang kulakukan?"

"Adakah kemunduran secara mental kepadaku? Apakah aku sekarang lebih kuat / lemah secara mental?"

Aku yakin itu semua akan terjawab jika aku membaca semua tulisan keseharian yang aku buat.

Lalu ada pertanyaan yang muncul di benakku.

"Bagaimana dengan pengalaman-pengalaman menyedihkan atau yang terlalu privacy, apakah kamu juga akan menuliskannya?"

Berpikir sejenak, aku tidak akan menuliskan keduanya secara gamblang. Bagaimanapun setiap orang pastilah mempunyai privacy yang tidak ingin aku share secara publik disini.

Untuk pengalaman menyedihkan, Aku akan menggambarkan sesimpel mungkin. Tidak akan menyebut situasi atau nama orang. Jika dirasa perlu menuliskan, aku akan mengggunakan kata-kata kiasan, perumpamaan, dan sebagainya.

Aturanku hanya 1: Aku tidak mau menjelek-jelekkan orang (baik bernama/tidak) lewat tulisanku. Aku tidak ingin ada emosi/kejengkelan yang muncul lagi saat aku menuliskan/membacanya lagi. 

Meskipun peristiwa menyedihkan itu akan senantiasa hadir dalam hidup, mendampingi peristiwa membahagiakan, tapi aku tidak ingin menyimpan rasa jengkel/dendam ke orang/sesuatu terlalu lama, sampai terabadikan dalam bentuk tulisan. Apakah fungsi melakukan hal itu? Tidak ada. Hanya memperburuk suasana hati, melemahkan mental, dan ujung-ujungnya membuat hidup tidak bahagia/kualitas kesehatan berkurang.

Semoga aku bisa konsisten ya!

Selamat hari Pancasila. 

Siangnya....
Siangnya aku ngasi makan Chiko biskuit kucing ukuran kecil (mulai kubiasakan makan biskuit supaya gak ribet-ribet beli wet food terus). Selain itu biar BAB nya juga gak terlalu bau hihi. Chiko terlihat ngemel.
Setelahnya Chiko tak ajak jalan-jalan beli jajanan pentol sama leker naik Si Kia Rio. Nakalnya di dalam mobil MasyaAllah...... Naik sana naik sini, cakar sana cakar sini. Tapi setelah kecapekan dia tertidur juga di kursi belakang sampai kembali lagi ke rumah.
Malamnya.. seperti biasa menuju Taman Danau Angsa untuk ngasi makan Chiko dan Poppy, setelahnya mengajak main mereka di selasar Taman Danau Angsa. Ini foto-fotonya 😊😊😊

0 comments:

Posting Komentar